Warga yang mengungsi akibat letusan Gunung Sinabung. |
JAKARTA, OKE – Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono, meminta masyarakat yang mengungsi untuk sementara waktu tetap bersabar dan tidak kembali ke rumah. Seperti diberitakan masyarkat terpaksa mengungsi akibat letusan gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Sumatra Utara.
"Mereka kita minta suapaya bertahan dulu, sabar dulu, artinya bertahan di pengunsian dan seluruh kebutuhan dijamin mulai dari makanan, logistik, kesehatan, sanitasi," kata Agung di Kompleks Istana, Jakarta, Rabu (18/9).
"Jadi, jangan kembali sampai radius 3 km dari letusan, mereka (pengungsi) sabar saja," sambung Agung.
Saat ini, pemerintah pusat juga sudah memberikan bantuan berupa uang tunai dan bantuan dalam bentuk logistik. "Saya sendiri ke sana kirim uang ada 300 juta dan 45 juta berupa selimut, paket makanan. Sebelumnya ada sekitar 1 miliar rupiah dikirim dalam bentuk logistik. Itu semua di luar bantuan masyarakat loh," tandasnya.
Gunung Sinabung yang berada di Kabupaten Karo meletus pada Minggu (16/9) pukul 02.51 WIB, disusul pada Selasa (17/9) pukul 12.15 WIB. Letusan itu memuntahkan abu vulkanik dan beberapa batu kecil ke desa-desa sekitarnya.
Terus Bertambah
Pengungsi Sinabung. |
Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, menginformasikan jumlah pengungsi terus bertambah. Sampai Rabu (18/9) petang, jumlah pengungsi akibat erupsi Gunung Sinabung sudah mencapai 14.991 jiwa. Padahal, ancaman erupsi Gunung Sinabung masih kecil dan intensitas serta besaran letusan pun jauh lebih kecil dibandingkan erupsi pada tahun 2010 lalu.
"Namun pengungsi terus membengkak. Tentu ada faktor-faktor sosial, ekonomi, dan teknis yang menyebabkan pengungsi terus bertambah. Sejak Rabu pagi (18/9) hingga sore Gunung Sinabung mengeluarkan asap putih keabuan," kata Sutopo.
Diungkapkannya, berdasarkan rakor dan evaluasi posko tanggap darurat erupsi Gunung Sinabung, Rabu (18/9), dinyatakan total pengungsi sampai pukul 17.00 WIB, jumlahnya mencapai 14.991 orang.
Hasil rapat juga memutuskan untuk memperlancar koordinasi dan distribusi bantuan, titik pengungsian akan diperkecil dari 26 titik menjadi 16 titik pengungsian. "Semua dipusatkan di Kabanjahe," kata dia.
Hasil rapat lainnya, kata Sutopo, proses pembagian pengungsi di 16 titik akan berlangsung sampai Kamis pagi karena 75 persen dari pengungsi bekerja di ladang dan akan kembali ke tempat penampungan pada sore hari. Dan, untuk memperlancar informasi dan komunikasi pada masa tanggap darurat, Kodam I Bukit Barisan membagikan perangkat komunikasi berupa 16 buah handy talky kepada setiap koordinator pengungsi. "Pemda Kabupaten Karo perlu menangani pengungsi dengan memberikan kebutuhan dasar," ujarnya.
Sosialisasi juga, kata dia, harus segera disampaikan ke masyarakat agar mereka yang tinggal di daerah yang aman tidak perlu mengungsi. Karena pengungsi yang selalu dinamis bergerak dan pulang-pergi menyebabkan kendala dalam pendataan.
Sumber: Koran Jakarta
0 komentar:
Post a Comment