basecamp

Protes Pembalakan Hutan, Wanita ini 15 Bulan Tinggal di Pohon


Seorang penggiat lingkungan Tasmania (Australia) mendapatkan perhatian dari seluruh dunia setelah menghabiskan waktu selama 15 bulan terakhir hidup di atas sebuah pohon yang tingginya 60 meter, demi melakukan protes atas pembalakan hutan. Pegiat lingkungan tersebut, Miranda Gibson, yang adalah seorang guru, merayakan ulang tahun ke-31 di atas pohon tersebut.

Miranda Gibson bertahan selama 451 hari di sebuah pohon kayu putih di Styx Valley, Tasmania. Selama kurun waktu itu, perempuan berusia 31 tahun itu menarik perhatian banyak pihak.

Namun aksi protesnya harus diakhiri setelah terjadi kebakaran hutan disekitar pohon setinggi sekira 60 meter itu. Setelah turun, Gibson dielu-elukan oleh para aktivis lingkungan yang telah menunggunya.

"Saya tahu ini adalah keputusan terberat bagi Miranda untuk meninggalkan pohon itu setelah 451 hari. Tetapi perjuangannya untuk menjaga alam akan terus berlanjut di darat," ujar pimpinan Australia Greens Christine Milne, seperti dikutip Orange, Sabtu (9/3/2013).

Milne menambahkan, aksi yang dilakukan mantan guru itu telah membuahkan kesadaran reputasi Tasmania sebagai wilayah yang indah tetapi selalu terancam karena praktek pembalakan liar yang terus berlangsung. 


Menurut laporan harian lokal Tasmania, The Mercury, protes Gibson ini mendapatkan perhatian dari banyak negara lewat media sosial dan blog harian yang ditulisnya dari rumah pohon yang ditinggalinya di kawasan Lembah Styx.

Bulan Desember lalu, para perambah hutan memasuki daerah tersebut. Sebagai bentuk protes, Gibson kemudian menaiki salah satu pohon di sana.

Gibson memecahkan rekor terlama di Australia untuk hidup di atas sebuah pohon, melewati rekor 208 hari yang dilakukan sebelumnya oleh Manfred Stephen di sebuah pohon dekat Cairns (Queensland) pada tahun 1995.


Sebuah kelompok lingkungan bernama Still Wild Still Threatened memperkirakan nilai pohon eukaliptus itu 400 dollar dari setiap tahun masa hidup pohon tersebut.

"Kawasan hutan ini indah sekali dan sebenarnya sudah disisir dan direkomendasikan untuk masuk wilayah suaka dunia." kata Gibson dalam pembicaraan telepon dengan The  Mercury. "Jadi, hutan ini mestinya dilindungi sebagai bagian dari persetujuan antar pemerintah bulan Agustus tahun lalu. Namun, persetujuan itu tidak pernah diterapkan dengan benar."


Gibson adalah seorang guru dan dia mengatakan bahwa kariernya sebagai guru akan berhenti sementara sampai perjuangan menyelamatkan kawasan hutan ini selesai. "Saya sudah berkomitmen untuk tetap di sini sampai hutan ini dilindungi. Saya tentu berharap prosesnya lebih cepat dari sekarang karena banyaknya pohon yang ditebangi setiap harinya." kata Gibson.

Seperti yang dikutip dari Kompas.com, Miranda Gibson yakin dia mendapatkan dukungan dari mayoritas penduduk Negara Bagian Tasmania.


Halaman Facebook miliknya berjudul The Observer Tree memiliki 2.300 pendukung. Setiap hari, Gibson mendapatkan bantuan makanan dan pasokan lainnya dari donatur, pendukung, dan anggota Still Wild Still Threatened.

Kelompok tersebut memiliki kamp di bawah pohon dan setiap hari sedikitnya satu orang berada di sana mempersiapkan makanan dan memberi dukungan kepada Gibson.


Berbagai sumber
Share on Google Plus

About Unknown

Petualang muda yang suka apa saja kecuali belajar berhitung, jatuh cinta dunia Petualangan dan Alam Indonesia. Juga seorang pengagum pohon Bambu dan bunga Dandelion.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar: