Penggunaan bahan bakar batubara saat ini sangat mengancam dan bahaya itu sudah dialami khususnya oleh masyarakat adat dan lokal yang berada di sekitar lokasi pertambangan dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar batubara.
Ekspansi pertambangan batubara telah mengakibatkan kerusakan lingkungan dan penggusuran masyarakat adat di Kalimantan dan Sumatera. Pembakaraan batubara di PLTU juga telah mengotori udara yang kita hirup dan mengakibatkan dampak kesehatan yang mengerikan terhadap masyarakat lokal yang tinggal disekitar PLTU.
Pengunaan batubara tidak dapat dibantah lagi telah menyumbangkan dan berdampak pada perubahan cuaca yang sangat ekstrem yang saat ini sedang kita hadapi dan berujung pada bencana yang akhirnya merugikan manusia.
Ketergantungan negara kita pada batubara dan energi fosil lainnya secara perlahan dan pasti menjadi suatu kecanduan beracun. Dan semua ini harus segera dihentikan oleh kita semua. Sudah waktunya energi terbarukan yang ramah lingkungan menjadi perhatian industri energi, pemerintah dan tentunya kita semua sebagai pengguna energi.
Asia Tenggara adalah salah satu kawasan yang paling rentan dan paling tidak siap dalam menghadapi dampak dari perubahan iklim. Sementara di waktu yang bersamaan, Asia Tenggara adalah salah satu kawasan di dunia yang dianugerahi solusi untuk perubahan iklim khususnya potensi energi terbarukan yang berlimpah dan sedang berkembang pesat.
Fakta-fakta penghancuran karena keserakahan manusia atas kecanduan beracun batubara di Asia Tenggara telah kami dapatkan bersama fotografer terbaik di Asia Tenggara. Fakta tersebut akan kami tampilkan pada sebuah pameran foto yang bertajuk ‘Climate Change: challenges and solutions in Southeast Asia’.
Bersama Kemal Jufri salah satu fotografer terbaik yang dimiliki Indonesia, fakta-fakta yang kami tampilkan pada pameran foto ini akan memperlihatkan tantangan yang kita hadapi atas ketergantungan kita pada batubara serta menyajikan solusinya.
Pameran ini akan diadakan selama 18 hari mulai dari 29 Januari hingga 15 Febuari 2013 di Galeri Foto Jurnalistik Antara (GFJA) – Jalan Antara No.59 Pasar Baru, Jakarta. Kami mengundang anda semua untuk hadir. Informasi lebih lanjut silahkan menghubungi kami di nomor telepon: 021 – 83781701 atau email info.id@greenpeace.org
Fotografer : Kemal Jufri (Indonesia), Athit Perawongmetha (Thailand) dan Veejay Villafranca (Filipina).
Galeri Fotografi Jurnalistik Antara (GFJA), 29 Jan-13 Feb 2013, Pukul 10:00 s/d 18:00 WIB.
ditulis oleh arif fiyanto - 23 Januari, 2013.
0 komentar:
Post a Comment