Pendaki Asal Rusia Hilang di Gunung Merapi

Tim SAR di lereng Gunung Merapi.
(foto: Ridho Hidayat/Koran Sindo)
SLEMAN - Seorang wisatawan asal Rusia sejak kemarin malam hilang di Gunung Merapi, DI Yogyakarta saat melakukan pendakian seorang diri. Hingga siang ini, tim SAR masih melakukan pencarian. 

Berdasarkan informasi, wisatawan tersebut bernama Ebrehnin Yeveny (26). Dia memulai pendakian pada Sabtu, 10 Agustus lalu. "Saat akan melakukan pendakian, dia tidak memberitahu kami," kata Kapolsek Cangkringan, AKP Surahman di lereng Merapi.

Surahman menjelaskan keberadaan bule tersebut sebelum akhirnya hilang. Pada Sabtu sekira pukul 13.00 WIB, Ebrehnin berkunjung ke objek wisata Volcano Tour di Kinahrejo, Kecamatan Cangkringan, Sleman. Saat itu dia bersama teman wanitanya berkebangsaan Indonesia bernama Ester, warga Depok, Sleman.

Usai berwisata di sana, keduanya kembali ke Kota Yogyakarta. Dalam perjalanan Ebrehnin mengungkapkan keinginannya untuk mendaki hingga ke puncak Merapi. Keduanya juga sempat menyambangi penginapan Ebrehnin di home stay Dewa Home di kawasan Sosrowijayan, dan ke kosan Ester di Nologaten.

Pada petangnya, bule tersebut kembali ke Kinahrejo seorang diri dengan menggunakan sepeda motor sewaan. Motor tersebut lalu dititipkannya di Ngrangkah, Umbulharjo, dan ia berjalan sendiri ke puncak. Namun pada Minggu, 11 Agustus sekira pukul 19.25 WIB, dia mengirim pesan singkat ke Ester yang memintanya kembali ke Merapi. Ebrehnin merasa tersesat saat melakukan pendakian.

Sementara itu, Perwira Penghubung SAR DIY, Prisetyawan, menerangkan, sebelum mendapat laporan dari Ester mengenai keberadaan warga asing itu, pihaknya memang sudah menaruh curiga. Pasalnya, dia mendengar kabar dari warga ada sepeda motor titipan yang sudah lama tidak diambil pemiliknya. "Sudah pada ribut, ini motor siapa tidak jelas," ujar Prisetyawan.

Sejak pukul 02.00 dini hari tadi pihaknya sudah melakukan pencarian dengan mengerahkan belasan anggota SAR. Namun korban berpindah-pindah sehingga mempersulit pencarian. "Padahal sudah kami sarankan untuk jangan bergerak," pungkasnya. 


    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment