basecamp

Single Rope Technique

Single Rope Technique


Dalam caving dikenal dua jenis goa yaitu goa horizontal dan goa vertikal. Perbedaan keduanya hanya terletak pada lintasan goa, dimana goa horizontal lintasannya lurus mendatar sedangkan goa vertikal lintasannya turun ke bawah/vertikal.

Pada goa horizontal tidak ada kesulitan untuk untuk melintasinya karena memang bentuk lintasannya yang lurus mendatar, tapi bagaimana dengan goa vertikal? Jelas tidak mungkin kita langsung terjun ke dalamnya. Untuk itu diperlukan suatu teknik khusus untuk masuk maupun keluar dari dalam goa vertikal. Bagi para caver teknik itu dikenal dengan nama Single Rope Technique (SRT).

Bagi orang yang ingin masuk ke dalam goa vertikal SRT ini mutlak dikuasai karena jika tidak maka akan sulit untuk dapat masuk maupun keluar dengan keadaan selamat.

Gua-gua vertikal pertama terksplorasi dengan menurunkan orang dengan tali atau tangga tali, Kini, vertikal caving sebagian besar dilakukan menggunakan variasi teknik tali tunggal (SRT) dikembangkan di Eropa dan AS. Peninjauan terbaik SRT gaya Eropa diberikan Sherry Mayo's Notes on Alpine-style SRT dari Vape Page di australia.

SRT meliputi penggunaan mekanis ascender dan descender dan tali tunggal tetap. Tali caving khususnya dirancang 'statis' dengan daya regang minimal, kontras dengan tali dinamis untuk panjat yang didisain meregang untuk menyerap hentakan jatuh pada sebuah pemanjatan.

SRT gaya Amerika, sering berkenaan dengan penggantian oleh orang – orang Eropa sebagai Indestructible Rope Technique (IRT), dikembangkan pada jenis gua yang berbeda daripada caving Eropa gaya alpin. Tali lebih kaku dengan daya tahan abrasi lebih tinggi yang signifikan dan kurang penekanan pada penambatan untuk menghindari beberapa kemungkinan kontak dengan batu. Yang kedua gaya caving sepertinya adalah penggabungan, sebagaimana kedua sisi mengangkat unsur dari gaya lain yang mereka sendiri dapat digunakan untuk keperluan caving.

Vertikal caving punya catatan keselamatan yang relatif baik, tetapi latihan, perlengkapan besar, pengamalan, dan menghargai bahaya orang yang bersangkutan adalah penting. Jika anda tertarik akan vertikal caving anda harus menemukan organisasi caving lokal yang menawarkan latihan vertikal dan trip untuk pemula.

Peralatan yang lengkap adalah penting dan teknik harus dipraktekkan di luar gua untuk menemukan keselarasan keduanya, yaitu perlalatan anda dan teknik anda. Latihan khususnya dilakukan pada tali menggantung dari pohon dengan tali diturunkan melalui suatu pulley saat anda naik. Dengan cara ini anda tidak pernah terlalu jauh dari tanah dan dapat secara mudah menurunkan jika sesuatu menjadi salah.

Pastikan berlatih merubah tehnik dari turun ke naik dan sebalik-baiknya, jika anda pernah menghadapi masalah dan butuh kembali ke arah sebenarnya. Karena kekeliruan di gua dapat menjadi fatal, kualifikasi siapa yang menyarankan anda dapat mempelajari semua teknik vertikal anda di gua harusnya dengan serius ditanyakan.

Vertical Caving, Single Rope Technique 


Single Rope Technique (SRT) adalah teknik yang dipergunakan untuk untuk menelusuri gua-gua vertikal dengan menggunakan satu tali sebagai lintasan untuk naik dan turun medan-medan vertikal. Berbagai sistem telah berkembang sesuai dengan kondisi medan di tempat lahirnya masing-masing metode. Namun yang paling banyak dipergunakan adalah Frog Rig System. Teknik yang lain adalah: rope walker, Texas Rig, jumaring, Mitchele System, floating cam system.

Ascending


Gerakkan telapak kaki untuk menjepit tali dengan telapak kaki. Cara pertama adalah menjepit tali menggunakan bagian dalam pergelangan kaki dengan bagian luar telapak kaki. Cara kedua adalah menjepit tali dengan kedua telapak kaki ketika melakukan gerakan berdiri. Ketika mengangkat kedua kaki, kedua telapak kaki dibuka.

Dengan penemuan peralatan baru, yaitu Foot ascender , tehnik Ascending semakin mudah dilakukan.

Frog Rig Sistem

Idealnya sistem frog rig menggunakan alat: 

1. Seat harness, dipergunakan untuk mengikat tubuh dan alat-alat lain. Dipasang di pinggang dan pangkal paha. Jenis-jenisnya adalah: bucklet, avantee, croll, rapid, dan fractio

2. Chest ascender, dipergunakan untuk memanjat (menaiki) lintasan atau tali dipasang di dada. Dihubungkan ke karabiner Mallion Rapide Delta oleh Oval . 

3. Hand ascender, dipergunakan untuk memanjat (menaiki) lintasan atau tali di tangan. Di bagian bawah dipasang descender, tempat digantungkannya foot loop dan cows tail. 

4. Mailon rapid,ada dua macam Mailon Rapid (MR), yaitu: Oval MR untuk mengaitkan Chest Ascender kepada Delta MR. Delta MR sendiri adalah untuk mengkaitkan dua loop seat harness dan tempat mengkaitkan alat lain seperti descender berikut karabiner friksinya dan cowstail.

5 Foot loop , dicantolkan ke karabiner yang terhubung ke hand ascender. Berfungsi sebagai pijakan kaki. Ukuran dari foot loop harus tepat seperti gambar diatas. Hal ini sangat mengurangi kelelahan pada waktu ascending di pitc-pith yang panjang , sebaiknya gunakan foot loop ang bisa di-stel (adjustable)

6. Cows tail, memiliki dua buat ekor. Satu terkait di hand ascender, dan satu lagi bebas, dipergunakan untuk pengaman saat melewati lintasan-lintasan intermediate, deviasi, melewati sambungan, tyrolean, dan traverse.

7. Chest harness,untuk melekatkan chest ascender agar lebih merapat ke dada. Sehingga memudahkan gerakan sewaktu ascending normal, atau pada saat melewati sambungan tali. Chest harness lebih baik jika dapat diatur panjang pendeknya (adjustable), sehingga memudahkan pengoperasian, terutama apabila terjadi kasus dimana chest ascender terkunci di sambungan atau simpul, atau pada saat rescue.

Teknik-teknik yang harus dipelajari untuk SRT adalah ascending dan descending dengan penguasaan melewati jenis-jenis lintasan dan medan.

• Melewati intermediate anchor 
• Melewati deviation anchor 
• Melewati sambungan tali 
• Melewati lintasan tyrolean, menggunakan satu tali dan dua tali. 
• Meniti tali dengan medan slope (miring)






Descending


Pada teknik SRT, descending dilakukan umumnya menggunakan descender yang mempunyai self braking, dimana tangan kita dapat bebas, bila kita saat berhenti turun.

Latihan

TIPS.!!!

• Latihan ini harus dilakukan mengunakan peralatan yang mutu dan kekuatannya memenuhi standar 
• Latihan harus dibawah pengawasan oleh ahli. 
• Berlatihlah pada ketinggian yang tidak terlalu tinggi. 
• Cegahlah latihan yang dapat merusakkan alat: membebani alat melebihi beban normal, beban dengan arah abnormal, menggunakan alat tidak sesuai dengan manual book-nya. 
• Latihan yang dilakukan dengan menggunakan alat-alat alternatif, harus masih dalam tingkat aman. 
• Pernah melakukan latihan teknik tertentu bukanlah jaminan bahwa kita sudah menguasai teknik tersebut. 
• Berlatihlah satu teknik sampai lancar tanpa hambatan dan kesalahan sebelum berlatih teknik yang lain. 
• Berlatihlah dengan selalu ditemani oleh orang lain yang juga memahami SRT. 
• Berniatlah berlatih untuk menolong orang lain dan diri sendiri. 
• Hindarilah terjadinya kecelakaan di gua untuk orang lain maupun diri sendiri. 

[berbagai sumber]
Share on Google Plus

About Unknown

Petualang muda yang suka apa saja kecuali belajar berhitung, jatuh cinta dunia Petualangan dan Alam Indonesia. Juga seorang pengagum pohon Bambu dan bunga Dandelion.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar: