Peta merupakan alat bantu yang kita gunakan untuk mengetahui atau mempelajari kondisi lapangan suatu wilayah. Kita dapat mengetahui bahwa pada peta terdapat beberapa informasi yang bisa kita dapatkan dan kita baca. Salah satu faktor yang dapat kita baca pada peta adalah penunjuk arah mata angin.
Membaca arah pada peta merupakan pekerjaan yang mudah, kita cukup memperhatikan komponen wajib pada suatu peta yaitu orientasi/penunjuk arah. Orientasi/penunjuk arah merupakan komponen peta yang dapat kita amati dari bentuknya yang bervariasi, tetapi pada dasarnya sama.
Simbol orientasi/penunjuk arah pada peta umumnya berupa simbol dengan gambar 4 sudut bintang yang setiap sudutnya menginformasikan arah mata angin. Pada umumnya yang tertulis adalah arah Utara atau biasa disimbolkan dangan huruf U atau N (north) di atas tanda penunjuk arah.
Menentukan arah pada peta bukanlah pekerjaan yang sulit, tetapi menentukan arah pada peta kemudian mengaplikasikannya dengan kondisi di lapangan kadang akan sulit. Karena kadang kala kita akan mengalami posisi “bingung arah” di tempat-tempat tertentu, terutama tempat-tempat yang baru sekali atau jarang kita datangi.
Pada saat kita mengalaminya kadang kita sudah merasa benar menghadap ke arah mana, tetapi ternyata kita malah menghadap ke arah yang salah. Misal kita sudah mengarah ke timur tetapi perasaan kita menghadap utara dll.
Lalu bagaimana cara mengatasi masalah tersebut? Ada banyak cara dapat kita gunakan untuk menentukan arah di lapangan. Cara-cara ini merupakan cara yang dapat kita gabung atau cara merupakan media alternatif jika ada kesulitan dalam menggunakannya, antara lain :
1. Cara yang mudah pertama kali adalah menggunakan kompas. Pada kompas terdapat jarum dan busur penunjuk arah yang akan selalu mengarahkan jarum ke arah utara dan selatan, sehingga dengan alat ini maka kita akan dapat menentukan arah yang lain. Yang menjadi permasalahan adalah kita tidak selalu menggunakan/membawa kompas, jika kita tidak membawa kompas maka bisa menggunakan alam sekitar kita sebagai media untuk menentukan arah.
Kompas Silva |
Kompas brunton |
2. Melihat posisi matahari, posisi matahari terbit di daerah tropis menunjukkan arah timur dan posisi tenggelam menunjukkan arah barat. Melihat posisi matahari hanya bisa digunakan pada siang hari dan efektif pada waktu pagi dan sore hari. Pada pertengahan kita agak kesulitan menentukan arah karena matahari tepat di atas kita.
Matahari pagi terbit di timur. |
3. Melihat bangunan rumah ibadah terutama masjid. Pada umumnya bangunan masjid di Indonesia mengarah ke barat atau kiblat masjid akan menunjukkan arah timur dan barat, sehingga kita akan dengan mudah menentukan arah yang lain.
Arah kiblat masjid. |
4. Pada malam hari kita dapat melihat ke langit dan mencari rasi bintang yang ada. Sebagai contoh rasi bintang Pari/crux menunjukkan arah selatan. Selain rasi bintang pari ada juga rasi bintang Biduk yang menunjukkan arah utara, rasi bintang Orion yang menunjukkan arah barat dan rasi bintang Scorpio yang menunjukkan arah tenggara.
Rasi bintang pari/crux, menunjukkan arah selatan |
Rasi Bintang Orion, menunjukkan arah barat |
Rasi Bintang Biduk, menunjukkan arah utara |
Rasi Bintang Scorpio, menunjukkan arah tenggara |
5. Lumut pada batang pohon. Lumut yang tebal pada batang pohon yang tegak menunjukkan arah matahari terbit, sedangkan lumut yang lebih tipis menunjukkan arah matahari tenggelam.
@[berbagai sumber]
0 komentar:
Post a Comment