tag:blogger.com,1999:blog-53445255877282527002024-03-18T14:04:05.032+08:00Basecamp PetualangBasecamp Petualang adalah blog yang ditujukan untuk berbagi informasi tentang dunia Petualangan Alam Bebas, Pelestarian Lingkungan Hidup serta Pesona Alam Indonesia.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06035397944076059221noreply@blogger.comBlogger390125tag:blogger.com,1999:blog-5344525587728252700.post-71752311474311619232016-04-01T12:37:00.003+08:002016-05-10T08:10:08.338+08:0021 Destinasi Wisata di Makassar Yang Wajib Kamu Kunjungi (Bag II)<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-HY1kDjOfICo/Vvslvh6unkI/AAAAAAAAKgw/Nzq4qvOMs4MkoAivjfg-OVx-yYgewyAig/s1600/kafe-eksklusif-wisata-sulawesi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="21 Destinasi Wisata di Makassar Yang Wajib Kamu Kunjungi (Bag II)" border="0" height="424" src="https://3.bp.blogspot.com/-HY1kDjOfICo/Vvslvh6unkI/AAAAAAAAKgw/Nzq4qvOMs4MkoAivjfg-OVx-yYgewyAig/s640/kafe-eksklusif-wisata-sulawesi.jpg" title="Kafe dengan arsitektur bergaya Jepang di Malino Highlands." width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kafe dengan arsitektur bergaya Jepang di Malino Highlands. foto :<a href="http://wisatasulawesi.com/wp-content/uploads/2013/10/kafe-eksklusif-wisata-sulawesi.jpg" rel="nofollow" target="_blank"> travel.detik.com</a></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Makassar yang terkenal dengan kuliner khasnya, pisang epe dan coto ini memiliki berbagai tempat wisata yang indah. Berada di pesisir Pulau Sulawesi, kota ini populer dengan Pantai Losarinya. Tapi ternyata Makassar masih memiliki beragam tempat wisata andalan, mulai dari pantai sampai dataran tingginya. Jangan sampai saat berada di Makassar, Anda tidak tahu harus ke mana.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Agar tak menyesal karena melewatkan hal-hal menarik saat berkunjung ke Makassar nanti, berikut 21 tempat wisata di Makassar yang wajib masuk ke agenda liburan Kamu:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Baca sebelumnya: <a href="http://basecamppetualang.blogspot.co.id/2016/03/21-destinasi-wisata-di-makassar-yang.html" target="_blank">21 Destinasi Wisata di Makassar Yang Wajib Kamu Kunjungi (Bag I)</a></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-BJq_5D2gYPU/Vvsgr1LXZTI/AAAAAAAAKfQ/YTY9ZlRpyh8c9OYj0yZvSlTrvStu7ZCtg/s1600/Cobalah%2Bmain-main%2Bke%2BDanau%2BUnhas.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="21 Destinasi Wisata di Makassar Yang Wajib Kamu Kunjungi (Bag II)" border="0" height="265" src="https://3.bp.blogspot.com/-BJq_5D2gYPU/Vvsgr1LXZTI/AAAAAAAAKfQ/YTY9ZlRpyh8c9OYj0yZvSlTrvStu7ZCtg/s400/Cobalah%2Bmain-main%2Bke%2BDanau%2BUnhas.jpg" title="Cobalah main-main ke Danau Unhas" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Cobalah main-main ke Danau Unhas. <a href="https://www.facebook.com/piknikyuk/photos/a.852772468181689.1073741837.850235225102080/852772648181671/?type=3&theater" rel="nofollow" target="_blank">sumber</a></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>11. Cobalah main-main ke Danau Unhas.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Siapa yang percaya kalau danau seindah ini ternyata ada di kawasan Universitas Hasanudin Makassar? Ya danau yang keberadaannya di prakarsai oleh salah satu mantan rektor Unhas bernama Alm. Amirudin ini telah sukses menjadi icon pariwisata di Makassar. Berdasarkan kabar yang beredar, ide pembuatan danau cantik ini berawal dari perjalanan sang rektor ke salah satu universitas terkemuka di Perancis. Dari sanalah kemudian beliau memiliki ide untuk membuat satu danau di universitas tempatnya bekerja.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-UjNNOYF2DcY/Vvsg6G0BT0I/AAAAAAAAKfU/-1onwWYaWSgb4i-AHVuirujLa66rcCKPQ/s1600/Segarnya%2BAir%2BTerjun%2BParangloe%2Bakan%2Bmembunuh%2Bgerahmu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="21 Destinasi Wisata di Makassar Yang Wajib Kamu Kunjungi (Bag II)" border="0" height="225" src="https://3.bp.blogspot.com/-UjNNOYF2DcY/Vvsg6G0BT0I/AAAAAAAAKfU/-1onwWYaWSgb4i-AHVuirujLa66rcCKPQ/s400/Segarnya%2BAir%2BTerjun%2BParangloe%2Bakan%2Bmembunuh%2Bgerahmu.jpg" title="Segarnya Air Terjun Parangloe akan membunuh gerahmu" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Segarnya Air Terjun Parangloe akan membunuh gerahmu. <a href="https://www.facebook.com/piknikyuk/photos/a.852772468181689.1073741837.850235225102080/852772714848331/?type=3&theater" rel="nofollow" target="_blank">sumber</a></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>12. Segarnya Air Terjun Parangloe akan membunuh gerahmu.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika wisata air terjun tak menjadi prioritasmu dalam berwisata hal tersebut bisa jadi tak berlaku bagi air terjun nan cantik satu ini. Air terjun ini berlokasi di kawasan Gowa yang berjarak sekutar 40 KM dari kota Makassar yang bisa ditempuh dalam waktu 2 jam. Sesampainya di sana kamu tidak akan disambut hanya dengan satu air terjun saja melainkan banyak. Silahkan mengabadikan foto yang bisa kamu jadikan kenangan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://2.bp.blogspot.com/--GhqW0L_UVY/VvshMk8C8nI/AAAAAAAAKfY/eSeBokwA9iQhKSASZgDBVXK4V5WHWFyzg/s1600/Kamu%2Bjuga%2Bharus%2Bcoba%2Bmenikmati%2Bbirunya%2BTaka%2BBonerate.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="21 Destinasi Wisata di Makassar Yang Wajib Kamu Kunjungi (Bag II)" border="0" height="266" src="https://2.bp.blogspot.com/--GhqW0L_UVY/VvshMk8C8nI/AAAAAAAAKfY/eSeBokwA9iQhKSASZgDBVXK4V5WHWFyzg/s400/Kamu%2Bjuga%2Bharus%2Bcoba%2Bmenikmati%2Bbirunya%2BTaka%2BBonerate.jpg" title="Kamu juga harus coba menikmati birunya Taka Bonerate" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kamu juga harus coba menikmati birunya Taka Bonerate. <a href="https://www.facebook.com/piknikyuk/photos/a.852772468181689.1073741837.850235225102080/852772758181660/?type=3&theater" rel="nofollow" target="_blank">sumber</a></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>13. Kamu juga harus coba menikmati birunya Taka Bonerate.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lokasi taman laut ini ada di kota Benteng, Kepulauan Selayar. Tempat wisata ini merupakan surga bagi penyelam dan Anda yang suka snorkeling. Saat menyelam, Anda bisa berenang bersama ratusan jenis ikan, penyu dan kura-kura. Kecantikan terumbu karangnya juga membuat Anda semakin betah berlama-lama menyelam di sini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagi anda yang hobi menyelam maka tempat ini wajib anda kunjungi, keindahan karangnya sangat luar biasa, sayang sekali untuk dilewatkan. ada waktu terbaik untuk menyelam, yaitu antara bulan April – Mei. Pada saat itu, arus dan suhu air serta berbagai faktor pendukung lainnya sedang dalam kondisi baik sehingga jarak pandang saat menyelam pun menjadi sempurna.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Melihat gambarnya saja kita sudah bisa membayangkan betapa indahnya bawah laut taman Laut Taka Bonerate ini. Jangan lupa, untuk bisa liburan disini anda harus bawa kartu identitas diri, biaya yang dikenakan adalah 25.000 Rupiah untuk wisatawan domestik dan 60.000 Rupiah untuk wisatawan mancanegara. Jika ingin menyewa peralatan menyelam, Anda harus menyiapkan uang 250.000 Rupiah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://4.bp.blogspot.com/-Bih1jvVVt9c/VvshWwpU1yI/AAAAAAAAKfg/13WalJrilaYxdbVcZjFK0UM0wWFVK2I6g/s1600/Kebun%2BTeh%2BMalino.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="21 Destinasi Wisata di Makassar Yang Wajib Kamu Kunjungi (Bag II)" border="0" height="223" src="https://4.bp.blogspot.com/-Bih1jvVVt9c/VvshWwpU1yI/AAAAAAAAKfg/13WalJrilaYxdbVcZjFK0UM0wWFVK2I6g/s400/Kebun%2BTeh%2BMalino.jpg" title="Kebun Teh Malino" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kebun Teh Malino. <a href="https://www.facebook.com/piknikyuk/photos/a.852772468181689.1073741837.850235225102080/852772761514993/?type=3&theater" rel="nofollow" target="_blank">sumber</a></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>14. Kebun Teh Malino menjadi salah satu tempat wisata alam di Makassar yang menarik untuk kita kunjungi.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kebun teh Malino menjadi destinasi wisata Favorit masyarakat Sulawesi Selatan khususnya, Inilah kawasan “Puncak“-nya Sulawesi Selatan. Terletak secara administratif dalam wilayah Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, pesona tempat wisata di Sulawesi Selatan yang satu ini terletak pada suasana alam yang menyegarkan dengan udara yang begitu sejuk. Berjarak sekitar 90 km dari kota Makassar, Anda dapat tiba di kota Malino dalam waktu antara 2-3 jam perjalanan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kota Malino terkenal dengan sebutan “Kota Bunga”, memiliki sejumlah objek wisata menarik, seperti air terjun seribu tangga, air terjun Takapala, lembah biru, bunker peninggalan Jepang, dan Gunung Bawakaraeng. Tetapi, jika Anda pergi ke sebuah perkebunan teh yang dikelola oleh korporasi Malino Highlands, inilah pengalaman seru menyusuri kebun teh seluas 200 hektar sembari menikmati udara sejuk dan segar. Jika Anda singgah ke sebuah cafe di puncak perkebunan ini, menikmati sajian teh hijau Malino adalah sebuah pengalaman yang berkesan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Inilah sebab mengapa Malino Highlands disukai banyak wisatawan sebagai sebuah kegiatan wisata alam di Sulawesi Selatan yang sangat menyegarkan. Tersedia banyak villa dan guesthouse di kawasan wisata ini serta beberapa hotel.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://2.bp.blogspot.com/-gxhvqEpYQi8/VvshrFwxu9I/AAAAAAAAKfo/algmhXW7ByQzEvtc-zaLO-wENgVNs2Vlg/s1600/Tanjung%2BBira.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="21 Destinasi Wisata di Makassar Yang Wajib Kamu Kunjungi (Bag II)" border="0" height="266" src="https://2.bp.blogspot.com/-gxhvqEpYQi8/VvshrFwxu9I/AAAAAAAAKfo/algmhXW7ByQzEvtc-zaLO-wENgVNs2Vlg/s400/Tanjung%2BBira.jpg" title="Tanjung Bira" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tanjung Bira. <a href="https://www.facebook.com/piknikyuk/photos/a.852772468181689.1073741837.850235225102080/852772778181658/?type=3&theater" rel="nofollow" target="_blank">sumber</a></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>15. Tanjung Bira cukup jauh jaraknya dari Makassar,</b> sekitar 200 km, namun jarak yang jauh tidak akan terasa lagi setelah kita sampai disini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tanjung Bira terkenal dengan pasirnya yang selembut dan seputih bedak bayi serta airnya yang jernih kebiruan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tanjung Bira menjadi salah satu objek wisata favorit di Makassar yang wajib dikunjungi. TIdak hanya oleh wisatawan domestik, tapi juga wisatawan mancanegara. Anda biasa berenang, berjemur, snorkeling atau hanya duduk menikmati pemandangan terbit dan tenggelamnya matahari. Jika lupa membawa alat snorkeling, Anda bisa menyewanya seharga 30.000 Rupiah. Ada juga sepeda motor yang disewakan 65.000 Rupiah per hari untuk berkeliling kawasan pantai ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Fasilitas di sini cukup lengkap, mulai dari penginapan, restoran dan juga kamar mandi untuk membersihkan diri setelah berenang. Tiket masuk ke Tanjung Bira adalah 5.000 Rupiah per orang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://2.bp.blogspot.com/-byRY2rEuigU/Vvsh9_MR00I/AAAAAAAAKfw/oZLM4MvyOO0BULVl-Mmf-1keFJjQAi7ug/s1600/Benteng%2BSomba%2BOpu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="21 Destinasi Wisata di Makassar Yang Wajib Kamu Kunjungi (Bag II)" border="0" height="300" src="https://2.bp.blogspot.com/-byRY2rEuigU/Vvsh9_MR00I/AAAAAAAAKfw/oZLM4MvyOO0BULVl-Mmf-1keFJjQAi7ug/s400/Benteng%2BSomba%2BOpu.jpg" title="Benteng Somba Opu" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Benteng Somba Opu. <a href="https://www.facebook.com/piknikyuk/photos/a.852772468181689.1073741837.850235225102080/852772788181657/?type=3&theater" rel="nofollow" target="_blank">sumber</a></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>16. Satu lagi tempat bersejarah di Makassar yang menarik untuk kita kunjungi, Benteng Somba Opu</b>, lokasinya ada di Jl. Daeng Tata, Makassar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bangunan ini memiliki nilai arsitektur yang tinggi. Bentunya segi empat, dengan panjang 2 km, berketinggian 7-8 meter, dan ketebalan dinding benteng mencapai 3.6 meter. Konstruksi yang sangat kokoh dari Benteng Somba Opu adalah sebuah sistem pertahanan yang kuat mengingat benteng ini adalah pusat perdagangan dan pelabuhan rempah-rempah yang ramai dikunjungi pedagang asing dari Asia dan Eropa pada masa lampau. Di benteng ini tersimpan benda-benda bersejarah peninggalan Kerajaan Gowa. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di dalam kawasan benteng, Anda juga akan menemukan taman satwa dan waterboom yang dilengkapi dengan sejumlah fasilitas pendukung, terkenal dengan sebutan Gowa Discovery Park. Untuk dapat masuk ke Gowa Discovery Park, Anda harus membayar tiket masuk sebesar Rp 85 ribu, menjadi Rp 100 ribu di saat akhir pekan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTRg-qER3ThyGEVL6J7NSHGsEf4IE6vwrRD7hThZnP0Mw-YMAjw_Uy69xhKYqiUTAoRl3BueUlT2bQ85WBWxx6VMZ1XpP2PoRBCGTWkXvhacYpML-nuqsytJgFEuHDbUpf4P8lLwMcpqrH/s1600/air+terjun+Takapala.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="21 Destinasi Wisata di Makassar Yang Wajib Kamu Kunjungi (Bag II)" border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTRg-qER3ThyGEVL6J7NSHGsEf4IE6vwrRD7hThZnP0Mw-YMAjw_Uy69xhKYqiUTAoRl3BueUlT2bQ85WBWxx6VMZ1XpP2PoRBCGTWkXvhacYpML-nuqsytJgFEuHDbUpf4P8lLwMcpqrH/s400/air+terjun+Takapala.jpg" title="Air terjun Takapala" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Air terjun Takapala. <a href="https://www.facebook.com/piknikyuk/photos/a.852772468181689.1073741837.850235225102080/852772874848315/?type=3&theater" rel="nofollow" target="_blank">sumber</a></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>17. Makassar juga punya beberapa air terjun yang menarik dan seru untu kita kunjungi, salah satunya adalah air terjun Takapala.</b> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lokasinya berjarak sekitar 70 Km dari kota makassar dan ditempuh sekitar 2 jam. Rutenya bisa anda pilih melalui ruas Jl. Poros Malino</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Air terjun ini menjadi salah satu yang terfavorit di Makassar. Memang, butuh perjuangan untuk bisa sampai ke Lokasi, tapi setelah sampai semua lelah akan terbayar sudah. Kalau anda tidak tahu rutenya tida ada salahnya bertanya ke warga, karena dari lokasi parkir, air terjun ini berjarak sekitar 100 meter.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://2.bp.blogspot.com/-PpgxjPfeD7o/VvsixH0amSI/AAAAAAAAKgA/1GUcpYqJDHkd6atwsoYPGiqsOud5KbjAg/s1600/Pulau%2BLae-Lae%2BKecil.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="21 Destinasi Wisata di Makassar Yang Wajib Kamu Kunjungi (Bag II)" border="0" height="300" src="https://2.bp.blogspot.com/-PpgxjPfeD7o/VvsixH0amSI/AAAAAAAAKgA/1GUcpYqJDHkd6atwsoYPGiqsOud5KbjAg/s400/Pulau%2BLae-Lae%2BKecil.jpg" title="Pulau Lae-Lae Kecil" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pulau Lae-Lae Kecil.<a href="https://www.facebook.com/piknikyuk/photos/a.852772468181689.1073741837.850235225102080/852772838181652/?type=3&theater" rel="nofollow" target="_blank"> sumber</a></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>18. Satu lagi objek wisata di Makassar yang tidak boleh anda lewatkan, Pulau Lae-Lae Kecil.</b> Pulau ini bisa anda jangkau dengan dari dermaga kayu Bangkoa di Jalan pasar ikan No.28. Lokasinya tak jauh dari pantai losari dan benteng Fort Rotterdam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Akses menuju ke pulau Lae-Lae dengan menggunakan speedboat dengan waktu tempuh kurang lebih sepuluh menit. Untuk biaya transprtasi pulang pergi sediakan uang sepuluh ribu rupiah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setiba di dermaga Lae-Lae kami berkeliling pulau terlebih dahulu sembari memotret tempat-tempat yang ada disana dan kehidupan masyarakatnya. Pulau ini hanya memiliki luas 0,04 KM persegi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut sejarah pulau ini dahulunya adalah Pangkalan udara dan laut dimasa penjajahan Jepang. Pun konon kabarnya dulu terdapat terowongan yang tembus langsung ke Benteng Fort Rotterdam tapi sudah tertutup.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada cerita menarik yang menyelimuti dari penamaan pulau Lae-Lae ini sendiri. Konon kabarnya dahulu ada seorang pedagang arab yang tenggelam dan berteriak meminta tolong dengan berucap “Lae Lae”, karena itulah kenapa pulau ini kemudian disebut dengan pulau Lae-Lae.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berkunjung ke pulau Lae-Lae tentunya tak lengkap jika tidak mencemburkan diri di pantainya. Pantai pasir putih dengan air yang jernih begitu sangat menggoda. Disekitarnya terdapat pohon yang orang-orang sebut dengan pohon ‘’Tammate’’ yang semakin menambah eksotika di sekitar pantai di Pulau Lae-Lae ini. Pun terdapat gazebo yang terbuat dari bamboo untuk berteduh yang bisa disewa dengan harga 20.000-30.000 rupiah seharian.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-YGTvCGWSBSs/Vvsi-wK5AhI/AAAAAAAAKgI/Ma6NqFYDEpAF5IMVLUms6nt5Jkyl7if8g/s1600/Pulau%2BKarangan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="21 Destinasi Wisata di Makassar Yang Wajib Kamu Kunjungi (Bag II)" border="0" height="277" src="https://3.bp.blogspot.com/-YGTvCGWSBSs/Vvsi-wK5AhI/AAAAAAAAKgI/Ma6NqFYDEpAF5IMVLUms6nt5Jkyl7if8g/s400/Pulau%2BKarangan.jpg" title="Pulau Karangan" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pulau Karangan. <a href="https://www.facebook.com/piknikyuk/photos/a.852772468181689.1073741837.850235225102080/852772991514970/?type=3&theater" rel="nofollow" target="_blank">sumber</a></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>19. Pulau Karangan juga tidak kalah menariknya untuk kita kunjungi.</b> Luas pulau Karangan hanya sekitar 1 ha saja.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lokasinya berjarak sekitar 0.8 Km dari kota Makassar. Pulau terdekat dari Makasaar ini dapat ditempuh dengan mengunakan kapal motor selama 15 menit dari dermaga wisata Pulau Kecil Kayangan tidak jauh dari benteng Fort Rotterdam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Fasilitas dari tempat Penginapan, resort, restoran, hingga sarana olahraga air telah di bangun di area Pulau. Kamu dapat menikamti view kota Makassar dari Pulau Kecil ini apalagi jika dilakukan dimalam hari keindahan gemerlap kota Makassar tampak jelas dari Pulau ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan hamparan pasir yang putih Pulau Kayangan memilik daya tarik tersendiri dengan fasilitas yang cukup lengakap. Permainan air seperti banana boat, jetsky, dan kolam renang juga tersedia di Pulau ini. Selain itu anda juga dapat berenang dan sun bathing di pinggir pantai dan duduk santai menikmati keindahan pulau dengan lautnya yang biru. Selain aktifitas air, menikmati matahri terbenam menjadai slah satu daya tarik sendiri dari Pulau Marrouw.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kamu dapat menikmati pesona Pulau Kahyangan sehari penuh dengan sepuasnya tanpa bermalam di pulau Kahyangan. Karena setiap jam sekali akan ada kapal motor yang datang dan pergi ke Pulau kecil Kayangan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://4.bp.blogspot.com/-_zfY2uVtD9g/VvsjNmf28WI/AAAAAAAAKgM/VhWmU-CgCJUrp4bNTsnY3h3c_7bBjL2Yw/s1600/Pantai%2BAkkarena.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="21 Destinasi Wisata di Makassar Yang Wajib Kamu Kunjungi (Bag II)" border="0" height="300" src="https://4.bp.blogspot.com/-_zfY2uVtD9g/VvsjNmf28WI/AAAAAAAAKgM/VhWmU-CgCJUrp4bNTsnY3h3c_7bBjL2Yw/s400/Pantai%2BAkkarena.jpg" title="Sunset di Pantai Akkarena" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sunset di Pantai Akkarena. <a href="https://www.facebook.com/piknikyuk/photos/a.852772468181689.1073741837.850235225102080/852772901514979/?type=3&theater" rel="nofollow" target="_blank">sumber</a></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>20. Satu lagi, Pantai Akkarena.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Satu lagi pantai di Makassar yang menarik untuk kita kkunjungi, pantai ini dibuka pada tahun 1998.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pantai Akkarena berada di pesisir pantai tanjung bunga dengan luas 10 hektare, pantai Akkarena dilengkapi dengan taman seluas 450 m2 dengan arsitektur bangunan bergaya mediterania.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Taman ini berada tepat di pesisir pantai dan menyediakan berbagai macam aneka kudapan baik yang bergaya internasional maupun tradisional Makassar. Tidak hanya itu, taman ini juga dilengkapi juga dengan sound system, layar LCD dan hiburan live musik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pantai ini juga memiliki wahana rekreasi dan olahraga air seperti jetski, banana boat, speed boat dan boat kecil. Salah satu sudut yang menyajikan keindahan pantai ini adalah sebuah dermaga laut yang menjadi landmark Akkarena. Panjang dermaga 150 meter dengan lebar 5 meter. Disinilah kita bisa menikmati keindahan matahari terbenam di perairan Selat Makassar. Dermaga ini juga digunakan untuk pendaratan kapal-kapal wisata berukuran kecil dan sedang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://4.bp.blogspot.com/-A_dzgGl_qk8/VvskFNrtTGI/AAAAAAAAKgY/Sqa1kciB818CyRiAXDBLkrcyDKiFdZuGw/s1600/lanjukang.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="21 Destinasi Wisata di Makassar Yang Wajib Kamu Kunjungi (Bag II)" border="0" height="342" src="https://4.bp.blogspot.com/-A_dzgGl_qk8/VvskFNrtTGI/AAAAAAAAKgY/Sqa1kciB818CyRiAXDBLkrcyDKiFdZuGw/s640/lanjukang.jpg" title="Pulau Lanjukang menjadi pulau terjauh yang sering dinamakan pulau Lanyukang atau Laccukang yang berawal dari kata “lanjutkan”, karena pulau ini sering menjadi lokasi tempat istirahat para nelayan sebelum atau sesudah berlayar." width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pulau Lanjukang menjadi pulau terjauh yang sering dinamakan pulau Lanyukang atau Laccukang yang berawal dari kata “lanjutkan”, karena pulau ini sering menjadi lokasi tempat istirahat para nelayan sebelum atau sesudah berlayar. <a href="http://travelblog.ticktab.com/2014/09/23/pulau-lanjukang-pesona-surga-dunia-di-ujung-kota-makassar/" rel="nofollow" target="_blank">sumber</a></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>21. Tutup perjalanan Piknik mu di Makassar dengan berkunjung ke Pulau Lanjukang.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Anda ingin menikmati keindahan alam bawah laut di Makassar, silahkan berkunjung ke Pulau Lanjukang. Pulau ini berada sekitar 40 km dari kota Makassar. Pulau ini masuk ke wilayah kelurahan Barrang Caddi kecamatan Ujung Tanah, kota Makassar. Hanya dihuni 13 kepala keluarga, pulau ini cukup sepi dan menjadi pelarian bagi mereka yang ingin mengasingkan diri sementara dari keramaian kota.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Aktivitas yang pilihan yang bisa kita lakukan selama berada di Pulau Lanjukang adalah menikmati keindahan pantai, berenang dan snorkeling. Kejernihan perairan Pulau Lanjukang membuat barisan terumbu karang bisa kita lihat disini. Dari kedalaman 7 meter kita masih bisa melihat keindahan bawah lautnya dari permukaan. Karena masih sepi, bersantai di Pulau Lanjukang sangat menyenangkan karena bagai berlibur di pulau pribadi. Jika anda hendak snorkling, silahkan bawa peralatan anda sendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Itu dia 21 destinasi wisata menarik di Makassar yang bisa kamu kunjungi. </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Piknik Yuk!</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">*Don't forget to keep the place clean when you visit this place.</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber: <a href="https://www.facebook.com/media/set/?set=a.852772468181689.1073741837.850235225102080&type=3" rel="nofollow" target="_blank">Piknik Yuk (FB Fanpage)</a></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06035397944076059221noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5344525587728252700.post-75126217869640931822016-03-30T08:30:00.000+08:002016-04-01T12:42:43.762+08:0021 Destinasi Wisata di Makassar Yang Wajib Kamu Kunjungi (Bag I)<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://4.bp.blogspot.com/-B6ikNuJaqck/VvsZI9s5MWI/AAAAAAAAKd0/pr9vBJqA74od8rKPzyvehAfbokfVL7iDA/s1600/City-of-Makassar.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="21 Destinasi Wisata di Makassar Yang Wajib Kamu Kunjungi (Bag I)" border="0" height="426" src="https://4.bp.blogspot.com/-B6ikNuJaqck/VvsZI9s5MWI/AAAAAAAAKd0/pr9vBJqA74od8rKPzyvehAfbokfVL7iDA/s640/City-of-Makassar.jpg" title="City of Makassar." width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">City of Makassar. <a href="http://makasar.kppu.go.id/wp-content/uploads/2015/03/City-of-Makassar.jpg" rel="nofollow" target="_blank">Sumber</a></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<b>Makassar</b> yang terkenal dengan kuliner khasnya, pisang epe dan coto ini memiliki berbagai tempat wisata yang indah. Berada di pesisir Pulau Sulawesi, kota ini populer dengan Pantai Losarinya. Tapi ternyata Makassar masih memiliki beragam tempat wisata andalan, mulai dari pantai sampai dataran tingginya. Jangan sampai saat berada di Makassar, Anda tidak tahu harus ke mana.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Agar tak menyesal karena melewatkan hal-hal menarik saat berkunjung ke Makassar nanti, berikut 21 tempat wisata di Makassar yang wajib masuk ke agenda liburan Kamu:</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://4.bp.blogspot.com/-ydfI3cySuKI/VvsakvbQuWI/AAAAAAAAKeI/dtuVPsXZfOMaVhd6k-TiwsrysBZK3Uu9g/s1600/Mendekap%2Bkeindahan%2Bpulau%2BCangke%2Bdalam%2Bkeheningan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="21 Destinasi Wisata di Makassar Yang Wajib Kamu Kunjungi (Bag I)" border="0" height="225" src="https://4.bp.blogspot.com/-ydfI3cySuKI/VvsakvbQuWI/AAAAAAAAKeI/dtuVPsXZfOMaVhd6k-TiwsrysBZK3Uu9g/s400/Mendekap%2Bkeindahan%2Bpulau%2BCangke%2Bdalam%2Bkeheningan.jpg" title="Mendekap keindahan pulau Cangke dalam keheningan" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Mendekap keindahan pulau Cangke dalam keheningan. <a href="https://www.facebook.com/piknikyuk/photos/a.852772468181689.1073741837.850235225102080/852772474848355/?type=3&theater" rel="nofollow" target="_blank">sumber</a></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Mendekap keindahan pulau Cangke dalam keheningan.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nama Pulau Cangke memang belum seterkenal Samalona atau Losari. Namun bukan berarti pulau ini tak punya pesona yang kalah menganggumkannya. Terletak di Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep) kamu bisa datang ke pulau tersebut dengan menumpang kapal sewaan milik nelayan. Pada umumnya keberangkatan ke Pulau Cangke dilakukan dari Pelabuhan Paotere Makassar. Akses ke sana memang terbilang tidak mudah. Pasalnya belum ada kapal regular yang melayani rute ke Pulau Cangke. Turis yang ingin datang harus menyewa kapal yang baru akan berangkat setelah diisi 5 orang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://2.bp.blogspot.com/-71N27dAigSo/Vvsa5G4lHWI/AAAAAAAAKeM/uthlSfc7LXEyLv1coPKF7RkCG0DlZ8EIw/s1600/Cantiknya%2Balam%2Bberbalut%2Bkesederhanaan%2Bdi%2BDesa%2BRammang-Rammang.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="21 Destinasi Wisata di Makassar Yang Wajib Kamu Kunjungi (Bag I)" border="0" height="266" src="https://2.bp.blogspot.com/-71N27dAigSo/Vvsa5G4lHWI/AAAAAAAAKeM/uthlSfc7LXEyLv1coPKF7RkCG0DlZ8EIw/s400/Cantiknya%2Balam%2Bberbalut%2Bkesederhanaan%2Bdi%2BDesa%2BRammang-Rammang.jpg" title="Cantiknya alam berbalut kesederhanaan di Desa Rammang-Rammang" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Cantiknya alam berbalut kesederhanaan di Desa Rammang-Rammang. <a href="https://www.facebook.com/piknikyuk/photos/a.852772468181689.1073741837.850235225102080/852772484848354/?type=3&theater" rel="nofollow" target="_blank">sumber</a></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Cantiknya alam berbalut kesederhanaan di Desa Rammang-Rammang.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nama Rammang-Rammang tentu tak asing lagi di telinga kamu. Desa ini menjadi salah satu objek wisata incaran wisatawan yang datang ke sana. Jika kamu bertandang ke tempat tersebut, sajian ukiran alam nan mengaggumkan akan menyambutmu. Vegetasi sawah yang di sekelilingnya terdapat bukit karst adalah pemandangan unik yang tak mudah kamu jumpai di tempat lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kawasan bukit karst ini memiliki luas 45.000 hektar di mana 20.000 hektar di antaranya masuk ke dalam area taman nasional Bantimurung. Kawasan karst ini juga menjadi kawasan karst terbesar kedua di dunia setelah kawasan karst yang ada di Tiongkok. Jika kamu tertarik datang ke sana, kamu bisa menggunakan transpotasi darat dengan waktu tempuh kurang lebih 1 jam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-T6Se_VfUSoc/VvsbMZh1JRI/AAAAAAAAKeU/fnaL14x0Fw0nE_vzXOoEHvmFXZwKhqOhg/s1600/Pulau%2BSamalona.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="21 Destinasi Wisata di Makassar Yang Wajib Kamu Kunjungi (Bag I)" border="0" height="266" src="https://1.bp.blogspot.com/-T6Se_VfUSoc/VvsbMZh1JRI/AAAAAAAAKeU/fnaL14x0Fw0nE_vzXOoEHvmFXZwKhqOhg/s400/Pulau%2BSamalona.jpg" title="Salah satu tempat wisata cukup populer di Makassar adalah Pulau Samalona. " width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Salah satu tempat wisata cukup populer di Makassar adalah Pulau Samalona. <a href="https://www.facebook.com/piknikyuk/photos/a.852772468181689.1073741837.850235225102080/852772508181685/?type=3&theater" rel="nofollow" target="_blank">sumber</a></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. Tak hanya itu, kamu harus menyempatkan untuk pergi ke Pulau Samalona. Keindahannya pecah banget!.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain Losari, tempat wisata lainnya yang juga cukup populer di Makassar adalah Pulau Samalona. Ya pulau nan cantik ini memang menyimpan magnet tersendiri bagi wisatawan yang sedang berplesir ke Makassar. Selain karena kecantikannya, tempat ini juga terhitung mudah diakses. Penyeberangan ke Samalona bisa kamu lakukan dari dermaga di dekat Pantai Losari. Jika kamu ingin menyewa kapal secara pribadi, harganya sekitar Rp.500.000 yang bisa diisi oleh 8-10 orang. Harga ini juga masih bisa berkurang asalkan kamu pandai menawar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setibanya di sana jangan lupa untuk menikmati keindahan alam bawah laut Samalona. Sama seperti berbagai pulau di Makassar, tempat ini juga menyimpan pesona pemandangan bawah laut yang selalu sukses membuat wisatawan berdecak kagum.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://4.bp.blogspot.com/-EjTHpiPQkz8/Vvsb9lthYiI/AAAAAAAAKec/v0aev2Bo7s07hCH4dkFfvDzxx1yRq0t-g/s1600/Benteng%2BFort%2BRotterdam.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="21 Destinasi Wisata di Makassar Yang Wajib Kamu Kunjungi (Bag I)" border="0" height="300" src="https://4.bp.blogspot.com/-EjTHpiPQkz8/Vvsb9lthYiI/AAAAAAAAKec/v0aev2Bo7s07hCH4dkFfvDzxx1yRq0t-g/s400/Benteng%2BFort%2BRotterdam.jpg" title="Benteng Fort Rotterdam" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Benteng Fort Rotterdam. <a href="https://www.facebook.com/piknikyuk/photos/a.852772468181689.1073741837.850235225102080/852772488181687/?type=3&theater" rel="nofollow" target="_blank">sumber</a></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>4. Berwisata sambil mengenal sejarah di Benteng Fort Rotterdam.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berkunjung ke Makassar belum lengkap rasanya jika kamu tidak menyambangi salah satu tempat paling bersejarah di kota ini. Benteng Fort Rotterdam adalah ‘saksi-bisu’ perjuangan masyarakat ketika mempertahankan wilayahnya dari penguasaan Belanda pada waktu itu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berdiri di atas lahan seluas 3 hektar, bangunan klasik bernuansa khas Belanda siap menyambut kedatangan siapa saja yang datang ke sana.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Benteng Rotterdam atau Fort Rotterdam ini berada tak jauh dari kawasan Pantai Losari. Benteng ini merupakan salah satu peninggalan sejarah Kerajaan Gowa-Tallo yang dibangun pada tahun 1545 oleh raja ke-9. Pada awalnya, benteng dibangun dengan menggunakan tanah liat dan putih telur, sampai kemudian bangunan disempurnakan oleh raja ke-14.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika dilihat dari atas, bentuk benteng ini menyerupai seekor penyu yang sedang merangkak ke arah laut. Penyu dipilih karena binatang ini dapat hidup di air dan di darat, hal ini sesuai dengan Keajaan Gowa-Tallo yang berjaya di lautan maupun daratan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nama awal dari benteng ini adalah ‘Benteng Ujungpandang’ sampai pada saat benteng ini jatuh ke tangan Belanda dan berganti nama menjadi Fort Rotterdam. Nama ini menjadi populer sampai sekarang. Pada zaman Belanda, benteng ini digunakan sebagai tempat penyimpanan rempah-rempah hasil rampasan dari Indonesia bagian timur.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di dalam kompleks benteng, terdapat 13 bangunan dan lima buah menara dengan sebuah menara di pintu masuk, sedangkan empat buah menara lainnya ada di setiap sudut kawasan benteng. Ada juga sebuah museum yang disebut Museum La Galigo yang berisi koleksi benda-benda sisa kebesaran kerajaan dahulu. Selain itu, ada sebuah ruangan yang diyakini sebagai tempat pengasingan Pangeran Diponegoro.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tempat wisata ini buka setiap hari mulai pukul 08:00 sampai 18:00 dan gratis. Sedangkan untuk museum, Anda dikenakan biaya tiket masuk sebesar 7.500 Rupiah per orang, Museum La Galigo buka setiap Selasa – Minggu, mulai pukul 08:00 sampai 12:30.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-hXco0wAC5OY/VvscRPdr2HI/AAAAAAAAKek/6fFLRLBepBo8v0Z6LAoTFXjyFmXXeFXcQ/s1600/Pulau%2BLanjukang%2Byang%2Bbegitu%2Bindah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="21 Destinasi Wisata di Makassar Yang Wajib Kamu Kunjungi (Bag I)" border="0" height="263" src="https://1.bp.blogspot.com/-hXco0wAC5OY/VvscRPdr2HI/AAAAAAAAKek/6fFLRLBepBo8v0Z6LAoTFXjyFmXXeFXcQ/s400/Pulau%2BLanjukang%2Byang%2Bbegitu%2Bindah.jpg" title="Pulau Lanjukang yang begitu indah" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pulau Lanjukang yang begitu indah. <a href="https://www.facebook.com/piknikyuk/photos/a.852772468181689.1073741837.850235225102080/852772521515017/?type=3&theater" rel="nofollow" target="_blank">sumber</a></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>5. Keluar dari hiruk pikuk kota, ada Pulau Lanjukang yang begitu indah.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sama seperti Bali, Kota Makassar juga terkenal dengan berbagai pesona pantai yang memanjakan mata. Selain Pulau Cangke, pantai lainnya yang juga dianugerahi keindahan alam lainnya adalah Pulau Lanjukang. Perjalanan ke Pulau Lanjukang dilakukan dengan menggunakan kapal kayu kurang lebih 3 jam perjalanan. Karena tidak ada kapal reguler yang ke Lanjukang, kamu harus menyewa dengan harga sekitar 1,3 juta untuk pulang pergi. Satu kapal bisa diisi dengan maksimal 7 orang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berbeda dengan berbagai pantai di Bali atau lombok yang sudah sangat ramai, beberapa pantai di Makassar terhitung masih sepi. Termasuk juga Pulau Lanjukang satu ini yang hanya dihuni oleh 45 orang, menjadikan kamu memiliki kesempatan untuk merasakan sensasi berlibur di pulau pribadi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-FCm8F-TRNmo/VvsZuv82b8I/AAAAAAAAKd4/hsgYJR7hWSo3TauuSYPofC07WkVJyeGog/s1600/Taman-Bantimurung_7.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="21 Destinasi Wisata di Makassar Yang Wajib Kamu Kunjungi (Bag I)" border="0" height="222" src="https://3.bp.blogspot.com/-FCm8F-TRNmo/VvsZuv82b8I/AAAAAAAAKd4/hsgYJR7hWSo3TauuSYPofC07WkVJyeGog/s400/Taman-Bantimurung_7.jpg" title="Taman Nasional Bantimurung" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Taman Nasional Bantimurung. <a href="http://www.iwisataindonesia.com/wp-content/uploads/2013/12/Taman-Bantimurung_7.jpg" rel="nofollow" target="_blank">Sumber</a></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>6. Ada surga kupu-kupu di Taman Nasional Bantimurung.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain Rammang-Rammang tempat wisata lainnya yang juga gak kalah popular di Makassar adalah TN Bantimurung. Taman nasional ini terletak berada di luar kota Makassar. Taman Nasional Bantimurung berada di Kabupaten Maros atau sekitar 45 km dari pusat kota Makassar. Tempat wisata ini luasnya mencapai 43.750 hektar dengan wilayahnya yang melingkupi bukit kapur, air terjun dan juga gua.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Taman nasional ini pertama kali ditemukan oleh seorang ahli botani dari Inggris, Alfred Russel Wallace. Saat itu, Wallace menyebut tempat ini sebagai kerajaan kupu-kupu karena ada sekitar 250 jenis kupu-kupu di sini. Kupu-kupu memang dijadikan maskot bagi tempat wisata ini. Di gerbang masuk Taman Nasional Bantimurung, terdapat sebuah patung kupu-kupu raksasa yang siap menyambut pengunjung yang datang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di sini, Anda bisa melihat berbagai jenis kupu-kupu mulai dari yang masih berupa ulat, kepompong sampai berubah menjadi kupu-kupu yang cantik. Ada juga koleksi kupu-kupu yang telah diawetkan. Hal mengasyikan lain yang bisa Anda lakukan adalah bermain flying fox, berenang di kolam yang telah disediakan, bermain di bawah air terjun atau menjelajahi gua yang ada di kawasan ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk masuk ke Taman Nasional Bantimurung, Anda akan dikenakan biaya 20.000 Rupiah per orang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-KK8BP-gMUIk/VvsckxFSxQI/AAAAAAAAKeo/qRxI3PdVY1QvlgdhNrUWsaisg_VrHhkZg/s1600/Menikmati%2Bsenja%2Bdi%2BPantai%2BLosari.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="21 Destinasi Wisata di Makassar Yang Wajib Kamu Kunjungi (Bag I)" border="0" height="266" src="https://1.bp.blogspot.com/-KK8BP-gMUIk/VvsckxFSxQI/AAAAAAAAKeo/qRxI3PdVY1QvlgdhNrUWsaisg_VrHhkZg/s400/Menikmati%2Bsenja%2Bdi%2BPantai%2BLosari.jpg" title="Menikmati senja di Pantai Losari" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Menikmati senja di Pantai Losari. <a href="https://www.facebook.com/piknikyuk/photos/a.852772468181689.1073741837.850235225102080/852772538181682/?type=3&theater" rel="nofollow" target="_blank">sumber</a></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>7. Menikmati senja di Pantai Losari, bercengkrama dengan ramahnya Makassar.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalau Bali punya Kuta sebagai icon wisata pantai di sana, maka Makassar pun punya pantai serupa bernama Losari. Ya Pantai Losari adalah salah satu tujuan utama bagi siapa saja yang sedang berlibur di sana. Pantai yang terletak di pusat kota ini setiap sorenya selalau ramai didatangi pengunjung. Di sana juga ada banyak sekali penjual makanan khas Makassar seperti pisang bakar epe, es pallu buttung, dan es pisang ijo yang siap memanjakan lidah dan mengisi perut yang kelaparan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://2.bp.blogspot.com/-STuEUYzIacE/Vvsc2efSKAI/AAAAAAAAKew/kwdC_r-1zSwOehcpozhva_6ocUwUlh_Qw/s1600/Sejuknya%2BHutan%2BMalino.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="21 Destinasi Wisata di Makassar Yang Wajib Kamu Kunjungi (Bag I)" border="0" height="266" src="https://2.bp.blogspot.com/-STuEUYzIacE/Vvsc2efSKAI/AAAAAAAAKew/kwdC_r-1zSwOehcpozhva_6ocUwUlh_Qw/s400/Sejuknya%2BHutan%2BMalino.jpg" title="Sejuknya Hutan Malino" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sejuknya Hutan Malino. <a href="https://www.facebook.com/piknikyuk/photos/a.852772468181689.1073741837.850235225102080/852772568181679/?type=3&theater" rel="nofollow" target="_blank">sumber</a></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>8. Sejuknya Hutan Malino.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagi kamu yang ingin rehat sejenak dari wisata Makassar yang memang di dominasi oleh pantai, kali ini kamu bisa menyambangi hutan yang asri. Hutan tersebut bernama Hutan Malino yang terletak di 90 KM dari di timur Makassar. Waltu tempuh yang diperlukan untuk sampai ke sana sekitar 2 jam. Di hutan ini kamu bisa menjumpai deretan hutan pinus. Udara nan sejuk menjadi pelengkap yang mensyahdukan suasana liburanmu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalau tidak ingin lelah menyusuri hutan Malino kamu bisa menyewa kuda. Di sana juga terdapat wisata air terjun yang keindahannya akan semakin nyata kalau dilihat dengan mata kamu sendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-xmhpE7n9GDk/VvsdE3a8fMI/AAAAAAAAKe4/15deGP9Zwx44-z6LU7A5PFbWQ22xK40gg/s1600/Kembali%2Bbermain%2Bair%2Bdi%2BKodingareng%2BKeke.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="21 Destinasi Wisata di Makassar Yang Wajib Kamu Kunjungi (Bag I)" border="0" height="266" src="https://3.bp.blogspot.com/-xmhpE7n9GDk/VvsdE3a8fMI/AAAAAAAAKe4/15deGP9Zwx44-z6LU7A5PFbWQ22xK40gg/s400/Kembali%2Bbermain%2Bair%2Bdi%2BKodingareng%2BKeke.jpg" title="Kembali bermain air di Kodingareng Keke" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kembali bermain air di Kodingareng Keke. sumber</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>9. Kembali bermain air di Kodingareng Keke.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain Pulau Samalona, pulau eksotis lainnya yang terletak tidak jauh dari Losari adalah Kodingareng Keke. Sama seperti Pulau Lanjukang, Kodingareng Keke adalah spot wisata yang tak berpenghuni. Jika kamu ingin berkunjung ke sini, penyeberangan bisa dilakukan dari dermaga di dekat Fort Rotterdam. Melalui dermaga kecil bernama Bangkoa penyeberangan ke Kodingareng Keke memakan waktu sekitar 35 menit dengan biaya penyewaan kapal sekitar Rp.300.000 – Rp.500.000 di mana kapal tersebut bisa memuat hingga 10-12 orang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah menyeberang kamu akan disambut dengan pasir putih dan air pantai yang jernih. Jangan lupa menjajal keindahan alam bawah laut di sana. Namun perlu kami ingatkan untuk membawa perlengkapan snorkeling serta bekal karena di pulau tersebut tak ada fasilitas apapun kecuali keindahan tiada tara.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://4.bp.blogspot.com/-E5IMuE-yuKw/VvsdUMQNTMI/AAAAAAAAKe8/kvEH7sSGVxI5cBUAV8KB_hrq3gQFzc-sw/s1600/Kamu%2Bjuga%2Bbisa%2Bmenikmati%2Bkeindahan%2Bdari%2Batas%252C%2Bdi%2BLembah%2BRamma.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="21 Destinasi Wisata di Makassar Yang Wajib Kamu Kunjungi (Bag I)" border="0" height="266" src="https://4.bp.blogspot.com/-E5IMuE-yuKw/VvsdUMQNTMI/AAAAAAAAKe8/kvEH7sSGVxI5cBUAV8KB_hrq3gQFzc-sw/s400/Kamu%2Bjuga%2Bbisa%2Bmenikmati%2Bkeindahan%2Bdari%2Batas%252C%2Bdi%2BLembah%2BRamma.jpg" title="Kamu juga bisa menikmati keindahan dari atas, di Lembah Ramma" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kamu juga bisa menikmati keindahan dari atas, di Lembah Ramma. <a href="https://www.facebook.com/piknikyuk/photos/a.852772468181689.1073741837.850235225102080/852772681515001/?type=3&theater" rel="nofollow" target="_blank">sumber</a></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>10. Kamu juga bisa menikmati keindahan dari atas, di Lembah Ramma.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagi kamu yang menyukai wisata pegunungan, di Makassar pun ada spot indah yang rasanya akan membuat kamu semakin bersyukur akan keindahan alam Indonesia. Tempat tersebut adalah Lembah Ramma. Lokasi pendakian Lembah Ramma terletak di Malino, Kabupaten Gowa. Untuk sampai ke sana kamu bisa menggunakan sepeda motor sebagai alat transpotasi yang waktu tempuhnya kurang lebih 3-4 jam. Sebelum melakukan pendakian ada baiknya pengunjung beristirahat terlebih dahulu di rumah-rumah penduduk yang terkenal ramah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah beristirahat, silahkan melanjutkan perjalanan ke puncak gunung untuk melihat keindahan alam yang hakiki. Perlu kamu ketahui, gunung tersebut memiliki ketinggian 1742 MDPL. Persiapan fisik dan alat-alat daki tentu menjadi modal utama yang harus kamu punya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Bersambung ke: <a href="http://basecamppetualang.blogspot.co.id/2016/04/21-destinasi-wisata-di-makassar-yang.html" target="_blank">21 Destinasi Wisata di Makassar Yang Wajib Kamu Kunjungi (Bag II)</a></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Piknik Yuk!</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">*Don't forget to keep the place clean when you visit this place.</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber: <a href="https://www.facebook.com/media/set/?set=a.852772468181689.1073741837.850235225102080&type=3" rel="nofollow" target="_blank">Piknik Yuk (FB Fanpage)</a></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06035397944076059221noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5344525587728252700.post-5847116885237345782016-03-14T04:36:00.002+08:002016-03-14T04:36:39.516+08:00Petisi; Selamatkan Pesut Mahakam dari Ancaman Kepunahan<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://4.bp.blogspot.com/-s5rEea93DjQ/VuXN5EyoC3I/AAAAAAAAKcg/TZqctoT12Gk1URoFLbCSWm3S2opFBnZCA/s1600/229163_ilustrasi-ikan-pesut_663_382.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Selamatkan Pesut Mahakam dari kebisingan ponton batu bara" border="0" height="368" src="https://4.bp.blogspot.com/-s5rEea93DjQ/VuXN5EyoC3I/AAAAAAAAKcg/TZqctoT12Gk1URoFLbCSWm3S2opFBnZCA/s640/229163_ilustrasi-ikan-pesut_663_382.jpg" title="Selamatkan Pesut Mahakam dari Ancaman Kepunahan" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Selamatkan Pesut Mahakam dari kebisingan ponton batu bara. Foto: Google</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Selamatkan Pesut Mahakam dari kebisingan ponton batu bara</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pemberian ijin peningkatan produksi batubara dari 4 jt ton menjadi 20 jt ton serta pengangkutan lewat Sungai Kedang Kepala telah mengakibatkan terganggunya habitat Pesut Mahakam. Sungai Kedaung Kepala merupakan sungai kedua habitat utama Pesut Mahakam yang diduga terganggu oleh Bayan Resources.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<b>Studi yang telah dilakukan oleh Yayasan Konservasi RASI (Rare Aquatic Species of Indonesia) dari tahun 1999 hingga sekarang menunjukkan bahwa populasi Pesut telah diambang kepunahan dengan jumlah populasi kurang dari 90 ekor! </b></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Studi juga menunjukkan bahwa tersisa 3 dari 5 anak sungai yang dulunya dapat dipergunakan oleh pesut tanpa gangguan ponton batubara (tapi untuk berapa lama, tidak ada yang tahu?!). Anak-anak sungai ini dipergunakan pesut untuk mencari makan, bermain-main, kawin dan melahirkan. Sementara sungai Mahakam lebih banyak dipakai oleh pesut untuk berenang dari satu muara anak sungai ke muara anak sungai lainnya. Dikarenakan ponton mengeluarkan suara kebisingan yang melebihi 80 desibel dan sangat mengganggu pesut, maka pesut lebih memilih untuk menghindar dan tidak masuk anak sungai tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Suara bising tersebut dapat menghalau pantulan sonar pesut sehingga membuatnya sulit berorientasi dan dapat berkibat ditabrak ponton. Apalagi untuk mencari makan, sudah tidak dapat dilakukan lagi. Studi genetis juga telah membuktikan bahwa DNA pesut sudah berbeda secara signifikan dengan jenis terdekat yang berada di pesisir seperti muara Mahakam, Teluk Balikpapan dan daerah atau negara lainnya dan ada wacana untuk menggantikan nama Orcaella brevirostris dengan Orcaella mahakamensis. Ironisnya pada saat pesut sudah lebih banyak dikenal dan disayangi oleh publik umum, tantangan menghadapi ancaman malah bertambah lebih banyak oleh kebijakan pemerintah yang tidak mendukung upaya kelestariannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bukannya menghentikan, <b>gubernur malah memberi ijin peningkatan produksi batubara </b>pada PT. Bara Tabang menjadi 20 jt ton secara bertahap, tahun pertama 4 jt, kedua 8 jt dan ketiga 15 jt.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kenyataannya, tahun 2016 ini ijin produksi masih 4 jt ton/tahun, namun melihat banyaknya ponton yang hilir mudik di sungai kedang kepala siapa yang bisa menjamin bahwa jumlah produksi tidak lebih dari itu? Menurut informasi dari masyarakat, belasan ponton beroperasi tiap harinya, bahkan lebih banyak dari sebelum petisi ini digaungkan, jadi apa benar secara bertahap, atau hanya untuk mengelabui masyarakat saja?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Alasan peningkatan produksi karena instruksi Pemerintah Pusat bahwa dalam MP3EI Kalimantan adalah koridor energi dan Kaltim kebagian “jatah” menghidupi atau menghasilkan 10.000 MW (tidak semua untuk Kaltim) dari total 30.000 MW, apa lagi kalau bukan dari PLTGU berbahan bakar batubara.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Oleh karena itu, walaupun harga batubara dipasaran dunia anjlok, tetap saja perusahaan dapat untung dengan menjual dipasaran domestik, karena program pemerintah dipakai sebagai argumen.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kenapa tidak difikirkan sumber energi terbarukan, seperti yang berasal dari angin, matahari, air, arus, dsb? Apa karena kurang menguntungkan dari segi “pendapatan” pribadi?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di lain sisi, keberadaan Pesut Mahakam terus menerus diganggu oleh penguasa, sebagai salah satu satwa terlangka di Indonesia dan dunia, sudah menjadi kewajiban bersama bagi kita untuk benar-benar menjaganya, bukan sekedar lip service untuk memenangkan hati demonstran, kemudian dikhianati tak lama kemudian?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah kerakusan akan membuat Pesut Mahakam punah? Setelah batubara habis, apa yang tersisa bagi generasi penerus? Kalimantan menjadi tidak lebih baik dari permukaan bulan, banyak lubang, gersang, dan akhirnya menjadi gurun pasir dimana anak cucu kita tidak akan bisa hidup layak.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mari selamatkan Kalimantan, flora fauna Borneo, demi anak cucu dan menandatangani <b>petisi ini untuk memohon transport ponton di anak-anak sungai Mahakam dihentikan</b>. Anda juga dapat tweet link petisi ini ke <b>@jokowi</b>, <b>@bravonur</b>, dan <b>@susipudjiastuti</b> dengan permohonan perhatian satwa endemik Kalimantan ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Petisi ini dibuat oleh Yayasan Konservasi RASI </span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Petisi; Selamatkan Pesut Mahakam dari kebisingan ponton batu bara ditujukan kepada: </div>
<div style="text-align: justify;">
> Presiden RI Jokowi</div>
<div style="text-align: justify;">
> Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Siti Nurbaya)</div>
<div style="text-align: justify;">
> Kementerian Kelautan dan Perikanan (Susi Pudjiastuti)</div>
<div style="text-align: justify;">
> Gubernur Kalimantan Timur (Awang Faroek Ishak)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Tandatangani petisi ini di <a href="https://www.change.org/p/bu-bravonur-pesut-mahakam-bisa-punah-karena-ini?utm_source=action_alert&utm_medium=email&utm_campaign=528878&alert_id=HIEMMNblyy_DQ9H7coGVTqjpgRY73yNTfj0l61setMPaUHYzrwk2A0IeHG7%2B0kx7hhZIqQ3x711" rel="nofollow" target="_blank">Change.org [klik disini]</a> </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-RBeBwp2roTg/VuXN37hl1TI/AAAAAAAAKcc/eYgO12vKjHQpSOVFluNaUbhe5oL04h64w/s1600/ppss.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Selamatkan Pesut Mahakam dari Ancaman Kepunahan" border="0" height="344" src="https://1.bp.blogspot.com/-RBeBwp2roTg/VuXN37hl1TI/AAAAAAAAKcc/eYgO12vKjHQpSOVFluNaUbhe5oL04h64w/s640/ppss.jpg" title="Kondisi Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris) kian memprihatinkan, terbukti kini sangat sulit melihat satwa langka ini di habitatnya. Padahal awal 1990-an masih sering terlihat saat pagi dan petang hari. Itu menandakan mamalia ini kian terdesak, namun komitmen Pemda dipertanyakan karena tampaknya lebih perduli membangun tugu pesut ketimbang menyelamatkannya, terlihat dari dana APBD setiap tahun dalam upaya penyelamatan habitatnya tidak terlihat. " width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kondisi Pesut Mahakam (<i>Orcaella brevirostris</i>) kian memprihatinkan, terbukti kini sangat sulit melihat satwa langka ini di habitatnya. Padahal awal 1990-an masih sering terlihat saat pagi dan petang hari. Itu menandakan mamalia ini kian terdesak, namun komitmen Pemda dipertanyakan karena tampaknya lebih perduli membangun tugu pesut ketimbang menyelamatkannya, terlihat dari dana APBD setiap tahun dalam upaya penyelamatan habitatnya tidak terlihat.<br />(Iskandar Datu/ANTARA)</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Pesut Mahakam Fauna Identitas Provinsi Kalimantan Timur</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pesut atau lumba-lumba air tawar adalah spesies mamalia air yang menghuni wilayah perairan tawar di India, Indocina, Filipina dan Kalimantan. Tidak ada catatan fosil. Pesut pertama kali dideskripsikan oleh Sir Richard Owen tahun 1866 berdasarkan satu spesiemen yang ditemukan tahun 1852, di pelabuhan Vishakhapatnum di pantai timur India. Pesut adalah salah satu spesies dari <i><b>genus Orcaella</b></i>. Kadang-kadang pesut terdaftar dalam beragam famili yang terdiri dari ia sendiri dan pada Monodontidae dan dalam Delphinapteridae. Sekarang ada persetujuan bahwa pesut termasuk famili Delphinidae.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Secara genetis, pesut berhubungan dekat dengan paus pembunuh. Nama spesies brevirostris berasal dari bahasa Latin yang berarti berparuh pendek. Tahun 2005, analisis genetik menunjukkan bahwa lumba-lumba sirip pendek Australia merupakan spesies kedua dari genus Orcaella.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seluruh tubuh berwarna kelabu hingga biru tua, bagian bawahnya berwarna lebih pucat. Tidak ada pola yang khas. Sirip punggung kecil dan membulat di tengah punggung. Dahinya tinggi dan membulat; tidak bermoncong. Sirip tangan lebar membulat. Spesies di Kalimantan yang mirip adalah Porpoise tak bersirip, Neophocaena phocaenoides, mirip tapi tidak punya sirip punggung: lumba-lumba bungkuk, Sausa chinensis, lebih besar, moncong lebih panjang dan sirip punggung lebih besar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam berbagai bahasa <i><b>Orcaella brevirostris</b></i> (nama Latin) adalah: Inggris: Irrawaddy dolphin, Dialek lokal Chilika: Baslnyya Magaratau Bhuasuni Magar (lumba-lumba penghasil minyak), Oriya: Khem dan Khera, Perancis: Orcelle, Spanyol: Delfín del Irrawaddy, Jerman: Irrawadi Delphin, Burma: Labai, Indonesia: Pesut, Melayu: Lumbalumba, Khmer: Ph’sout, Lao: Pha’ka and Filipino: Lampasut. Dalam bahasa Thai, salah satu namanya adalah pía loma hooa baht, karena kepalanya yang membundar dianggap menyerupai mangkuk rahib Budhha, hooa baht.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penampilan pesut mirip dengan beluga, meski lebih berkerabat dengan orka. Spesies ini mempunyai melon (jaringan berlemak dan berminyak di kepala). Moncongnya tidak khas. Sirip punggung yang terletak dua pertiga posterior di punggung, pendek, tumpul, dan segitiga. Sirip tangan panjang dan lebar. Secara keseluruhan ia berwarna cerah, namun lebih putih di bawah tubuh daripada di punggung. Pesut dewasa beratnya lebih dari 130 kg dan panjangnya 2,3 m psaat dewasa. Panjang maksimum yang tercatat adalah jantan 2,75 m dari Thailand.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lumba-lumba ini dianggap mencapai kedewasaan seksual pada 7 sampai 9 tahun. Di belahan bumi utara, perkawinan dilaporkan berlangsung pada bulan Desember sampai Juni. Masa hamilnya 14 bulan, melahirkan seekor anak setiap 2 hingga 3 tahun. Saat lahir panjangnya 1 m dan beratnya 10 kg. Anak itu disapih setelah berumur dua tahun. Umur pesut dapat mencapai 30 tahun.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber: <a href="http://www.dhanyinfo.net/2015/04/pesut-mahakam-fauna-identitas-provinsi-kalimantan-timur.html" rel="nofollow" target="_blank">DhanyInfo.net</a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://2.bp.blogspot.com/-6C0UpLbQAvk/VuXOw-Ko_bI/AAAAAAAAKcs/uYkCpnbaGxA2qerGi_fNhGuR6RcBXUgpg/s1600/10683728_10202758618826979_6719393060713359885_o.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Selamatkan Pesut Mahakam dari Ancaman Kepunahan" border="0" height="402" src="https://2.bp.blogspot.com/-6C0UpLbQAvk/VuXOw-Ko_bI/AAAAAAAAKcs/uYkCpnbaGxA2qerGi_fNhGuR6RcBXUgpg/s640/10683728_10202758618826979_6719393060713359885_o.jpg" title="Kampanye pelestarian Pesut Mahakam dalam rangka memperingati hari Lumba-lumba air tawar sedunia, Oktober 2014 silam." width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kampanye pelestarian Pesut Mahakam dalam rangka memperingati hari Lumba-lumba air tawar sedunia, Oktober 2014 silam. Sumber: Google</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06035397944076059221noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5344525587728252700.post-87378692748164139892016-02-26T02:26:00.002+08:002016-02-26T02:26:30.778+08:00Daftar Taman Nasional di Indonesia<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-tHJq5k8xt5M/Vs9Fzswi2uI/AAAAAAAAKbw/5L8O_Y1k5gQ/s1600/map6m.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Daftar Taman Nasional di Indonesia" border="0" height="430" src="https://1.bp.blogspot.com/-tHJq5k8xt5M/Vs9Fzswi2uI/AAAAAAAAKbw/5L8O_Y1k5gQ/s640/map6m.jpg" title="Peta sebaran Taman Nasional di Indonesia" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Peta sebaran Taman Nasional di Indonesia. Sumber tertera</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Negeri kita, <b>Indonesia</b> adalah negara besar yang diberkahi dengan kekayaan alam yang luar biasa. Keanekaragaman hayati Indonesia sudah tak diragukan lagi. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Demi melindungi keanekaragaman tersebut dari kepunahan, pemerintah menetapkan sejumlah kawasan sebagai kawasan pelestarian alam, yang dinamakan Taman Nasional. Taman Nasional menurut <b>UU No. 5 Tahun 1990</b> adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Kawasan Pelestarian Alam sendiri adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat maupun di perairan yang mempunyai fungsi perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Jumlah Taman Nasional yang dimiliki Indonesia sejauh ini berjumlah 50 dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Taman-taman ini adalah benteng terakhir keanekaragaman hayati Indonesia yang harus dijaga benar-benar. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://4.bp.blogspot.com/-UcbIBC4RQv8/Vs9HCa9L8uI/AAAAAAAAKb4/iRGZlC0S6pA/s1600/taman-nasional-bunaken-manado-sulawesi-utara.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Daftar Taman Nasional di Indonesia" border="0" height="424" src="https://4.bp.blogspot.com/-UcbIBC4RQv8/Vs9HCa9L8uI/AAAAAAAAKb4/iRGZlC0S6pA/s640/taman-nasional-bunaken-manado-sulawesi-utara.jpg" title="Taman Nasional Bunaken di Manado Sulawesi Utara." width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Taman Nasional Bunaken di Manado Sulawesi Utara. <a href="http://kotawisataindonesia.com/wisata-keluarga-di-taman-nasional-bunaken-manado/taman-nasional-bunaken-manado-sulawesi-utara/" rel="nofollow" target="_blank">sumber foto</a></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: inherit;">Apa saja Taman Nasional tersebut? Berikut daftarnya.</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: inherit;"><br /></span></b></div>
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="background: white; border-collapse: collapse; mso-padding-alt: 0in 0in 0in 0in; mso-yfti-tbllook: 1184; width: 605px;">
<tbody>
<tr>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 30.75pt;" width="41">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><b><span style="color: #555555;">No.</span></b><span style="color: #555555;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 95.6pt;" width="127">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><b><span style="color: #555555;">Nama</span></b><span style="color: #555555;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 174.65pt;" width="233">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><b><span style="color: #555555;">Lokasi</span></b><span style="color: #555555;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 87.6pt;" width="117">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><b><span style="color: #555555;">Luas (hektar)</span></b><span style="color: #555555;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 65.15pt;" width="87">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">Tahun Ditetapkan</span></b><span style="color: #555555;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 30.75pt;" valign="top" width="41">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">1.</span></b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 95.6pt;" valign="top" width="127">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">Gunung Leuser </span><span style="color: red; font-size: 12pt;">*</span><span style="color: #339966; font-size: 12pt;">*</span><span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 174.65pt;" valign="top" width="233">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Kab. Aceh Tenggara,
Kab. Aceh Selatan,<br />
Kab. Aceh Singkil-Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Kab. Langkat-Provinsi
Sumatera Utara<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 87.6pt;" valign="top" width="117">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">1.094.692<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 65.15pt;" valign="top" width="87">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">1980<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 30.75pt;" valign="top" width="41">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">2.</span></b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 95.6pt;" valign="top" width="127">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">Siberut </span><span style="color: red; font-size: 12pt;">*</span><span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 174.65pt;" valign="top" width="233">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Pulau Siberut, Kab.
Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 87.6pt;" valign="top" width="117">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">190.500<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 65.15pt;" valign="top" width="87">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">1993<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 30.75pt;" valign="top" width="41">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">3.</span></b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 95.6pt;" valign="top" width="127">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">Kerinci Seblat </span><span style="color: #339966; font-size: 12pt;">*</span><span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 174.65pt;" valign="top" width="233">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Provinsi Sumatera
Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 87.6pt;" valign="top" width="117">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">1.375.349,867<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 65.15pt;" valign="top" width="87">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">1999<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 30.75pt;" valign="top" width="41">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">4.</span></b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 95.6pt;" valign="top" width="127">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Bukit Tigapuluh<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 174.65pt;" valign="top" width="233">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Kab. Indragiri Hulu,
Kab. Indragiri Hilir-Provinsi Riau, Kab. Bungo Tebo, Kab. Tanjung
Jabung-Provinsi Jambi<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 87.6pt;" valign="top" width="117">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">144.223<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 65.15pt;" valign="top" width="87">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">2002<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 30.75pt;" valign="top" width="41">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">5.</span></b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 95.6pt;" valign="top" width="127">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Bukit Duabelas<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 174.65pt;" valign="top" width="233">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Kab. Sarolangun
Bangko, Kab. Bungo<br />
Tebo, Kab. Batanghari Provinsi Jambi<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 87.6pt;" valign="top" width="117">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">60.500<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 65.15pt;" valign="top" width="87">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">2000<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 30.75pt;" valign="top" width="41">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">6.</span></b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 95.6pt;" valign="top" width="127">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">Berbak </span><span style="color: blue; font-size: 12pt;">*</span><span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 174.65pt;" valign="top" width="233">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Kabupaten Tanjung
Jabung, Provinsi Jambi<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 87.6pt;" valign="top" width="117">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">162.700<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 65.15pt;" valign="top" width="87">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">1992<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 30.75pt;" valign="top" width="41">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">7.</span></b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 95.6pt;" valign="top" width="127">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Sembilang<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 174.65pt;" valign="top" width="233">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Kabupaten Musi
Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 87.6pt;" valign="top" width="117">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">205.750<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 65.15pt;" valign="top" width="87">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">2001<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 30.75pt;" valign="top" width="41">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">8.</span></b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 95.6pt;" valign="top" width="127">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">Bukit Barisan
Selatan</span><span style="color: #339966; font-size: 10pt;"> </span><span style="color: #339966; font-size: 12pt;">*</span><span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 174.65pt;" valign="top" width="233">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Kab. Tanggamus, Kab.
Lampung Barat-Provinsi Lampung, Kab. Bengkulu Selatan-Provinsi Bengkulu<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 87.6pt;" valign="top" width="117">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">365.000<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 65.15pt;" valign="top" width="87">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">1982<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 30.75pt;" valign="top" width="41">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">9.</span></b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 95.6pt;" valign="top" width="127">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">Way Kambas </span><span style="color: #339966; font-size: 12pt;">*</span><span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 174.65pt;" valign="top" width="233">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Kab. Lampung Tengah,
Kab. Lampung<br />
Timur-Provinsi Lampung<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 87.6pt;" valign="top" width="117">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">125.621,3<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 65.15pt;" valign="top" width="87">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">1999<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 30.75pt;" valign="top" width="41">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">10.</span></b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 95.6pt;" valign="top" width="127">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Batang Gadis<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 174.65pt;" valign="top" width="233">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Kab. Mandailing
Natal Provinsi, Sumatera Utara<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 87.6pt;" valign="top" width="117">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">108.000<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 65.15pt;" valign="top" width="87">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">2004<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 30.75pt;" valign="top" width="41">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">11.</span></b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 95.6pt;" valign="top" width="127">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Tesso Nilo<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 174.65pt;" valign="top" width="233">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Kabupaten Pelalawan
dan Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 87.6pt;" valign="top" width="117">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">38.576<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 65.15pt;" valign="top" width="87">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">2004<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 30.75pt;" valign="top" width="41">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">12.</span></b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 95.6pt;" valign="top" width="127">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Ujung Kulon<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 174.65pt;" valign="top" width="233">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Kabupaten
Pandeglang, Provinsi Banten<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 87.6pt;" valign="top" width="117">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">122.956<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 65.15pt;" valign="top" width="87">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">1980<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 30.75pt;" valign="top" width="41">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">13.</span></b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 95.6pt;" valign="top" width="127">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Kepulauan Seribu<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 174.65pt;" valign="top" width="233">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Kabupaten
Administrasi Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 87.6pt;" valign="top" width="117">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"> 107.489<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 65.15pt;" valign="top" width="87">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">2002<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 30.75pt;" valign="top" width="41">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">14.</span></b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 95.6pt;" valign="top" width="127">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Gunung Halimun<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 174.65pt;" valign="top" width="233">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Kab. Bogor, Kab.
Sukabumi -Provinsi Jawa Barat, Kab.
Lebak-Provinsi Banten<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 87.6pt;" valign="top" width="117">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">40.000<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 65.15pt;" valign="top" width="87">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">1992<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 30.75pt;" valign="top" width="41">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">15.</span></b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 95.6pt;" valign="top" width="127">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">Gunung Gede
Pangrango </span><span style="color: red; font-size: 12pt;">*</span><span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 174.65pt;" valign="top" width="233">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Kab. Bogor, Kab.
Cianjur, Kab. Sukabumi-Provinsi Jawa Barat<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 87.6pt;" valign="top" width="117">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">15.000<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 65.15pt;" valign="top" width="87">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">1980<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 30.75pt;" valign="top" width="41">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">16.</span></b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 95.6pt;" valign="top" width="127">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Karimunjawa<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 174.65pt;" valign="top" width="233">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Kabupaten Jepara,
Provinsi Jawa Tengah<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 87.6pt;" valign="top" width="117">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">110.117,3<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 65.15pt;" valign="top" width="87">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">1997<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 30.75pt;" valign="top" width="41">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">17.</span></b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 95.6pt;" valign="top" width="127">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Bromo Tengger Semeru<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 174.65pt;" valign="top" width="233">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Kab. Pasuruan, Kab.
Probolinggo, Kab. Lumajang, Kab. Malang-Provinsi Jawa Timur<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 87.6pt;" valign="top" width="117">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">50.276,2<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 65.15pt;" valign="top" width="87">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">1982<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 30.75pt;" valign="top" width="41">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">18.</span></b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 95.6pt;" valign="top" width="127">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Meru Betiri<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 174.65pt;" valign="top" width="233">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Kab. Jember, Kab.
Banyuwangi-Provinsi Jawa Timur<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 87.6pt;" valign="top" width="117">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">58.000<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 65.15pt;" valign="top" width="87">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">1982<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 30.75pt;" valign="top" width="41">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">19.</span></b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 95.6pt;" valign="top" width="127">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Baluran<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 174.65pt;" valign="top" width="233">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Kabupaten Situbondo,
Provinsi Jawa Timur<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 87.6pt;" valign="top" width="117">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">25.000<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 65.15pt;" valign="top" width="87">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">1980<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 30.75pt;" valign="top" width="41">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">20.</span></b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 95.6pt;" valign="top" width="127">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Alas Purwo<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 174.65pt;" valign="top" width="233">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Kabupaten
Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 87.6pt;" valign="top" width="117">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">43.420<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 65.15pt;" valign="top" width="87">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">1992<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 30.75pt;" valign="top" width="41">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">21.</span></b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 95.6pt;" valign="top" width="127">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Gunung Merapi<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 174.65pt;" valign="top" width="233">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Kab. Magelang, Kab.
Boyolali, Kab. Klaten-Provinsi Jawa Tengah, Kab Sleman-Provinsi DI Yogyakarta<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 87.6pt;" valign="top" width="117">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">6.410<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 65.15pt;" valign="top" width="87">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">2004<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 30.75pt;" valign="top" width="41">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">22.</span></b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 95.6pt;" valign="top" width="127">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Gunung Merbabu<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 174.65pt;" valign="top" width="233">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Kab. Magelang, Kab.
Semarang, Kab. Boyolali-Provinsi Jawa Tengah<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 87.6pt;" valign="top" width="117">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"> 5.725<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 65.15pt;" valign="top" width="87">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">2004<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 30.75pt;" valign="top" width="41">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">23.</span></b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 95.6pt;" valign="top" width="127">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Gunung Ciremai<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 174.65pt;" valign="top" width="233">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Kab. Kuningan, Kab.
Majalengka-Provinsi Jawa Barat<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 87.6pt;" valign="top" width="117">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"> 15.500<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 65.15pt;" valign="top" width="87">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">2004<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 30.75pt;" valign="top" width="41">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">24.</span></b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 95.6pt;" valign="top" width="127">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Bali Barat<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 174.65pt;" valign="top" width="233">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Kab. Buleleng, Kab.
Jembrana-Provinsi Bali<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 87.6pt;" valign="top" width="117">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">19.002,89<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 65.15pt;" valign="top" width="87">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">1995<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 30.75pt;" valign="top" width="41">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">25.</span></b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 95.6pt;" valign="top" width="127">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Gunung Rinjani<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 174.65pt;" valign="top" width="233">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Kab. Lombok Barat,
Kab. Lombok Timur-Provinsi Nusa Tenggara Barat<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 87.6pt;" valign="top" width="117">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">41.330<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 65.15pt;" valign="top" width="87">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">1997<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 30.75pt;" valign="top" width="41">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">26.</span></b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 95.6pt;" valign="top" width="127">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">Komodo </span><span style="color: red; font-size: 12pt;">*</span><span style="color: #339966; font-size: 12pt;">*</span><span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 174.65pt;" valign="top" width="233">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Kabupaten Manggarai,
Provinsi Nusa Tenggara Timur<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 87.6pt;" valign="top" width="117">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">173.300<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 65.15pt;" valign="top" width="87">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">1995<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 30.75pt;" valign="top" width="41">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">27.</span></b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 95.6pt;" valign="top" width="127">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Manupeu-Tanah Daru<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 174.65pt;" valign="top" width="233">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Kab. Sumba Barat,
Kab. Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 87.6pt;" valign="top" width="117">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">87.984,09<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 65.15pt;" valign="top" width="87">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">1998<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 30.75pt;" valign="top" width="41">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">28.</span></b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 95.6pt;" valign="top" width="127">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Laiwangi-Wanggameti<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 174.65pt;" valign="top" width="233">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Kab. Sumba Timur,
Provinsi Nusa Tenggara Timur<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 87.6pt;" valign="top" width="117">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">47.014<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 65.15pt;" valign="top" width="87">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">1998<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 30.75pt;" valign="top" width="41">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">29.</span></b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 95.6pt;" valign="top" width="127">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Kelimutu<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 174.65pt;" valign="top" width="233">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Kabupaten Ende,
Provinsi Nusa Tenggara Timur<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 87.6pt;" valign="top" width="117">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">5.356,5<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 65.15pt;" valign="top" width="87">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">1997<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 30.75pt;" valign="top" width="41">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">30.</span></b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 95.6pt;" valign="top" width="127">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Gunung Palung<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 174.65pt;" valign="top" width="233">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Kabupaten
Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 87.6pt;" valign="top" width="117">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">90.000<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 65.15pt;" valign="top" width="87">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">1990<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 30.75pt;" valign="top" width="41">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">31.</span></b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 95.6pt;" valign="top" width="127">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">Danau Sentarum </span><span style="color: navy; font-size: 12pt;">*</span><span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 174.65pt;" valign="top" width="233">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Kabupaten Kapuas
Hulu, Provinsi Kalimantan Barat<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 87.6pt;" valign="top" width="117">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">132.000<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 65.15pt;" valign="top" width="87">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">1999<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 30.75pt;" valign="top" width="41">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">32.</span></b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 95.6pt;" valign="top" width="127">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Betung Kerihun<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 174.65pt;" valign="top" width="233">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Kabupaten Kapuas
Hulu, Provinsi Kalimantan Barat<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 87.6pt;" valign="top" width="117">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">800.000<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 65.15pt;" valign="top" width="87">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">1995<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 30.75pt;" valign="top" width="41">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">33.</span></b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 95.6pt;" valign="top" width="127">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Bukit Baka-Bukit
Raya<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 174.65pt;" valign="top" width="233">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Kab.
Sintang-Provinsi Kalimantan Barat, Kabupaten Kotawaringin Timur-Provinsi
Kalimantan Tengah<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 87.6pt;" valign="top" width="117">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">181.090<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 65.15pt;" valign="top" width="87">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">1992<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 30.75pt;" valign="top" width="41">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">34.</span></b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 95.6pt;" valign="top" width="127">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">Tanjung Puting </span><span style="color: red; font-size: 12pt;">*</span><span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 174.65pt;" valign="top" width="233">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Kab. Kotawaringin
Barat, Provinsi Kalimantan Tengah<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 87.6pt;" valign="top" width="117">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">415.040<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 65.15pt;" valign="top" width="87">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">1996<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 30.75pt;" valign="top" width="41">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">35.</span></b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 95.6pt;" valign="top" width="127">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Kutai<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 174.65pt;" valign="top" width="233">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Kabupaten Kutai,
Provinsi Kalimantan Timur<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 87.6pt;" valign="top" width="117">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">198.629<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 65.15pt;" valign="top" width="87">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">1995<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 30.75pt;" valign="top" width="41">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">36.</span></b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 95.6pt;" valign="top" width="127">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Kayan Mentarang<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 174.65pt;" valign="top" width="233">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Kabupaten Bulungan,
Provinsi Kalimantan Timur<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 87.6pt;" valign="top" width="117">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"> 1.360.500<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 65.15pt;" valign="top" width="87">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">1996<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 30.75pt;" valign="top" width="41">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">37.</span></b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 95.6pt;" valign="top" width="127">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Sebangau<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 174.65pt;" valign="top" width="233">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Kabupaten
Katingan, Kabupaten Pulang Pisau, Kota Palangka Raya-Provinsi
Kalimantan Tengah<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 87.6pt;" valign="top" width="117">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">568.700<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 65.15pt;" valign="top" width="87">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">2004<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 30.75pt;" valign="top" width="41">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">38.</span></b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 95.6pt;" valign="top" width="127">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Bunaken<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 174.65pt;" valign="top" width="233">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Kab. Minahasa, Kota
Manado, Provinsi Sulawesi Utara<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 87.6pt;" valign="top" width="117">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"> 89.065<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 65.15pt;" valign="top" width="87">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">1991<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 30.75pt;" valign="top" width="41">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">39.</span></b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 95.6pt;" valign="top" width="127">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Bogani Nani
Wartabone<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 174.65pt;" valign="top" width="233">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Kab. Bolaang
Mongondow-Provinsi<br />
Sulawesi Utara, Kab. Gorontalo, Provinsi Gorontalo<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 87.6pt;" valign="top" width="117">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">287.115<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 65.15pt;" valign="top" width="87">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">1992<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 30.75pt;" valign="top" width="41">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">40.</span></b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 95.6pt;" valign="top" width="127">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">Lore Lindu </span><span style="color: red; font-size: 12pt;">*</span><span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 174.65pt;" valign="top" width="233">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Kab. Donggala, Kab.
Poso, Provinsi Sulawesi Tengah<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 87.6pt;" valign="top" width="117">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">217.991,18<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 65.15pt;" valign="top" width="87">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">1999<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 30.75pt;" valign="top" width="41">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">41.</span></b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 95.6pt;" valign="top" width="127">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Taka Bonerate<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 174.65pt;" valign="top" width="233">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Kabupaten Selayar,
Provinsi Sulawesi Selatan<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 87.6pt;" valign="top" width="117">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">530.765<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 65.15pt;" valign="top" width="87">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">1992<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 30.75pt;" valign="top" width="41">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">42.</span></b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 95.6pt;" valign="top" width="127">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Rawa Aopa Watumohai<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 174.65pt;" valign="top" width="233">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Kab. Kendari, Kab.
Buton, Kab. Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 87.6pt;" valign="top" width="117">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">105.194<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 65.15pt;" valign="top" width="87">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">1990<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 30.75pt;" valign="top" width="41">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">43.</span></b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 95.6pt;" valign="top" width="127">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Wakatobi<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 174.65pt;" valign="top" width="233">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Kabupaten Buton,
Provinsi Sulawesi Tenggara<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 87.6pt;" valign="top" width="117">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">1.390.000<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 65.15pt;" valign="top" width="87">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">2002<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 30.75pt;" valign="top" width="41">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">44.</span></b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 95.6pt;" valign="top" width="127">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Kepulauan Togean<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 174.65pt;" valign="top" width="233">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Kabupaten Tojo
Una-Una, Provinsi Sulawesi Tengah<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 87.6pt;" valign="top" width="117">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">362.605<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 65.15pt;" valign="top" width="87">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">2004<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 30.75pt;" valign="top" width="41">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">45.</span></b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 95.6pt;" valign="top" width="127">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Bantimurung-Bulusaraung<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 174.65pt;" valign="top" width="233">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Kab. Maros, Kab.
Pangkep-Provinsi Sulawesi Selatan<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 87.6pt;" valign="top" width="117">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">43.750<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 65.15pt;" valign="top" width="87">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">2004<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 30.75pt;" valign="top" width="41">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">46.</span></b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 95.6pt;" valign="top" width="127">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Manusela<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 174.65pt;" valign="top" width="233">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Kabupaten Maluku
Tengah, Provinsi Maluku<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 87.6pt;" valign="top" width="117">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">189.000<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 65.15pt;" valign="top" width="87">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">1997<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 30.75pt;" valign="top" width="41">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">47.</span></b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 95.6pt;" valign="top" width="127">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Aketajawe-Lolobata<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 174.65pt;" valign="top" width="233">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Kabupaten Halmahera
Timur, Provinsi Maluku Utara<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 87.6pt;" valign="top" width="117">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">167.300<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 65.15pt;" valign="top" width="87">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">2004<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 30.75pt;" valign="top" width="41">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">48.</span></b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 95.6pt;" valign="top" width="127">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Teluk Cenderawasih<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 174.65pt;" valign="top" width="233">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Kab. Manokwari, Kab.
Paniai-Provinsi Papua<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 87.6pt;" valign="top" width="117">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">1.453.500<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 65.15pt;" valign="top" width="87">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">2002<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 30.75pt;" valign="top" width="41">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">49.</span></b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 95.6pt;" valign="top" width="127">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">Lorentz </span><span style="color: #339966; font-size: 12pt;">*</span><span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 174.65pt;" valign="top" width="233">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Kab. Paniai, Kab.
Fak-fak, Kab. Merauke, Prov. Papua<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 87.6pt;" valign="top" width="117">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"> 2.450.000<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 65.15pt;" valign="top" width="87">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">1997<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 30.75pt;" valign="top" width="41">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: inherit;"><b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;">50.</span></b><span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 95.6pt;" valign="top" width="127">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Wasur<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 174.65pt;" valign="top" width="233">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Kabupaten Merauke,
Provinsi Papua<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 87.6pt;" valign="top" width="117">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;"> 413.810<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
<td style="padding: 3.0pt 7.5pt 3.0pt 3.75pt; width: 65.15pt;" valign="top" width="87">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="color: #555555; font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">1990<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: 15.0pt; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 15.0pt; margin-bottom: 15.0pt; vertical-align: baseline;">
<span style="font-size: 10pt;"><span style="font-family: inherit;">Keterangan :<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-line-height-alt: 15.0pt; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="color: red; font-size: 16pt;">*</span><span style="color: red; font-size: 10pt;"> </span><span style="font-size: 10pt;">Cagar Biosfer<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-line-height-alt: 15.0pt; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="color: #00b050; font-size: 16pt;">*</span><span style="font-size: 10pt;"> World
Heritage Sites<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; mso-line-height-alt: 15.0pt; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="color: #0070c0; font-size: 16pt;">*</span><span style="color: #0070c0; font-size: 10pt;"> </span><span style="font-size: 10pt;"><a href="http://www.ramsar.org/" rel="nofollow" target="_blank"><span style="color: windowtext;">Ramsar Sites</span></a><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: inherit;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: inherit;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit; font-size: x-small;">Sumber: <a href="http://blh.subang.go.id/?p=680" rel="nofollow" target="_blank">BLH Subang</a></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06035397944076059221noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5344525587728252700.post-51790212204659849742015-09-09T01:59:00.000+08:002015-09-09T01:59:22.398+08:00Rawa Aopa Watumohai; Taman Nasional Raksasa di Sulawesi<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-PHaz4lVfU70/Ve8et4y_EgI/AAAAAAAAKVA/uqqjs-WNQAM/s1600/Luas%2BTaman%2BNasional%2BRawa%2BAopa%2BWatumohai%2Bmencapai%2Bempat%2Bkabupaten..jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Rawa Aopa Watumohai; Taman Nasional Raksasa di Sulawesi" border="0" height="480" src="http://2.bp.blogspot.com/-PHaz4lVfU70/Ve8et4y_EgI/AAAAAAAAKVA/uqqjs-WNQAM/s640/Luas%2BTaman%2BNasional%2BRawa%2BAopa%2BWatumohai%2Bmencapai%2Bempat%2Bkabupaten..jpg" title="Luas Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai mencapai empat kabupaten. " width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Luas Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai mencapai empat kabupaten. Foto: Harley Bayu Sastha | DestinAsian</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di balik lanskapnya yang ajaib, <b>Rawa Aopa Watumohai</b> memikul tanggung jawab besar dalam gerakan pelestarian lahan basah dunia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari 45 taman nasional di Indonesia, Rawa Aopa Watumohai mungkin terdengar paling asing. Dan layaknya taman nasional yang asing, perannya bagi lingkungan kerap jauh melampaui pamornya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya datang di musim kemarau. Satu fakta yang mencengangkan dari Rawa Aopa adalah ukurannya. Suaka di ujung tenggara Sulawesi ini membentang di empat kabupaten sekaligus. Luasnya sekitar 105.000 hektare, jauh lebih luas dari Jakarta.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-ntl-7SDjZCc/Ve8ey0DjOBI/AAAAAAAAKVs/_0K3qX45y5A/s1600/Sesuai%2Bdengan%2Bnamanya%252C%2BRawa%2BAopa%2Bjuga%2Bterdiri%2Batas%2Brawa.%2BRawa%2Bini%2Bmerupakan%2Byang%2Bterbesar%2Bdi%2BSulawesi..jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Rawa Aopa Watumohai; Taman Nasional Raksasa di Sulawesi" border="0" height="287" src="http://3.bp.blogspot.com/-ntl-7SDjZCc/Ve8ey0DjOBI/AAAAAAAAKVs/_0K3qX45y5A/s400/Sesuai%2Bdengan%2Bnamanya%252C%2BRawa%2BAopa%2Bjuga%2Bterdiri%2Batas%2Brawa.%2BRawa%2Bini%2Bmerupakan%2Byang%2Bterbesar%2Bdi%2BSulawesi..jpg" title="Sesuai dengan namanya, Rawa Aopa juga terdiri atas rawa. Rawa ini merupakan yang terbesar di Sulawesi. " width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sesuai dengan namanya, Rawa Aopa juga terdiri atas rawa. Rawa ini merupakan yang terbesar di Sulawesi. Foto: Harley Bayu Sastha | DestinAsian</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Burung adalah satwa ikonisnya. Tempat yang berada di <b>Zona Wallacea</b> ini merupakan habitat bagi 155 jenis burung, dengan 32 di antaranya tergolong langka. Mereka berkeliaran di lima ekosistem yang mengukir lanskap: rawa, hutan pantai, sabana, bakau, serta hutan hujan dataran rendah. Salah satu koleksinya sempat menciptakan sensasi, yakni <b>kacamata Sulawesi</b>. Sempat raib selama puluhan tahun, burung dengan ciri lingkaran putih di sekeliling mata itu kini mulai terlihat kembali di Rawa Aopa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Di musim teratai, biasanya kita bisa melihat banyak burung di atas daun,” ujar Darman, staf Balai Taman Nasional, saat kami menyusuri rawa. Dia menunjuk beberapa ekor burung yang menyempil di antara tumbuhan dan ilalang. “Jika musim migrasi, burung <i>aroweli</i> sangat mudah dilihat di sini,” ujarnya lagi. <i><b>Aroweli</b></i>, burung langka yang dilindungi, lebih popular dengan nama bangau putih susu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kami mengarungi kompleks rawa terluas di Sulawesi hingga hari beranjak senja. Dari atas perahu, Rawa Aopa terlihat bak sebuah baskom raksasa. Baskom yang punya peran vital dalam memasok air bagi sungai dan rumah di sekitarnya,termasuk ke Kota Kendari yang berjarak tiga jam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-jf_AtQ_FV3s/Ve8evLm2fvI/AAAAAAAAKVU/QNHRvic4GHs/s1600/Pohon-pohon%2Btinggi%2Bmenjadi%2Bhabitat%2Balami%2Bburung..jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Rawa Aopa Watumohai; Taman Nasional Raksasa di Sulawesi" border="0" height="266" src="http://4.bp.blogspot.com/-jf_AtQ_FV3s/Ve8evLm2fvI/AAAAAAAAKVU/QNHRvic4GHs/s400/Pohon-pohon%2Btinggi%2Bmenjadi%2Bhabitat%2Balami%2Bburung..jpg" title="Pohon-pohon tinggi menjadi habitat alami burung. " width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pohon-pohon tinggi menjadi habitat alami burung. Foto: Harley Bayu Sastha | DestinAsian</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Warga umumnya terkonsentrasi di zona bakau dan menyandarkan hidup dari menangkap ikan, udang, dan kepiting. Saat hasil tangkapan tak menjanjikan, mereka bertani rumput laut. Warga dan alam hidup rukun. <b>Demi menjaga lingkungan, kampung-kampung nelayan sudi mematuhi larangan mendirikan bangunan baru.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi bukan berarti tempat ini sepenuhnya bebas masalah. Di Watumohai, gunung berhutan di Rawa Aopa, populasi rusa jauh terkikis akibat perburuan liar. Guna melestarikannya, pihak taman nasional terpaksa menciptakan area penangkaran. Keputusan yang janggal.<b> Buat apa memiliki kawasan yang dilindungi jika masih harus membangun penangkaran di dalamnya.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Padang sabana adalah lanskap yang paling menakjubkan di Rawa Aopa. Kompleks seluas 23.000 hektare ini memadukan padang rumput dengan tumbuhan agel, lontar, bambu berduri, serta belukar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-0UD9xua7q9M/Ve8ey4hF82I/AAAAAAAAKVo/reKh4BorhQE/s1600/Selain%2Bburung%252C%2Btaman%2Bnasional%2Bini%2Bjuga%2Bmenjadi%2Brumah%2Brusa..jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Rawa Aopa Watumohai; Taman Nasional Raksasa di Sulawesi" border="0" height="300" src="http://3.bp.blogspot.com/-0UD9xua7q9M/Ve8ey4hF82I/AAAAAAAAKVo/reKh4BorhQE/s400/Selain%2Bburung%252C%2Btaman%2Bnasional%2Bini%2Bjuga%2Bmenjadi%2Brumah%2Brusa..jpg" title="Selain burung, taman nasional ini juga menjadi rumah rusa. " width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Selain burung, taman nasional ini juga menjadi rumah rusa. Foto: Harley Bayu Sastha | DestinAsian</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk menjangkau sabana, saya menaiki motor dan meniti jalan lebar yang, menurut warga, didirikan atas bantuan pemerintah Australia. Setelah 15 menit berbelok dari jalan raya, sabana terhampar di hadapan. Bentuknya mirip padang golf alami.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selanjutnya kami menyeberangi sungai dan menembus hutan, juga melewati lokasi bertelurnya <b>maleo</b> dan <b>kakatua jambul kuning</b>. Setelah dua jam, kami kembali tiba di padang sabana lainnya, tapi kali ini sosoknya lebih ajaib: bukit-bukit rumput yang saling berkelindan layaknya gelombang di lautan hijau. Mirip lokasi syuting <i>Teletubbies</i>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Ini baru sebagian,” kata Putu, teknisi Pengendali Ekosistem Hutan, menyela lamunan saya. “Di balik ini masih ada bukit-bukit lainnya yang lebih bagus.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-zpAQ50dqSV8/Ve8ewUkbo1I/AAAAAAAAKVc/aTFMT8UzvYg/s1600/Sapi-sapi%2Byang%2Bjuga%2Bmemanfaatkan%2Btaman%2Bnasional%2BRawa%2BAopa%2Buntuk%2Bmencari%2Bmakan..jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Rawa Aopa Watumohai; Taman Nasional Raksasa di Sulawesi" border="0" height="271" src="http://4.bp.blogspot.com/-zpAQ50dqSV8/Ve8ewUkbo1I/AAAAAAAAKVc/aTFMT8UzvYg/s400/Sapi-sapi%2Byang%2Bjuga%2Bmemanfaatkan%2Btaman%2Bnasional%2BRawa%2BAopa%2Buntuk%2Bmencari%2Bmakan..jpg" title="Sapi-sapi yang juga memanfaatkan taman nasional Rawa Aopa untuk mencari makan. " width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sapi-sapi yang juga memanfaatkan taman nasional Rawa Aopa untuk mencari makan. Foto: Harley Bayu Sastha | DestinAsian</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Rawa Aopa bukan hanya penting bagi Indonesia. Pada 6 Maret 2011, taman nasional ini dinobatkan dunia sebagai <b>Situs Ramsar</b>, yakni area lahan basah yang didedikasikan bagi konservasi. Ramsar merujuk pada sebuah kota di Iran yang menjadi tempat ditandatanganinya <b>Konvensi Lahan Basah</b> oleh tujuh negara. Kendati namanya asing, Rawa Aopa ternyata menjadi bagian gerakan global yang berniat menjaga kelestarian bumi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-3x3EqoCpTLQ/Ve8eu3HWFWI/AAAAAAAAKVQ/XkHAQ3rB-Lw/s1600/Padang%2Brumput%2Bluas%2Bdengan%2Bbukit-bukit%2Bhijau..jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Rawa Aopa Watumohai; Taman Nasional Raksasa di Sulawesi" border="0" height="480" src="http://4.bp.blogspot.com/-3x3EqoCpTLQ/Ve8eu3HWFWI/AAAAAAAAKVQ/XkHAQ3rB-Lw/s640/Padang%2Brumput%2Bluas%2Bdengan%2Bbukit-bukit%2Bhijau..jpg" title="Padang rumput luas dengan bukit-bukit hijau" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Padang rumput luas dengan bukit-bukit hijau. Foto: Harley Bayu Sastha | DestinAsian</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Teks dan foto oleh Harley Bayu Sastha</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Dipublikasikan perdana di majalah <b><a href="http://destinasian.co.id/magazine/destinasian-indonesia-volume-14-meijuni-2015/" rel="nofollow" target="_blank">DestinAsian Indonesia edisi Mei/Juni 2015</a></b> (“<b>Suaka Sulawesi</b>”)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber: <a href="http://destinasian.co.id/taman-nasional-raksasa-di-sulawesi/" rel="nofollow" target="_blank">DestinAsian</a></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06035397944076059221noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5344525587728252700.post-89326129219869933482015-09-01T17:39:00.000+08:002015-09-01T17:39:37.573+08:00Petisi; Katakan kepada PBB: HTI bukan hutan!<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-nq_OeydUl6U/VeVx_F2euDI/AAAAAAAAKUs/y19-kkBstRM/s1600/HTI%2Byang%2Bsecara%2Bekologis%2Btidak%2Bbernilai%2Bjustru%2Bdi%2Bmata%2BPBB%2Badalah%2Bhutan..jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Petisi; Katakan kepada PBB: HTI bukan hutan!" border="0" height="356" src="http://2.bp.blogspot.com/-nq_OeydUl6U/VeVx_F2euDI/AAAAAAAAKUs/y19-kkBstRM/s640/HTI%2Byang%2Bsecara%2Bekologis%2Btidak%2Bbernilai%2Bjustru%2Bdi%2Bmata%2BPBB%2Badalah%2Bhutan..jpg" title="HTI yang secara ekologis tidak bernilai justru di mata PBB adalah hutan." width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">HTI yang secara ekologis tidak bernilai justru di mata PBB adalah hutan.</td></tr>
</tbody></table>
<div class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Petisi; Katakan kepada PBB: HTI bukan hutan!</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hutan memiliki ragam kehidupan, merupakan habitat ribuan hewan, tumbuhan serta jutaan manusia – hutan tanaman industri sama sekali bukan hutan, melainkan gurun berwarna hijau. Meskipun begitu PBB mengindahkan monokultur dengan istilah hutan, dan demikian membuka pintu bagi perusakan alam. Katakakan pada PBB: HTI bukanlah hutan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pandangan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB FAO tentang hutan sudah sejak lama memiliki kesalahan yang fundamental: FAO mendefinisikan hutan dengan mudahnya sebagai lahan yang ditutupi pohon.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hutan hujan tropis ditebang dan dikonversi menjadi perkebunan karet, hutan subtropis dan hutan iklim gugur yang memiliki keanekaragaman hayati tinggi ditebang agar jalan untuk HTI pinus dan eukalyptus jadi terbuka – menurut definisi FAO masalah ini bukan sebagai kerugian hutan (no net deforestation). Jika lahan rumput dirusak atau lahan petani kecil dicuri dan dibajak untuk ditanami monokultur tanaman industri, FAO menyebutnya afforestasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menerima definisi hutan dari FAO yang tidak mencakup aspek keanekaragaman biologis, sosial, kultur dan spiritualnya, akan membantu perluasan HTI yang membawa kerugian bagi komunitas setempat, hutan yang sebenarnya dan sistim ekologi lainnya. Bahkan HTI eukalyptus yang genetiknya telah dirubah dengan salah FAO menyebutnya sebagai "hutan".</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
FAO menempuh jalan pemecahan masalah perubahan iklim yang salah; yaitu hutan hanya dianggap penyimpan karbon. Definisi yang salah ini sudah sejak lama dikritik oleh banyak NGO, gerakan sosial dan ilmuwan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di bulan September FAO menyelenggarakan kongres hutan dunia di Durban yang akan banyak dihadiri pihak industri kayu. Secara bersamaan berlangsung juga <span style="color: #0b5394;"><b><a href="http://www.csap-durban.org/" rel="nofollow" target="_blank">kongres tentang "Civil Society Alternative Program."</a></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bersama dengan beberapa NGO dan gerakan sosial dari seluruh dunia Selamatkan Hutan Hujan disana akan angkat suara menentang alasan atas penebangan hutan dan menuntut pihak yang bertanggung jawab.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tolong Anda dukung petisi ini yang akan kami serahkan di FAO kongres hutan dunia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;">Dukung petisinya di situs Selamatkan Hutan Hujan</span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>(klik tombol tautan dibawah untuk menuju halaman petisi)</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://www.hutanhujan.org/petisi/1013/katakan-kepada-pbb-hti-bukan-hutan?mtu=106123458&t=1081" rel="nofollow" target="_blank"><img alt="Petisi; Katakan kepada PBB: HTI bukan hutan!" border="0" height="129" src="http://4.bp.blogspot.com/-Ey--lV8eTpU/VeVwecMF1II/AAAAAAAAKUg/LOKyZ5_TYN0/s320/rdr-logo.png" title="situs Selamatkan Hutan Hujan" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Petisi tersebut ditujukan kepada: </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sekretaris Jendral FAO José Graziano da Silva dan ketua kongres hutan dunia Trevor Abrahams dan Tiina Vahanen</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Definisi UNO tentang hutan menguntungkan HTI dan menyebabkan penebangan hutan. HTI atau perkebunan bukanlah hutan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>dengan isi surat sebagai berikut:</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote style="text-align: justify;">
Yang terhormat Sekretaris Jendral FAO José Graziano da Silva, </blockquote>
<blockquote style="text-align: justify;">
yang terhormat Trevor Abrahams, dan yang terhormat Tiina Vahanen, </blockquote>
<blockquote style="text-align: justify;">
FAO mendefinisikan hutan sebagi wilayah yang luasnya lebih dari 0,5 hektar, dimana 10 persennya ditutupi pucuk pohon yang tingginya lebih dari 5 meter. </blockquote>
<blockquote style="text-align: justify;">
Definisi ini menyempitkan arti hutan yang hanya berdasarkan lahan yang ditutupi pohon. Anda mengenyampingkan keanekaragaman pepohonan secara struktural, fungsional dan biologis, dimana hal ini semua sebenarnya membentuk sebuah hutan. Selain itu Anda juga mengenyampingkan arti budaya dari komunitas yang hidup dari hutan. </blockquote>
<blockquote style="text-align: justify;">
Definisi FAO menolong para peminat lobby kayu dan pengusaha HTI untuk kertas, bubur kertas, karet dan energi bio. FAO bahkan mengijinkan jenis-jenis pepohonan yang genetisnya telah dirubah digolongkan sebagai „hutan“. Fungsi hutan yang hanya sebagai penyimpan karbondioksida memungkinkan perusahaan untuk mensahkan HTI sebagai „hutan tanaman“. </blockquote>
<blockquote style="text-align: justify;">
Dengan begitu mereka bisa menjual sertifikat karbon (carbon credits). Hal ini bukanlah jalan keluar bagi perubahan iklim karena pada saat proses perubahan hutan menjadi HTI karbon yang berada di tumbuhan dan tanah menjadi terlepas. </blockquote>
<blockquote style="text-align: justify;">
Perluasan HTI, contohnya dari eukalyptus, pinus dan akasia, secara langsung atau tidak langsung merupakan pendorong penebangan hutan. Hal ini menyebabkan keanekaragaman hayati jadi rusak, kehidupan jutaan masyarakat adat serta penduduk lainnya yang hidupannya tergantung dari hutan terganggu serta terjadinya perubahan iklim. Menurut FAO diseluruh dunia terdapat 300 juta manusia yang hidupannya tergantung langsung dari hutan. </blockquote>
<blockquote style="text-align: justify;">
Definisi FAO yang keliru itu melegitimasikan dan mendukung segala perkembangan yang merusak ini. </blockquote>
<blockquote style="text-align: justify;">
Dalam prinsip dasarnya FAO menyatakan dirinya sebagai organisasi yang melaksanakan kegiatan internasional untuk memberantas kelaparan. Bersamaan dengan itu FAO ingin sebuah forum netral, didalamnya „seluruh negara saling bertemu dengan kesetaraan“. Untuk memenuhi keinginan ini FAO harus merubah definisi hutannya: Keluar dari definisi yang hanya berasal dari pandangan dan keuntungan pengusaha kayu, bubur kayu, kertas dan karet. Bentuk definisi yang merefleksikan fakta ekologis dan pandangan masyarakat yang hidupnya bergantung pada hutan! </blockquote>
<blockquote style="text-align: justify;">
Proses membentuk definisi hutan yang benar harus mengikutsertakan penduduk yang hidupnya bergantung dari hutan dan tidak boleh berada dibawah pengaruh pihak pelaku HTI, seperti yang berlaku hingga kini. </blockquote>
<blockquote style="text-align: justify;">
Selama World Forestry Congress dari FAO di Durban (Afrika Selatan) gabungan besar dari gerakan sosial, NGO dan aktivis menuntut FAO dan institusi lainnya untuk membuat definisi hutan yang baru. Proses ini harus dilaksanakan oleh pihak komunitas hutan. </blockquote>
<blockquote style="text-align: justify;">
Kami yakin bahwa definisi hutan dari FAO harus dirubah dan HTI tidak boleh lagi didefinisikan sebagai hutan. </blockquote>
<blockquote style="text-align: justify;">
Dengan hormat</blockquote>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06035397944076059221noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5344525587728252700.post-36259814326728832882015-06-30T15:44:00.002+08:002015-06-30T15:44:41.953+08:00Pamer Bekantan Hasil Buruan, Novtama Dikecam Netizen<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-ir7RoLezuSs/VZJIIkyLnfI/AAAAAAAAKLU/tktI2QlZ5-k/s1600/jadikan-bekantan-sebagai-buruan-novtama-harus-dihukum.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Pamer Bekantan Hasil Buruan, Novtama Dikecam Netizen" border="0" height="320" src="http://4.bp.blogspot.com/-ir7RoLezuSs/VZJIIkyLnfI/AAAAAAAAKLU/tktI2QlZ5-k/s640/jadikan-bekantan-sebagai-buruan-novtama-harus-dihukum.jpg" title="Foto Novtama dan bekantan hasil buruan" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Foto Novtama dan bekantan hasil buruan. Foto: ©facebook.com</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pamer Bekantan Hasil Buruan, Pengguna Instagram Dikecam</b> [1]</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Salah satu pengguna Instagram dikecam oleh netizen dan kalangan pencinta lingkungan karena berpose dengan bekantan, salah satu satwa Indonesia yang dilindungi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bersama fotonya, Novtamaputra, demikian nama akun pengguna Instragram itu, mengatakan, "Hasil berburu...."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam foto Novtamaputra, tampak seseorang mengangkat bekantan dengan dua tangannya, berpose sambil tersenyum. Tak jelas kondisi bekantan, mati atau hidup.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sejumlah netizen mengecam Novtamaputra. Pengguna Instagram bernama Dianalmira, misalnya, mengatakan, "<i>Orang sarappppppp.. Ga Ounya hati!</i>"</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sementara itu, Iidsatria mengungkapkan, "<i>Hewan langka untuk dilindungi bukan untuk diburu dan dimakan.</i>"</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Minta maaf</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menerima banyak kecaman, Novtama akhirnya minta maaf kepada publik karena telah mengunggah foto bersama hewan dilindungi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Untuk semua orang saya mohon maaf karena telah mengupload foto ini," katanya juga lewat Instagram.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Ini adalah hasil buruan orang di kebun keluarga di kampung, tepatnya di Kabupaten Murung Raya," imbuhnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Saya sangat minta maaf karena di foto ini saya tulis 'hasil berburu', tapi sebenarnya bukan saya yang berburu," kata Novtama.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Novtama juga mengaku tidak memakan daging bekantan tersebut. Dia juga mengaku hanya datang ke kampung untuk liburan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Tetap tidak etis</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Anisa Ratna, Sekretaris Garda Satwa Indonesia, mengatakan, "Kami sangat menyayangkan. Bekantan dari tahun 2000 sudah masuk kategori endangered animal alias terancam punah, masuk Appendix 1."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ia mengungkapkan bahwa berdasarkan UU No 5 Tahun 1990 Pasal 21 ayat 2, siapa pun yang membawa, menangkap, membunuh, dan menjual satwa bisa dikenai denda Rp 100 juta dan 5 tahun penjara.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam permintaan maafnya, Novtama mengungkapkan bahwa foto dirinya dan bekantan diunggah hanya untuk bercanda.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun, Anisa mengungkapkan, sampai saat ini, belum ada yang bisa membuktikan ke mana bekantan itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ia menambahkan, jika pun bercanda, guyonan ini memancing orang untuk berpikir tidak masalah memburu satwa dilindungi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan informasi yang diterima Garda Satwa Indonesia, Novtama akan dipanggil kepolisian Selasa (30/6/2015) untuk memberi keterangan tentang aksinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Populasi bekantan di dunia hanya tinggal 25.000. Penting untuk menjaga hewan yang populasinya tak sampai 5 persen populasi manusia itu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-ZnLGiWIQD8U/VZJIIkUlGJI/AAAAAAAAKLY/gnhr92pZYAM/s1600/0303054bekantan780x390.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Pamer Bekantan Hasil Buruan, Novtama Dikecam Netizen" border="0" height="320" src="http://4.bp.blogspot.com/-ZnLGiWIQD8U/VZJIIkUlGJI/AAAAAAAAKLY/gnhr92pZYAM/s640/0303054bekantan780x390.jpg" title="Akun Novtamaputra dan bekantan hasil berburu." width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Akun Novtamaputra dan bekantan hasil berburu.</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Jadikan Bekantan sebagai buruan, Novtama harus dihukum</b> [2]</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Anggota Scorpion Wildlife Trade Monitoring Group Marison Guciano mengatakan meski pelaku pembunuh mahasiswa Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) itu sudah meminta maaf. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun proses hukum harus tetap ditegakkan untuk pelaku pembunuh bekantan itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Harus ada tindakan tegas terhadap pelaku kejahatan terhadap satwa liar yang dilindungi. Harus diproses hukum," tutur Marison dalam keterangan tertulis yang diterima merdeka.com, Selasa (30/6).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Marison, pelaku Novtama melanggar undang-undang nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara. Novtama, kata dia juga melanggar undang-undang nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebelumnya, pemilik akun instagram novtamaputra memosting foto hasil buruan bekantan. Pose dia bersama bekantan diberi di instagram berjudul 'hasil berburu'. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Foto ini diposting pelaku melalui Instagram ini, dan disebarluaskan lewat Facebook hingga menuai banyak kecaman dari netizen. Salah satu netizen Arya ExoArya yang mengatakan oknum aparatur negara cuma beraninya sama bekantan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Kalau disuruh berantas koruptor berani enggak dia," kata dia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kemudian netizen lain Fia Rose Calisty II menilai pemburu bekantan itu tidak mencerminkan perilaku yang baik. Padahal pemburu itu mengenakan seragam Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Sayang banget cowok ganteng begini tapi begonya bukan main. Semoga yang bersangkutan hanya kurang diedukasi saja soal bekantan ini, semoga saja yang bersangkutan tidak tahu kalau bekantan itu satwa langka yang dilindungi," cetus Amelya Navratilova.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Selamatkan Satwa Langka Indonesia... </span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber: </div>
<div style="text-align: justify;">
[1] <a href="http://sains.kompas.com/read/2015/06/30/03063961/Pamer.Bekantan.Hasil.Buruan.Pengguna.Instagram.Dikecam?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Ktkwp" rel="nofollow" target="_blank">Kompas</a></div>
<div style="text-align: justify;">
[2] <a href="http://www.merdeka.com/peristiwa/jadikan-bekantan-sebagai-buruan-novtama-harus-dihukum.html" rel="nofollow" target="_blank">Merdeka</a></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06035397944076059221noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5344525587728252700.post-70769723155811505102015-06-29T22:22:00.003+08:002015-06-29T22:22:47.087+08:00Kejam! Foto Pembunuhan Harimau Sumatra Tuai Kecaman<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-oLMq-4OQchg/VZFS4Q2sf1I/AAAAAAAAKKY/fNZrawSVhNA/s1600/foto-warga-bantai-harimau-di-pematangsiantar-tuai-kecaman.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Foto Pembunuhan Harimau Sumatra Tuai Kecaman" border="0" height="320" src="http://3.bp.blogspot.com/-oLMq-4OQchg/VZFS4Q2sf1I/AAAAAAAAKKY/fNZrawSVhNA/s640/foto-warga-bantai-harimau-di-pematangsiantar-tuai-kecaman.jpg" title="Sadis...! beberapa orang nampak berfoto bahagia bersama Harimau Sumatra yang sudah tewas." width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sadis...! beberapa orang nampak berfoto bahagia bersama Harimau Sumatra yang sudah tewas. Foto: ©facebook.com</td></tr>
</tbody></table>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<b>Harimau Sumatera adalah satwa dilindungi yang populasinya semakin mengecil akibat berkurangnya habitat dan perburuan liar. Perburuan atau pembunuhan harimau sumatera itu melanggar hukum. Menurut UU nomor tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, pelaku pembunuhan satwa dilindungi seperti harimau itu bisa diancam hukaman penjara 5 tahun dan denda Rp 100 juta. </b></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Foto warga bantai harimau tuai kecaman</b> [1]</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seekor Harimau Sumatera telah tewas disiksa oleh sekelompok orang di Pemantangsiantar, Sumatera Utara. Harimau Sumatera tersebut juga berlumpuran darah dengan diikat oleh tali.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pelaku pembantaian hewan yang dilindungi malah memposting foto Harimau Sumatera itu di Facebook dengan nama Manullang Aldosutomo. Berdasarkan foto yang diperoleh merdeka.com dari facebook. Penyiksaan Harimau Sumatera itu mengundang komentar banyak dari netizen. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Salah satu pemilik facebook Muda Putra Siadari mengatakan binatang satwa tidak boleh disiksa apalagi dimusnahkan. "Hati-hati ngeshare foto Bang. Apa lagi membunuh binatang yang dilindungi. Bisa berurusan sama kepolisian kalau ada yang ngelapor," komentarnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tak hanya itu, netizen lain Sugi menyebutkan sekelompok orang yang menyiksa Harimau Sumatera itu tidak mempunyai hati nurani. Sebab Harimau Sumatera adalah binatang satwa yang dilindungi oleh negara. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Kenapa harus diperlakukan seperti itu. Ini yang dinamakan manusia tapi bersifat layaknya binatang," cetusnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Foto ini menambah deretan binatang yang dibantai secara sadis, sebelumnya seekor orangutan tewas secara tragis di tangan manusia. Tak hanya jadi buruan, hewan ini juga dibantai bahkan dimasak sebagai santapan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tak malu dengan tindakannya itu, pelaku pembantaian hewan yang dilindungi malah memposting foto proses memasak di Facebook dengan nama Polo Panitia Hari Kiamat. Yang lebih parah, dia menulis orangutan itu dibakar untuk buka puasa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-gK-bw5vwxOc/VZFS4blKSdI/AAAAAAAAKKg/vlLUPv1KlqU/s1600/pembantaian_harimau.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Kejam! Foto Pembunuhan Harimau Sumatra Tuai Kecaman" border="0" height="343" src="http://3.bp.blogspot.com/-gK-bw5vwxOc/VZFS4blKSdI/AAAAAAAAKKg/vlLUPv1KlqU/s400/pembantaian_harimau.jpg" title="Dicari Pelaku Pembantaian Harimau Sumatera yang Diunggah di Facebook" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dicari Pelaku Pembantaian Harimau Sumatera yang Diunggah di Facebook</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Halaman resmi ProFauna</b>: [2]</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Dicari Pelaku Pembantaian Harimau Sumatera yang Diunggah di Facebook</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Belum hilang dari ingatan masyarakat tentang pembantaian primata yang diduga orangutan di Kalimantan Tengah yang diunggah di facebook oleh akun Polo Panitia Hari Kiamat, kini muncul berita tentang dugaan pembantaian seekor harimau sumatera. Pembantaian harimau itu juga diunggah di media sosial facebook.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Harimau sumatera adalah satwa dilindungi yang populasinya semakin mengecil akibat berkurangnya habitat dan perburuan liar. Perburuan atau pembunuhan harimau sumatera itu melanggar hukum. Menurut UU nomor tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, pelaku pembunuhan satwa dilindungi seperti harimau itu bisa diancam hukaman penjara 5 tahun dan denda Rp 100 juta.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika anda mengetahui pelaku pembunuhan harimau tersebut atau mengenal orang-orang yang terlihat dalam foto yang diunggah di facebook tersebut, harap menginformasikannya ke lembaga Protection of Forest & Fauna (PROFAUNA) lewat email: profauna@profauna.net, SMS center 081336657164, 081615711592 atau telpon 08563693611.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
PROFAUNA akan meneruskan informasi tersebut ke aparat penegak hukum. Ayo bantu kami menemukan pelaku pembunuhan harimau tersebut! Ingat terungkapnya kasus pembantaian orangutan di Kalteng itu juga tidak terlepas dari bantuan anda menyebarluaskan informasi tersebut!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber: </div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://www.merdeka.com/peristiwa/foto-warga-bantai-harimau-di-pematangsiantar-tuai-kecaman.html" rel="nofollow" target="_blank">Merdeka</a></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://www.profauna.net/id/content/dicari-pelaku-pembantaian-harimau-sumatera-yang-diunggah-di-facebook#.VZFMphuqqko" rel="nofollow" target="_blank">ProFauna</a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Referensi:</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://www.dephut.go.id/INFORMASI/UNDANG2/uu/5_90.htm" rel="nofollow" target="_blank">UU RI NO 5 TAHUN 1990 Tentang KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM HAYATI DAN EKOSISTEMNYA</a></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06035397944076059221noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5344525587728252700.post-23908667786292899642015-05-24T01:49:00.002+08:002015-05-24T01:49:52.388+08:00Danau Matano, Terdalam di Asia Tenggara<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-98OZ9dUT7ms/VWC8bcmT_TI/AAAAAAAAKG8/9lL5fKh45ao/s1600/Keunikan-Danau-Matano.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Danau Matano, Terdalam di Asia Tenggara" border="0" height="422" src="http://3.bp.blogspot.com/-98OZ9dUT7ms/VWC8bcmT_TI/AAAAAAAAKG8/9lL5fKh45ao/s640/Keunikan-Danau-Matano.jpg" title="Danau Matano terletak di Sorowako, Kecamatan Nuha, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. " width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Danau Matano terletak di Sorowako, Kecamatan Nuha, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. </td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namanya belum setenar Danau Toba di Medan, Sumatera Utara, tapi pesona <b>Danau Matano</b> gak bisa dipandang sebelah mata. Danau Matano terletak di Sorowako, Kecamatan Nuha, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pelesiran ke sini, mustahil kamu tidak jatuh cinta dengan danau yang diklaim sebagai yang <b>terdalam di Asia Tenggara</b>. Mata kamu bakal dimanjakan dengan jernihnya biru air danau, yang membuatmu bisa melihat danau hingga kedalaman 20 meter!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-QdvXhXzq5-E/VWC5X_aNzaI/AAAAAAAAKGI/D6FAIxehAFU/s1600/Pantai_Salonsa_-_Danau_Matano.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Danau Matano, Terdalam di Asia Tenggara" border="0" height="191" src="http://1.bp.blogspot.com/-QdvXhXzq5-E/VWC5X_aNzaI/AAAAAAAAKGI/D6FAIxehAFU/s400/Pantai_Salonsa_-_Danau_Matano.JPG" title="Pantai Salonsa, Danau Matano. " width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pantai Salonsa, Danau Matano. Foto: Wikipedia</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Danau Matano terbentuk dari ribuan mata air akibat gerakan tektonik di litosfer. Kini, danau ini menjadi rumah buat aneka ikan serta burung danau terbang dan dikelilingi <b>Pegunungan Verbeek</b> nan hijau. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tak hanya itu, sejumlah fauna eksotis, seperti kepiting bungka, udang, siput, keong air tawar dan yang paling kesohor dari Danau Matano, ikan purba <b>buttini</b> yang memiliki nama latin <i><b>Glossogobius matanensis</b></i> juga menempati danau ini. Meski bentuk ikan purba ini cukup aneh karena bola matanya menonjol keluar dengan kulit berwarna kecokelatan, dagingnya terasa gurih saat dimakan sehingga menjadi ikan yang paling digemari masyarakat setempat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-6wQDX86t_XE/VWC6GbM7psI/AAAAAAAAKGc/DcQ92LSgFlI/s1600/Butini2-dan-Matano-15.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Danau Matano, Terdalam di Asia Tenggara" border="0" height="266" src="http://2.bp.blogspot.com/-6wQDX86t_XE/VWC6GbM7psI/AAAAAAAAKGc/DcQ92LSgFlI/s400/Butini2-dan-Matano-15.jpg" title="Butini, ikan endemik Danau Matano, yang kini sulit ditemukan. " width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Butini, ikan endemik Danau Matano, yang kini sulit ditemukan. Foto: Mongabay.co.id</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-Y2QHsBMBc0E/VWC6GthNHNI/AAAAAAAAKGY/LPlL5lVV_c0/s1600/matano8.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Danau Matano, Terdalam di Asia Tenggara" border="0" height="373" src="http://1.bp.blogspot.com/-Y2QHsBMBc0E/VWC6GthNHNI/AAAAAAAAKGY/LPlL5lVV_c0/s400/matano8.jpg" title="ikan purba buttini yang memiliki nama latin Glossogobius matanensis" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Source: Google</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Karakteristik Matano juga unik karena posisinya yang lebih rendah dari permukaan laut. Hal ini merupakan fenomena alam langka yang hanya bisa ditandingi oleh Laut Mati. Menyelami Danau Matano dipercaya bakal memuaskan para diver, tapi berenang di pinggir Matano juga menawarkan pengalaman tak kalah menyenangkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Suhu air di Danau Matado tidak dingin, karena danau ini termasuk danau <i>cryptodepression</i>, yang bagian dasarnya lebih dalam dari permukaan laut. Kamu juga bisa berenang ataupun bermain kayak di Pantai Ide, pokoknya, kalo kamu pecinta air dan aktivitas berhubungan dengan air lainnya, dijamin betah di sini!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-z9w4VytC4Sk/VWC6Grf2CSI/AAAAAAAAKGU/Ztj6V-HL6pQ/s1600/matano3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Danau Matano, Terdalam di Asia Tenggara" border="0" height="220" src="http://1.bp.blogspot.com/-z9w4VytC4Sk/VWC6Grf2CSI/AAAAAAAAKGU/Ztj6V-HL6pQ/s640/matano3.jpg" title="Dasar Danau Matano berada hampir 200 meter dibawah permukaan laut." width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dasar Danau Matano berada hampir 200 meter dibawah permukaan laut.</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-VpKGLS6Cs7Q/VWC7P_Sh_LI/AAAAAAAAKGw/BaKJ9FhcWlY/s1600/soroako.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Danau Matano, Terdalam di Asia Tenggara" border="0" height="278" src="http://4.bp.blogspot.com/-VpKGLS6Cs7Q/VWC7P_Sh_LI/AAAAAAAAKGw/BaKJ9FhcWlY/s400/soroako.jpg" title="Peta lokasi danau Matano." width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Peta lokasi danau Matano.</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Enaknya lagi, meski lokasi pantai ini terletak di kawasan perusahaan tambang PT Vale Indonesia Tbk, Pantai Ide terbuka untuk umum bahkan tanpa biaya masuk untuk menikmati keindahan pantainya. Pantai Ide juga memiliki dermaga sepanjang 50 m yang menjorok ke pinggir danau. Kalau lagi beruntung, kamu bisa menyaksikan pemandangan menakjubkan, yakni senja di danau dengan latar pelangi yang mengalungi Pegunungan Verbeek.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Buat kamu yang mencintai wisata sejarah, menyambangi Danau Matano gak ada salahnya. Di bibir danau ini yang sebagian adalah tebing batu papan, juga terdapat beberapa lubang yang di dalamnya sisa peninggalan sejarah. Barang-barang seperti tombak, parang, dan peralatan rumah yang terbuat dari besi kuningan, yang diprediksi sudah ada sejak ratusan tahun silam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada juga gua yang lokasinya berada tidak begitu jauh dari pemukiman penduduk. Di gua ini, banyak terdapat tulang belulang dan tengkorak manusia serta dihuni banyak kelelawar. Warga setempat menyebut gua tersebut Gua Tengkorak. Konon, tengkorak tersebut sudah ada sejak ratusan tahun silam sebelum masyarakat setempat mengenal ajaran agama. Mereka yang telah meninggal dunia dimasukkan ke dalam liang batu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-b6p_lL2ovuY/VWC85VmYYOI/AAAAAAAAKHE/i7e53-qN8zI/s1600/senja%2Bdanau%2Bmatano.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Danau Matano, Terdalam di Asia Tenggara" border="0" height="366" src="http://3.bp.blogspot.com/-b6p_lL2ovuY/VWC85VmYYOI/AAAAAAAAKHE/i7e53-qN8zI/s640/senja%2Bdanau%2Bmatano.jpg" title="Pesona senja di Danau Matano, Sorowako, Sulawesi Selatan." width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pesona senja di Danau Matano, Sorowako, Sulawesi Selatan.</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Buat kamu yang bosan dengan wisata air yang begitu-begitu saja, memasukkan Danau Matano sebagai salah satu tujuan wisata dijamin nggak akan bikin kamu nyesel!</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Berikut adalah daftar Keunikan Danau Matano: </b></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain karena terbentuk dari peristiwa alam yang langka dan kedalamannya, Danau Matano memiliki keunikan lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Danau ini bersifat isothermal , artinya suhu air di permukaan dan suhu air di dasar danau itu berbeda kurang dari dua derajat Celcius. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Di dekat Desa Matano yang terletak di sekitar danau ini, terdapat mata air yang mucul dari dasar danau. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Di kedalaman 200-300 meter terdapat kolam ikan dengan indikasi aliran gravitasi di dasar danau.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Di danau ini pun terdapat flora dan fauna yang endemik di Sorowako, artinya tidak dapat ditemukan di tempat lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nah, karena berbagai keunikannya itu, pemerintah setempat membuat danau ini sebagai tempat tujuan wisata. Selain itu, berbagai kegiatan olahraga air, seperti kano, kayak, jetski, snorkeling, menyelam, layar, renang dan lainnya juga sering dilakukan di danau ini. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Oh, ya, asal kamu tahu saja nih. Sejumlah pakar ekologi telah merekomendasikan Danau Matano menjadi salah satu world heritage dan biodiversity hotspot yang harus dijaga kelestariannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Selamat Berpetualang... :)</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber:</div>
<div style="text-align: justify;">
> <a href="http://www.pegipegi.com/travel/danau-matano-terdalam-di-asia-tenggara/" rel="nofollow" target="_blank">pegipegi.com|Siwi Rahayu </a></div>
<div style="text-align: justify;">
> <a href="http://www.kidnesia.com/Kidnesia2014/Indonesiaku/Teropong-Daerah/Sulawesi-Selatan/Tempat-Menarik/Keunikan-Danau-Matano" rel="nofollow" target="_blank">Ervina|kidnesia</a></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06035397944076059221noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5344525587728252700.post-21718508085556471122015-05-01T03:02:00.000+08:002015-05-01T03:53:22.549+08:00Foto Dramatis dari Basecamp Everest Saat Gempa Mengguncang Nepal<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-OrcoumUeK4g/VUJ68Y2lLuI/AAAAAAAAKBY/llVFwM_iO1o/s1600/longsoran%2Bsalju.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Foto Dramatis dari Basecamp Everest Saat Gempa Mengguncang Nepal" border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-OrcoumUeK4g/VUJ68Y2lLuI/AAAAAAAAKBY/llVFwM_iO1o/s1600/longsoran%2Bsalju.jpg" height="424" title="Dahsyatnya longsoran salju yang menghantam Basecamp Everest. " width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dahsyatnya longsoran salju yang menghantam Basecamp Everest. Foto: Robert Schmidt/AFP</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<b>Foto Dramatis dari Base camp Everest Saat Gempa 7,9 SR Mengguncang Nepal</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Fotografer AFP Roberto Schmidt sedang berada di base camp Everest ketika gempa berkekuatan 7,9 skala richter (SR) mengguncang Nepal, Sabtu (25/4) kemarin. Ini adalah foto-foto dramatisnya dari lokasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Fotografer AFP Roberto Schmidt, di base camp Everest saat gempa terjadi, sudah mengirimkan foto pertamanya," tulis AFP dalam akun twitternya, Minggu (26/4/2015).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di antara foto tersebut, ada penampakan dahsyatnya longsoran salju yang menghantam base camp. Gulungan salju berwarna putih terlihat memenuhi layar kamera.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain itu, ada juga berbagai gambar tenda-tenda para pendaki gunung Everest yang hancur akibat hantaman longsoran salju. Tenda-tenda tersebut tak ada lagi yang berdiri. Semua berantakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di foto lain, terlihat gambar para pendaki sedang menggotong tandu. Beberapa lainnya mencari kemungkinan korban yang bisa dievakuasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Base camp Everest 1 dan 2 menampung ratusan pendaki. Mereka dilaporkan semua selamat. Namun upaya evakuasi cukup sulit karena medan menuju base camp terhalang longsoran salju.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saat ini, proses evakuasi baru bisa dilakukan lewat helikopter.</div>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-6ceS4iam15A/VUJ7SKDqYfI/AAAAAAAAKBk/cFltfdTG36c/s1600/CDfuxFZUMAAj2U-.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Foto Dramatis dari Basecamp Everest Saat Gempa Mengguncang Nepal" border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-6ceS4iam15A/VUJ7SKDqYfI/AAAAAAAAKBk/cFltfdTG36c/s1600/CDfuxFZUMAAj2U-.jpg" height="267" title="Dahsyatnya longsoran salju yang menghantam Basecamp Everest. " width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dahsyatnya longsoran salju yang menghantam Basecamp Everest. Foto: Robert Schmidt/AFP</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-Ke4dgYAVfAo/VUJ7SAgbMbI/AAAAAAAAKBo/CxTlN0I9fow/s1600/CDfuxJOVEAEF_aS.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Foto Dramatis dari Basecamp Everest Saat Gempa Mengguncang Nepal" border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-Ke4dgYAVfAo/VUJ7SAgbMbI/AAAAAAAAKBo/CxTlN0I9fow/s1600/CDfuxJOVEAEF_aS.jpg" height="276" title="Dahsyatnya longsoran salju yang menghantam Basecamp Everest. " width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dahsyatnya longsoran salju yang menghantam Basecamp Everest. Foto: Robert Schmidt/AFP</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Tenda-tenda para pendaki tampak tidak beraturan akibat terkena dampak longsoran. Laporan terakhir yang dilansir CNN-IBN, 18 orang pendaki ditemukan tewas.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-A6r89H4UPAI/VUJ-DYgQx2I/AAAAAAAAKB4/eF8sn9uY9K8/s1600/nepal_earthquake_avalanche.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Foto Dramatis dari Basecamp Everest Saat Gempa Mengguncang Nepal" border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-A6r89H4UPAI/VUJ-DYgQx2I/AAAAAAAAKB4/eF8sn9uY9K8/s1600/nepal_earthquake_avalanche.jpg" height="225" title="Tenda-tenda para pendaki tampak tidak beraturan akibat terkena dampak longsoran. Laporan terakhir yang dilansir CNN-IBN, 18 orang pendaki ditemukan tewas." width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tenda-tenda para pendaki tampak tidak beraturan akibat terkena dampak longsoran. Laporan terakhir yang dilansir CNN-IBN, 18 orang pendaki ditemukan tewas.</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-1T2TYUNSe6s/VUKHxT2APsI/AAAAAAAAKEQ/0-jChYbB7-c/s1600/everest-longsor.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Foto Dramatis dari Basecamp Everest Saat Gempa Mengguncang Nepal" border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-1T2TYUNSe6s/VUKHxT2APsI/AAAAAAAAKEQ/0-jChYbB7-c/s1600/everest-longsor.jpg" height="265" title="Longsoran salju (avalanche) di sisi selatan Gunung Everest saat terjadi gempa di Nepal pada Sabtu (25/04/2015). Foto : Northmen PK" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Longsoran salju (avalanche) di sisi selatan Gunung Everest saat terjadi gempa di Nepal pada Sabtu (25/04/2015). Foto : Northmen PK</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<br />
Sumber:<br />
<br />
<a href="https://twitter.com/AFP/status/592204405455265792/photo/1" rel="nofollow" target="_blank">Agence France-Presse | Twitter</a><br />
<br />
<a href="http://news.detik.com/read/2015/04/26/144407/2898414/1148/foto-dramatis-dari-base-camp-everest-saat-gempa-79-sr-mengguncang-nepal" rel="nofollow" target="_blank">Detik</a>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06035397944076059221noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5344525587728252700.post-55414726363537661522015-04-12T06:08:00.000+08:002015-04-12T06:08:20.579+08:00Balikpapan Terpilih Sebagai ‘The Most Loveable City’ Kampanye We Love Cities<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-mZ5HLk2gFB0/VShevRR21gI/AAAAAAAAJ2Q/cEPQdeYDUt0/s1600/balikpapan-geser-paris.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-mZ5HLk2gFB0/VShevRR21gI/AAAAAAAAJ2Q/cEPQdeYDUt0/s1600/balikpapan-geser-paris.jpg" height="350" title="CINTAI KOTA: Balikpapan berkesempatan menjadi kota yang paling dicintai dunia dalam ajang Earth Hour City Challenge" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">CINTAI KOTA: Balikpapan berkesempatan menjadi kota yang paling dicintai dunia dalam ajang Earth Hour City Challenge. Foto: <a href="http://pojoksatu.id/pojok-news/nusantara/2015/03/26/berada-di-puncak-balikpapan-geser-paris/" rel="nofollow" target="_blank">Pojoksatu.id</a></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kota Balikpapan</b> berhasil menempati urutan pertama dalam kampanye <i><b>We Love Cities</b></i> yang merupakan rangkaian dari inisiatif <i>Earth Hour City Challenge</i> (EHCC), dan berhak menyandang gelar <b>‘The Most Loveable City 2015’</b>. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Terpilihnya kota Balikpapan setelah bersaing bersama 47 kota finalis EHCC di 17 negara. Hasil ini diperoleh dari pemilihan publik melalui website dan media sosial. Masyarakat dari seluruh dunia dapat memilih kota kesayangannya melalui beragam cara seperti mengklik tombol vote di website www.welovecities.org, mengirimkan tweet, mengunggah foto dan video melalui Instagram, maupun memberikan saran untuk perbaikan kota pilihan mereka. Kampanye interaktif ini berlangsung sejak 26 Januari 2015 hingga perayaan Earth Hour tanggal 28 Maret 2015. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Walikota Balikpapan Rizal Effendi menerimalangsung penghargaan ini dari CEO WWF Korea di Seoul, Korea Selatan, hari ini (9/4). “Atas nama warga Kota Balikpapan saya mengucapkan terima kasih atas dukungan masyarakat dalam kampanye We Love Cities sehingga Kota Balikpapan berhasil meraih predikat sebagai ‘The Most Loveable City’. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pencapaian ini menjadi dorongan tersendiri bagi komitmen Pemerintah Kota untuk bersama seluruh warga menjadikan Balikpapan sebagai kota berkelanjutan yang ramah lingkungan, nyaman untuk dihuni dan dapat menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia. Program-program untuk pengelolaan sampah, penggunaan lampu hemat energi untuk penerangan jalan umum dan juga pendidikan lingkungan bagi siswa di lingkungan Kota Balikpapan akan terus menjadi bagian dari aksi nyata kami untuk mempertahankan Balikpapan sebagai kota clean land, clean water dan clean air,” ungkap Rizal Effendi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-FQdxNA00m1o/VShdRMG7VXI/AAAAAAAAJ2E/kt3VB90ldqI/s1600/balikpapan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Balikpapan Terpilih Sebagai ‘The Most Loveable City’ Kampanye We Love Cities" border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-FQdxNA00m1o/VShdRMG7VXI/AAAAAAAAJ2E/kt3VB90ldqI/s1600/balikpapan.jpg" height="400" title="Balikpapan berhasil mengalahkan Paris dengan selisih sekitar 4.000 suara." width="336" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">CEO WWF Korea Selatan, Jean-Paul Paddack menyerahkan sertifikat The World Most Loveable City 2015 kepada Walikota Balikpapan, Rizal Effendi. Balikpapan berhasil mengalahkan Paris dengan selisih sekitar 4.000 suara.<br />
Foto: © WWF-Indonesia</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Earth Hour City Challenge (EHCC)</b> adalah inisiatif <b>WWF </b>untuk mengapresiasi kota yang menginspirasi dalam rangka mewujudkan kota berkelanjutan yang ramah lingkungan dan nyaman bagi warganya. Pada penyelenggaraan yang ke-4 yang jatuh pada tahun ini, EHCC diikuti oleh 163 kota dari 17 negara. Kota peserta dari Indonesia adalah Balikpapan, Bandung, Bogor, Cimahi, Jakarta dan Semarang. Dari tiap negara peserta ditetapkan 3 finalis, yang mana finalis dari Indonesia adalah Balikpapan, Jakarta dan Semarang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pemenang EHCC tingkat nasional dan global ditetapkan melalui proses penjurian atas informasi, data, rencana aksi dan program kerja masing-masing kota yang dilaporkan lewat platform Carbon Climate Registry (cCr) – dikelola oleh ICLEI – Local Governments for Sustainability, sebagai mitra kerja WWF dalam EHCC.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari 3 kota finalis yang mewakili Indonesia, Jakarta ditetapkan oleh dewan juri sebagai Indonesia National Earth Hour Capital 2015 karena konsistensinya dalam menjalankan BRT/busway sebagai alternatif transportasi publik, memiliki rencana aksi yang cukup komprehensif untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, serta adanya komitmen pendanaan untuk program-program tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dewan juri internasional EHCC yang beranggotakan para ahli pembangunan kota dan perubahan iklim, juga menetapkan Seoul sebagai Global Earth Hour Capital 2015. “Melalui partisipasi dalam Earth Hour City Challenge, WWF berharap kota-kota di Indonesia bukan hanya terinspirasi tetapi juga menginspirasi kota lain di dunia dalam upaya pengembangan kota berkelanjutan. Selamat kepada Jakarta dan Balikpapan atas pencapaian yang diraih tahun ini, WWF mengajak kota lain di Indonesia untuk menunjukkan komitmen Indonesia dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan menjaga kelestarian sumber daya alam melalui partisipasi dalam Earth Hour City Challenge berikutnya,” kata CEO WWF-Indonesia, Dr. Efransjah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berikut adalah foto-foto dokumentasi kampanye <b>We Love Cities "We Love Balikpapan" </b>yang dikumpulkan <b>Basecamp Petualang</b> dari berbagai sumber: </div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-_uUvCxjyk2s/VShfaGpGTvI/AAAAAAAAJ2Y/dCmedIPZDZg/s1600/balikpapan_welovebalikpapan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-_uUvCxjyk2s/VShfaGpGTvI/AAAAAAAAJ2Y/dCmedIPZDZg/s1600/balikpapan_welovebalikpapan.jpg" height="223" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ikatan Orang Tua Murid SD Nasional KPS Balikpapan yang ikut mengkampanyekan gerakan We Love Balikpapan. <br />
Foto: <a href="http://kaltim.tribunnews.com/2015/03/21/video-aksi-we-love-balikpapan" rel="nofollow" target="_blank">TRIBUN KALTIM / ANJAS PRATAMA</a></td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-zsgxPXmtLPE/VShgDm83lFI/AAAAAAAAJ2g/9sZbbfpQXnc/s1600/we%2Blove%2Bbalikpapan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-zsgxPXmtLPE/VShgDm83lFI/AAAAAAAAJ2g/9sZbbfpQXnc/s1600/we%2Blove%2Bbalikpapan.jpg" height="225" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Yeah WE LOVE BALIKPAPAN! Street Campaign Earth Hour Balikpapan.<br />
Foto: <a href="https://twitter.com/migastpma/status/574240215256055809" rel="nofollow" target="_blank">Twitter | @EHBalikpapan & @MigasTPMA</a></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-tbsGUEWt5Qw/VShq1I3q4rI/AAAAAAAAJ2w/scBlltDkQCc/s1600/kodim%2Bdukung%2Bwe%2Blove%2Bbalikpapan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-tbsGUEWt5Qw/VShq1I3q4rI/AAAAAAAAJ2w/scBlltDkQCc/s1600/kodim%2Bdukung%2Bwe%2Blove%2Bbalikpapan.jpg" height="217" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">KODIM 0905/BALIKPAPAN mendukung gerakan "WE LOVE BALIKPAPAN"<br />
Foto: <a href="http://www.kodam-mulawarman.mil.id/web/index.php?option=com_phocagallery&view=category&id=1:kegiatan-korem-091-asn&Itemid=311" rel="nofollow" target="_blank">kodam-mulawarman.mil.id</a></td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-yS9ie8ffOnM/VShtDfSPDUI/AAAAAAAAJ28/Aa8htW294Cw/s1600/berharap-sebanyak-banyaknya-voter-libatkan-berbagai-pihak.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-yS9ie8ffOnM/VShtDfSPDUI/AAAAAAAAJ28/Aa8htW294Cw/s1600/berharap-sebanyak-banyaknya-voter-libatkan-berbagai-pihak.jpg" height="196" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">We Love Balikpapan di depan kantor Walikota Balikpapan.<br />
Foto: <a href="http://www.beraupost.com/berita/detail/137518-berharap-sebanyak-banyaknya-voter-libatkan-berbagai-pihak.html" rel="nofollow" target="_blank">Kaltim Post Online</a></td></tr>
</tbody></table>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Nenden N. Fathiastuti, Public Relations Manager, WWF-Indonesia</div>
<div style="text-align: justify;">
Email: nfathiastuti@wwf.or.id, Hp: +62 811 1909 148</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Noverica Widjojo, Media Relations Officer, WWF-Indonesia</div>
<div style="text-align: justify;">
Email: nwidjojo@wwf.or.id, Hp: +62 812 1958 1985</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artikel diatas kami sadur dari situs resmi <b>WWF Indonesia (<a href="http://www.wwf.or.id/?38483/Balikpapan-Terpilih-Sebagai-The-Most-Loveable-City-dalam-Kampanye-WWF-We-Love-Cities" rel="nofollow" target="_blank">klik disini</a>)</b></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06035397944076059221noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5344525587728252700.post-48634336717750303512015-04-11T08:49:00.003+08:002015-04-11T08:49:52.939+08:00Permudah Pusat Informasi Melalui SBS Atlas<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-rLn3sVk6ijQ/VShvFgmLX-I/AAAAAAAAJ3M/sBWQEDA3p4E/s1600/SBS%2BAtlas.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-rLn3sVk6ijQ/VShvFgmLX-I/AAAAAAAAJ3M/sBWQEDA3p4E/s1600/SBS%2BAtlas.png" height="358" title="SBS Atlas." width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">SBS Atlas. |© WWF-Indonesia</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<b><i>Sunda Banda Sescape</i></b> – <b>SBS (Bentang Laut Sunda Banda)</b>, terbentang dari Bali, Nusa Tenggara, Maluku Tenggara, Kupang hingga bagian Selatan pulau Sulawesi dengan luas kawasan kurang lebih 151,3 juta ha. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kawasan ini merupakan rumah bagi beberapa spesies yang dilindungi, seperti setasean, hiu, dan ikan-ikan bernilai ekonomis tinggi seperti ikan Napoleon (<i>Cheilinus undulatus</i>) serta merupakan habitat makan penyu Belimbing (<i>Dermochelys coriacea</i>), namun sayangnya terancam oleh berbagai kegiatan yang merusak lingkungan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lembaga non pemerintah yang bekerja di wilayah SBS atau di luar SBS, bahkan lembaga pemerintah pun tidak memiliki kesamaan data mengenai spesies dan kekayaan alam lainnya di wilayah Bentang Laut Sunda Banda. Hal tersbut mendorong <b>WWF-Indonesia</b> untuk membuat atlas untuk SBS (SBS Atlas) untuk berkumpulnya seluruh data yang dimiliki berbagai pihak.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
SBS Atlas dikembangkan bersama WWF-US dan <i>World Fish Centre</i> untuk menyebarkan data yang telah terkumpul dan disajikan dalam bentuk spasial yang dapat diaskes oleh siapa saja dengan mudah. Resmi diluncurkan pada tanggal 26 Februari 2015 pada kegiatan Pertemuan Multi Pihak Kelautan dan Perikanan Lingkup Bentang Laut Sunda Banda.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-nF59lUe935I/VShvFEk1vsI/AAAAAAAAJ3I/P8jlwyZw3C0/s1600/Tampilan%2Bwebsite%2BSBS%2Batlas.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-nF59lUe935I/VShvFEk1vsI/AAAAAAAAJ3I/P8jlwyZw3C0/s1600/Tampilan%2Bwebsite%2BSBS%2Batlas.png" height="223" title="Tampilan website SBS atlas." width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tampilan website SBS atlas. |© WWF-Indonesia</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Melalui laman <a href="http://sbsatlas.reefbase.org/">http://sbsatlas.reefbase.org/</a>, berbagai informasi dapat diakses dan diunduh, seperti, batasan wilayah SBS dan tiga <i>sub-seascape</i> (Inner Banda, Lesser Sunda dan Southern-Eastern Sulawesi), data ekologi (habitat lamun, bakau, terumbu karang, beberapa spesies ikan penting dan terancam), informasi oseanografi (sebaran klorofil a, arus, salinitas, dll), informasi sosial (demografi dan pola pemanfaatan), informasi spesies (populasi ikan, jalur migrasi penyu, dan penampakan mamalia laut), dan perikanan (mengacu pada indikator EAFM).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kehadiran SBS Atlas ini diharapkan dapat memotivasi semangat sharing data antar lembaga dan menjadi pooling data untuk memfasilitasi semangat tersebut. Seiring dengan peningkatan upaya konservasi akibat ditetapkannya wilayah SBS sebagai wilayah prioritas konservasi, sistem pool data seperti ini memudahkan akses informasi, menghindari adanya ketumpang tindihan data, dan akhirnya mendukung perkembangan upaya konservasi kawasan SBS kedepannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Informasi yang tersedia di SBS Atlas ini diharapkan dapat dijadikan acuan bagi analisa atau kajian lebih lanjut. SBS Atlas ini merupakan living atlas yang dapat dan akan diperbaharui setiap satu tahun sekali seiring dengan perkembangan informasi yang terkumpul.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-h22xRU9bm9M/VShvI7ppB3I/AAAAAAAAJ3Y/mCeAfCtJwno/s1600/terumbu_karang_sehat____alor_solor___by_dwi_ariyogagautama.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-h22xRU9bm9M/VShvI7ppB3I/AAAAAAAAJ3Y/mCeAfCtJwno/s1600/terumbu_karang_sehat____alor_solor___by_dwi_ariyogagautama.jpg" height="300" title="Terumbu karang sehat di Alor." width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Terumbu karang sehat di Alor. Foto: © Dwi Ariyoga | WWF-Indonesia</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penulis : <b>Amkieltiela</b> (Marine Science and Knowledge Management Officer)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber: WWF Indonesia</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06035397944076059221noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5344525587728252700.post-9146134029997038712015-04-11T07:07:00.000+08:002015-04-11T07:07:51.015+08:00Sejarah Kerajaan Tambora yang Ikut Musnah Bersama Letusan Tambora<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-_brXimkZTtI/VSWhdcLyy1I/AAAAAAAAJ0k/zzDEHYFas_M/s1600/ilustrasi%2Bletusan%2Btambora.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Sejarah Kerajaan Tambora yang Ikut Musnah Bersama Letusan Tambora" border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-_brXimkZTtI/VSWhdcLyy1I/AAAAAAAAJ0k/zzDEHYFas_M/s1600/ilustrasi%2Bletusan%2Btambora.jpg" height="430" title="Ilustrasi letusan mahadasyat Gunung Tambora, 10-11 April 1815, 200 tahun yang lalu." width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ilustrasi letusan mahadasyat Gunung Tambora, 10-11 April 1815, 200 tahun yang lalu. <b>[1]</b></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<b>Gunung Tambora</b> berada di sisi barat daya Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Terletak di antara dua kabupaten, yakni Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><i>National Geographic Indonesia</i></b> melakukan penjelajahan bertajuk <b>"200 Tahun Gelegar Tambora"</b> pada pertengahan Februari lalu. Tim ini terdiri atas Mahandis Yoanata (teks editor), Firman Firdaus (editor), Warsono (kartografer), dan Dwi Oblo (fotografer) menjelajahi sisi alam dan budaya gunung yang pernah menyandang gunung api tertinggi di Asia Tenggara.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<b>"Tidak banyak yang tahu bahwa dulunya, tanah yang ditinggali penduduk Tambora merupakan wilayah salah satu kerajaan besar di Nusantara."</b></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gunung Tambora, menurut penelitian para ahli arkeologi dan ahli geologi, memiliki letusan terdahsyat dalam sejarah ingatan manusia. Gelegar megakolosal gunung itu mendera Bumi pada 10-11 April 1815, menewaskan sedikitnya 71.000 orang yang tinggal di kawasan sekitar gunung tersebut, termasuk Pulau Lombok dan Bali. Sebuah kaldera tercipta dengan garis tengah sekitar enam kilometer.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-TztIvF10sso/VSWhcRsFooI/AAAAAAAAJ0U/3K6Pcdyy-ZM/s1600/Jalan%2Byang%2Bterputus%2Bseperti%2Bini%2Bkerap%2Bdijumpai%2Boleh%2Btim%2Bpenjelajahan%2B200%2BTahun%2BGelegar%2BTambora%2Bdi%2Bpesisir%2Butara%2BPulau%2BSumbawa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Sejarah Kerajaan Tambora yang Ikut Musnah Bersama Letusan Tambora" border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-TztIvF10sso/VSWhcRsFooI/AAAAAAAAJ0U/3K6Pcdyy-ZM/s1600/Jalan%2Byang%2Bterputus%2Bseperti%2Bini%2Bkerap%2Bdijumpai%2Boleh%2Btim%2Bpenjelajahan%2B200%2BTahun%2BGelegar%2BTambora%2Bdi%2Bpesisir%2Butara%2BPulau%2BSumbawa.jpg" height="256" title="Jalan yang terputus seperti ini kerap dijumpai oleh tim penjelajahan "200 Tahun Gelegar Tambora" di pesisir utara Pulau Sumbawa" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Jalan yang terputus seperti ini kerap dijumpai oleh tim penjelajahan "200 Tahun Gelegar Tambora" di pesisir utara Pulau Sumbawa. (Dwi Oblo)</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selama beberapa tahun ke depan sejak letusan mahadahsyat tersebut, tidak ada satupun kehidupan yang tersisa. Permukaan daratan tertutup oleh selimut abu vulkanik, menyisakan hanya bebatuan dan tanah yang gersang. Sementara keanehan iklim mendera kawasan Eropa dan Amerika Utara: hilangnya musim panas pada 1816.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah beberapa puluh tahun, tanah yang diselimuti abu vulkanik itu kemudian ditumbuhi vegetasi subur, menjadikannya lahan yang baik untuk bercocok tanam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sekitar seratus tahun usai letusan, para pendatang baru menempati tanah Tambora. Sehamparan kebun kopi milik warga Belanda menjadi tengara peradaban baru di Tambora. Kini, tanaman kopi yang tumbuh subur sebagai salah satu sumber mata pencaharian bagi warga sekitar. Para warga Tambora masa kini datang dari daerah di Sumbawa sendiri, Lombok, Flores, hingga Jawa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Mereka baru mengetahui fakta adanya kerajaan Tambora bertahun-tahun sejak mereka menempati tanah tersebut," jelas Mahandis. "Setelah para ilmuwan melakukan pencarian jejak pada wilayah yang diduga merupakan situs arkeolgi permukiman Tambora, barulah penduduk setempat mengerti tentang keberadaan Kerajaan Tambora."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-Y4F7GIwLfYA/VSWhbx472CI/AAAAAAAAJ0Q/T0HIQPHkpDs/s1600/Seorang%2Bpendaki%2Bmenapaki%2Bjalur%2Bmenuju%2Bpuncak%2BGunung%2BTambora%2Bdengan%2Bketinggian%2B2850%2Bmeter%2Byang%2Bterlihat%2Bdi%2Bkejauhan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Sejarah Kerajaan Tambora yang Ikut Musnah Bersama Letusan Tambora" border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-Y4F7GIwLfYA/VSWhbx472CI/AAAAAAAAJ0Q/T0HIQPHkpDs/s1600/Seorang%2Bpendaki%2Bmenapaki%2Bjalur%2Bmenuju%2Bpuncak%2BGunung%2BTambora%2Bdengan%2Bketinggian%2B2850%2Bmeter%2Byang%2Bterlihat%2Bdi%2Bkejauhan.jpg" height="267" title="Seorang pendaki menapaki jalur menuju puncak Gunung Tambora dengan ketinggian 2.850 meter yang terlihat di kejauhan. National Geographic Indonesia melakukan ekspedisi" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Seorang pendaki menapaki jalur menuju puncak Gunung Tambora dengan ketinggian 2.850 meter yang terlihat di kejauhan. National Geographic Indonesia melakukan ekspedisi (Warsono/National Geographic Indonesia)</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Terdapat dua kerajaan yang menghimpun kekuasaan di pinggang gunung ini: Tambora dan Pekat. Keduanya lenyap bersama seluruh warganya karena diterjang murka Tambora pada April 1815. Pada 1980-an, dan hingga kini, warga setempat kerap menemukan harta dan perabotan yang terserak dari sebuah perkampungan masa silam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam perjalanan menuju Tambora, tim ekspedisi juga menyambangi situs arkeologi bersimbol Siwa dan Buddha di wilayah pesisir utara Kabupaten Bima. Situs Wadu Pa'a, atau Batu Pahat, sebuah pesan arif dari leluhur yang mengajarkan kerukunan kepada kita dan semesta.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-k_eCxkwtfU8/VSWhcjNrKxI/AAAAAAAAJ0c/gYGKJAY4sHs/s1600/Melintasi%2Bsabana%2C%2Bseekor%2Bkijang%2Bterekam%2Bsaat%2Btim%2Bpenjelajahan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Sejarah Kerajaan Tambora yang Ikut Musnah Bersama Letusan Tambora" border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-k_eCxkwtfU8/VSWhcjNrKxI/AAAAAAAAJ0c/gYGKJAY4sHs/s1600/Melintasi%2Bsabana%2C%2Bseekor%2Bkijang%2Bterekam%2Bsaat%2Btim%2Bpenjelajahan.jpg" height="252" title="Melintasi sabana, seekor kijang terekam saat tim penjelajahan" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Melintasi sabana, seekor kijang terekam saat tim penjelajahan (Dwi Oblo/National Geographic Indonesia)</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Sumber:</b> <a href="http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/03/sejarah-kerajaan-tambora-yang-ikut-musnah-bersama-letusan" rel="nofollow" target="_blank">NGI | Difa Restiasari</a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Keterangan:</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>[1] Foto ilustrasi letusan Tambora</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Hujan deras mendera sebuah permukiman di pinggang Tambora, sesaat sebelum gunung itu bererupsi dahsyat. Lalu, hujan abu dan gemuruh mulai meneror warga untuk segera mengungsi. Malangnya, luncuran awan panas telah menerjang permukiman sebelum semua warga meninggalkan desa, mungkin kala erupsi megakolosal pada 10 April 1815. Selama beberapa tahun terakhir, ahli arkeologi berhasil mengidentifikasi kembali repihan permukiman itu: Deretan rumah berpanggung nan bersahaja, beratap ijuk dan berdinding anyaman bambu. (Sandy Solihin) Sumber: <a href="http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/04/letusan-tambora-nan-mematikan" rel="nofollow" target="_blank">NGI</a></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06035397944076059221noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5344525587728252700.post-66857016492699126032015-04-10T06:38:00.001+08:002015-04-10T06:38:15.763+08:00Takut Ular ? Kenali Mitos Tentang Ular yang Membuat Kita Salah Kaprah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXXNCG6_47SXdif2zWpci7z1sZzz5clQd5LmbIxIJmUWiYSUVfjJLQBfJ2Hh7xoM2eg2Z7_A3j5rbmv0UNepmB11qGYI_nl8-S_5eTHXsOIllah31OR0DuLLZHAVeRXhmtWAoR7wkA2tfJ/s1600/vipre+2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Takut Ular ? Kenali Mitos Tentang Ular yang Membuat Kita Salah Kaprah" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXXNCG6_47SXdif2zWpci7z1sZzz5clQd5LmbIxIJmUWiYSUVfjJLQBfJ2Hh7xoM2eg2Z7_A3j5rbmv0UNepmB11qGYI_nl8-S_5eTHXsOIllah31OR0DuLLZHAVeRXhmtWAoR7wkA2tfJ/s1600/vipre+2.jpg" height="426" title="Sulawesi pit-viper (Subannulatus Celebensis) salah satu jenis viper yang ditemukan di TWA Tangkoko-Batuputih, Bitung, North Sulawesi. Foto: dok. @BasePetualang" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sulawesi pit-viper (Subannulatus Celebensis) salah satu jenis viper yang ditemukan di TWA Tangkoko-Batuputih, Bitung, North Sulawesi. Foto: dok. @BasePetualang</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">U</span>lar</b> hmmm. Bila berbicara mengenai hewan reptilia yang satu ini, kebanyakan orang akan langsung bergidik, Takut, Geli dan sebagainya. Biasanya, mereka yang takut pada ular hanya karena termakan oleh doktrin sejak kecil yang mengatakan bahwa ular itu berbahaya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika dikatakan ular itu berbahaya memang benar. Tapi tidak semua ular berbahaya. Banyak mitos yang beredar di masyarakat tentang ular. Salah satunya adalah jika rumah kemasukan ular maka akan menjadi pertanda buruk. Faktanya, tidak ada korelasi jelas antara ular memasuki rumah dengan nasib, kesialan, musibah, dari penghuni. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nah, kali ini kita akan membahas mitos-mitos yang salah kaprah tentang ular yang kami kutip dari <i>Merdeka.com</i>. Tentunya hal ini berdasarkan dengan sains. Sebab banyak ular yang dijauhi bahkan dibunuh karena sedikitnya pengetahuan. Berikut ulasannya:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-KX0DGi3yT60/VSWRtte7QeI/AAAAAAAAJzk/OSNmht17Ldw/s1600/ular-itu-tidak-berlendir.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-KX0DGi3yT60/VSWRtte7QeI/AAAAAAAAJzk/OSNmht17Ldw/s1600/ular-itu-tidak-berlendir.jpg" height="200" title="Faktanya, tidak ada satu pun jenis ular berlendir." width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Faktanya, tidak ada satu pun jenis ular berlendir.</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">1. Ular itu tidak berlendir</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Kebanyakan orang yang jijik dengan ular mengatakan bahwa sisik ular itu berlendir. Faktanya, tidak ada satu pun jenis ular berlendir. Bahkan sisik ular benar-benar kering.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Licin? Tidak. Sisik ular cenderung halus. Namun ini terbatas pada beberapa jenis saja, seperti keluarga pyhton atau ular-ular yang memang dipelihara manusia dan dirawat dengan baik. Mengapa nampak mengkilat? Hal ini disebabkan oleh pantulan cahaya yang menimpa sisik ular yang sangat halus. Sehingga akan terlihat seperti berlendir. Pada dasarnya, ular tidak memiliki kelenjar keringat layaknya manusia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-FFF1aqtzpEM/VSWRuXkBIFI/AAAAAAAAJzw/2rM220TOsCc/s1600/ular-tidak-memiliki-telepati.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-FFF1aqtzpEM/VSWRuXkBIFI/AAAAAAAAJzw/2rM220TOsCc/s1600/ular-tidak-memiliki-telepati.jpg" height="200" title="Faktanya, ular tidak memiliki telepati khusus apalagi sinyal" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Faktanya, ular tidak memiliki telepati khusus apalagi sinyal</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">2. Ular tidak memiliki telepati</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada mitos yang mengatakan bahwa jika seseorang membunuh ular, maka beberapa hari kemudian 'teman-teman' ular yang telah dibunuh tersebut akan mendatangi 'tersangka' dengan maksud balas dendam secara keroyokan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hal tersebut disebabkan karena sebelum dibunuh, ular yang sedang terancam kematian itu melihat pembunuh dengan matanya kemudian mengirimkan sinyal sejenis telepati pada teman-temannya bahwa orang itu yang telah membunuhnya. Ya, mitos ini tersebar luas khususnya di pulau Jawa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<b>Faktanya, ular tidak memiliki telepati khusus apalagi sinyal!</b></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hingga saat ini tidak ada bukti nyata sekelompok ular menyerang manusia yang telah membunuh ular lain. Perlu diketahui, Ular adalah hewan <i>solitaire</i>, artinya mereka lebih suka melakukan segala sesuatunya sendiri. Lebih tepatnya lagi, ular bukan jenis hewan yang berkelompok seperti mamalia. Sehingga dalam urusan mencari mangsa pun, ular tidak membutuhkan rekan-rekannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yang perlu digaris bawahi juga adalah induk ular akan meninggalkan anak-anaknya yang baru dilahirkan untuk bisa hidup mandiri dan mencari makan sendiri. Itulah sebabnya ular disebut predator karena sudah terlatih sejak kecil. Meski mereka akan tetap hidup sendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-QvqZgNWqaRo/VSWRuCD6y-I/AAAAAAAAJzs/nqhpXydmbE0/s1600/ular-tidak-bisa-mendengar.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-QvqZgNWqaRo/VSWRuCD6y-I/AAAAAAAAJzs/nqhpXydmbE0/s1600/ular-tidak-bisa-mendengar.jpg" height="200" title="Ular hanya merasakan getaran udara melalui organ bagian dalam yang disebut Membran Typhani." width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ular hanya merasakan getaran udara melalui organ bagian dalam yang disebut Membran Typhani.</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">3. Ular tidak bisa mendengar</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Ular tidak memiliki daun telinga, sehingga tidak ada cerita yang mengatakan bahwa ular akan menyerang dalam keadaan bising. Ular hanya merasakan getaran udara melalui organ bagian dalam yang disebut <i>Membran Typhani</i>. Selebihnya, ular akan mendeteksi segala sesuatu yang ada di sekitarnya dengan menggunakan lidahnya yang bercabang. Itulah sebabnya mengapa ular sering menjulurkan lidah. Sebab lidah tersebut digunakan untuk menghimpun informasi melalui partikel udara.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagaimana dengan ular di India yang kerap menari saat dimainkan musik menggunakan seruling? Perlu Anda ketahui, ular tersebut hanya mengikuti gerakan seruling yang ikut digoyang-goyangkan oleh pemiliknya. Itulah sebabnya sang ular ikut menari mengikuti gerakan seruling. Apabila sang pemilik hanya memainkan seruling tanpa digerakkan, jelas ular tersebut tidak akan menari.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada dasarnya ular hanya merespon segala sesuatunya berdasarkan gerakan dan suhu panas di sekitarnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9-a4Q7e4rzhzmJ6Cd2sed_hl7KKsQvRQMEfSpDtXLl9EnUyGsfoXMzbyyfVSj1LoIc1lCgiGuBceiJWX2GHjhdt_kQsy01eHabODDiDesLxaZodaCs2wW7bcT4dDaEM3GwK-iq27vgXGS/s1600/tidak-semua-ular-bertelur.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9-a4Q7e4rzhzmJ6Cd2sed_hl7KKsQvRQMEfSpDtXLl9EnUyGsfoXMzbyyfVSj1LoIc1lCgiGuBceiJWX2GHjhdt_kQsy01eHabODDiDesLxaZodaCs2wW7bcT4dDaEM3GwK-iq27vgXGS/s1600/tidak-semua-ular-bertelur.jpg" height="200" title="Faktanya ada beberapa jenis ular yang justru beranak. Akan tetapi tidak murni beranak." width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Faktanya ada beberapa jenis ular yang justru beranak. Akan tetapi tidak murni beranak.</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">4. Tidak semua ular bertelur</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Hukum alam mengatakan bahwa semua reptil bertelur. Faktanya ada beberapa jenis ular yang justru beranak. Akan tetapi tidak murni beranak. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebab dikatakan bahwa jenis ular seperti ular kadut, ular boa, dan beberapa jenis lainnya bertelur dan menetaskan telurnya di dalam tubuh induknya. Sehingga saat sang induk mengeluarkan anaknya, akan langsung berbentuk ular, bukan lagi telur.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-Y1fnydfxzHU/VSWRtVRJ17I/AAAAAAAAJzc/KbHHscI2wWg/s1600/tidak-semua-ular-hijau-berbahaya.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-Y1fnydfxzHU/VSWRtVRJ17I/AAAAAAAAJzc/KbHHscI2wWg/s1600/tidak-semua-ular-hijau-berbahaya.jpg" height="200" title="Green Tree Python, adalah jenis ular berwarna hijau yang memang tidak beracun." width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Green Tree Python, adalah jenis ular berwarna hijau yang memang tidak beracun.</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b>5. Tidak semua ular hijau berbahaya</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
Ini yang sering salah kaprah di persepsi banyak orang. Ular dengan warna hijau dianggap selalu berbahaya dan beracun. Faktanya, tidak semua ular berwarna hijau itu beracun dan berbahaya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada jenis ular berwarna hijau yang memang tidak beracun. Seperti <i>Green Tree Python</i> atau yang lebih dikenal dengan ular Chondro. Ular ini berwarna hijau dan biasa tersebar di Indonesia Timur. Selain itu ada ular pucuk dan ular bajing. Kedua jenis ular ini berwarna hijau cerah dan berbisa. Namun bisa tersebut tidak membahayakan manusia karena hanya berbisa rendah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-jN6tAwEyIFs/VSWRrYfTjmI/AAAAAAAAJzI/XpOMPB5_xpg/s1600/kepala-segitiga-tidak-semuanya-berbahaya.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-jN6tAwEyIFs/VSWRrYfTjmI/AAAAAAAAJzI/XpOMPB5_xpg/s1600/kepala-segitiga-tidak-semuanya-berbahaya.jpg" height="200" title="Green Tree Pyhton atau ular Chondro adalah salah satu ular dengan kepala segitiga yang tidak beracun" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Green Tree Pyhton atau ular Chondro adalah salah satu ular dengan kepala segitiga yang tidak beracun</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">6. Kepala segitiga tidak semuanya berbahaya</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Satu lagi yang sering salah di kalangan masyarakat. Semua jenis ular yang berbentuk segitiga itu beracun. Faktanya, tidak semua.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sekali lagi,<i> Green Tree Pyhton</i> atau ular Chondro masuk di daftar ini. Memang tidak beracun, namun ular tersebut cenderng agresif jika diusik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-3scwBPrXQYw/VSWRrMHtAaI/AAAAAAAAJzA/ljtVCXMnjKY/s1600/tidak-semua-ular-agresif.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-3scwBPrXQYw/VSWRrMHtAaI/AAAAAAAAJzA/ljtVCXMnjKY/s1600/tidak-semua-ular-agresif.jpg" height="200" title="Ballpython atau piton bola. Ular ini memiliki karakter jinak sejak lahir." width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ballpython atau piton bola. Ular ini memiliki karakter jinak sejak lahir.</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">7. Tidak semua ular agresif</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak semua ular agresif adalah benar. Ada beberapa jenis ular yang memang memiliki karakter tenang dan bersahabat. Sebut saja <i>Ballpython</i> atau piton bola. Ular ini memiliki karakter jinak sejak lahir.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sekalipun Anda menjumpainya di hutan, Anda tidak perlu takut, justru ular inilah yang takut pada Anda. Ular asal Afrika ini memiliki bentuk yang lucu dan imut sebab panjang maksimalnya hanya 1,5 meter (cenderung <i>bonsai</i>) namun badannya gemuk. Apabila Anda ingin memelihara ular ini, sangat diperbolehkan sebab sama sekali tidak berbahaya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Semoga bermanfaat... :)</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber: <a href="http://www.merdeka.com/teknologi/7-mitos-yang-salah-kaprah-tentang-ular.html" rel="nofollow" target="_blank">Merdeka</a></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06035397944076059221noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5344525587728252700.post-24691077340920125702015-04-09T04:11:00.000+08:002015-04-09T04:11:21.859+08:00Bila Seorang Pecinta Alam Mengubah Kolong Jembatan Menjadi Kafe<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWaD7vH2A24H2F1uUPRjk7zmET0c8BkqJxm1m7IocV84qUeRKFVtM8bZeRCRfPGfmRdr5_ZE5OSewTKJlORLJViQjzxceltX0ZQvfXLS5hYsgA9SxkDEGi3hWXxaNN72_FfFbn0r1FUk0T/s1600/Kafe-Kolong-932x480.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Bila Seorang Pecinta Alam Mengubah Kolong Jembatan Menjadi Kafe" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWaD7vH2A24H2F1uUPRjk7zmET0c8BkqJxm1m7IocV84qUeRKFVtM8bZeRCRfPGfmRdr5_ZE5OSewTKJlORLJViQjzxceltX0ZQvfXLS5hYsgA9SxkDEGi3hWXxaNN72_FfFbn0r1FUk0T/s1600/Kafe-Kolong-932x480.jpg" height="328" title="Pengunjung akan dibawa suasana khas, dimana suara gemercik air sungai akan menyempurnakan suasana natural kafe. " width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pengunjung akan dibawa suasana khas, dimana suara gemercik air sungai akan menyempurnakan suasana natural kafe. Foto: <i>JemberTourism</i></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Tidak ada yang menyangka, kolong jembatan bisa dirubah menjadi kafe yang menarik dan unik. Kolong jembatan yang biasanya jadi tempat perlindungan gelandangan seperti dalam lagu Bang Haji Roma Irama, kini menjadi tempat nongkrong asyik para muda-mudi di Jember hingga dari kota lain. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gagasan <b>Johanes Kris Astono</b> memang patut diacungin jempol. Pria yang aktif di <b>organisasi pecinta alam Fakultas Ekonomi Universitas Jember</b> ini, memulai bisnis kafenya di bawah jembatan <b>Jalan Mastrip, Jember, Jawa Timur</b>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebelumnya kolong jembatan itu sering dijadikan tempat pembungan sampah, judi, mabuk, dan lainnya. Aktivitas negatif tersebut mendorong Johanes untuk merubah keadaaan menjadi aktivitas positif. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dibukalah kafenya dengan desain yang sangat elegan, penataan yang artistik, kursi dan meja kafe dari anyaman bambu, dan lampu-lampu bersinar keemasan yang menyoroti tiap sudut ruangan. Suasana semakin riuh manakala musik dimainkan dari band-band lokal, tak sedikit pengunjung kafe turut menyanyi. Wah, sungguh gagasan mahasiswa Program Diploma ini sangat brilian.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Berikut penampakan kolong jembatan yang diubah jadi kafe keren di Jember, Jawa Timur.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-k-EqyUIJ-B0/VSV2R7YdWXI/AAAAAAAAJyg/dzE4z8ENHXc/s1600/kolong.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Bila Seorang Pecinta Alam Mengubah Kolong Jembatan Menjadi Kafe" border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-k-EqyUIJ-B0/VSV2R7YdWXI/AAAAAAAAJyg/dzE4z8ENHXc/s1600/kolong.jpg" height="200" title="Kafe Kolong buah gagasan kreatif Johanes Kris Astono. " width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kafe Kolong buah gagasan kreatif Johanes Kris Astono. Foto: Travel Kompas</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-1iaHOQaMe9w/VSV2R2_oI1I/AAAAAAAAJyo/1iHwdRWr2_g/s1600/kafe%2Bkolong.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Bila Seorang Pecinta Alam Mengubah Kolong Jembatan Menjadi Kafe" border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-1iaHOQaMe9w/VSV2R2_oI1I/AAAAAAAAJyo/1iHwdRWr2_g/s1600/kafe%2Bkolong.jpg" height="200" title="Kafe Kolong buah gagasan kreatif Johanes Kris Astono. " width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kafe Kolong buah gagasan kreatif Johanes Kris Astono. Foto: Travel Kompas</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Awalnya Johanes Kris menamai kafenya, <b>Kolong Cafe Huis</b>, berbau nama Belanda memang, namun karena dipandang susah dihafalkan, maka ia memutuskan untuk menamai <b>"Kafe Kolong"</b> saja. Niat pertamanya membuka kafe sebenarnya di tepi Sungai Bedadung, tetapi karena risiko dan ongkosnya dirasa mahal, maka diputuskan di kolong jembatan. Dia melobi para pemulung yang menaruh barang-barang di sekitar lokasi dan mengutarakan niatnya membangun usaha di situ, pemulung-pemulung setuju dan bersedia memindahkan barang-barangnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lantas, Johanes meminta izin Ketua RT dan RW setempat, mereka mengizinkan asalkan kafe dibuat terang-benderang. Warga pun menyambut baik niat Johanes. Kemudian tepat tanggal 27 April 2013, Johanes menggelar tasyakuran bersama warga setempat sekaligus meresmikan kafenya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kafe Kolong gagasan Johanes menyediakan menu makanan dan minuman seperti kafe pada umumnya. Kafe Johanes menawarkan pula aneka racikan kopi yang akan menambah nikmat pengunjung melewatkan malam di bawah kolong jembatan. Pengunjung akan dibawa suasana khas, dimana suara gemercik air sungai akan menyempurnakan suasana natural kafe. Harga-harga menunya juga masih tergolong ekonomis. Kafe Kolong dibuka dari jam empat sore hingga jam satu malam setiap harinya. Aturannya juga ketat, pengunjung tidak boleh membawa minuman beralkohol.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari hobi arum jeram, lalu melihat peluang, dan timbul gagasan cerdas, akhirnya Kafe Kolong Johanes Kris yang berkongsi dengan Johanes Riyanto, rekannya di pecinta alam, jadi destinasi favorit nongkrong dan ngopi muda-mudi Jember. Selain itu, Kafe Kolong juga jadi tujuan pengunjung dari kota lain seperti Jogja, Malang, Surabaya dan lainnya. Mereka rata-rata memberikan nilai positif dan sanjungan atas gagasan Johanes. Bagaimana tidak? Johanes telah memberikan inspirasi pada kita semua bahwa sesuatu yang dipandang tidak mempunyai kemanfaatan, cenderung digunakan untuk kemaksiatan, ternyata mampu dirubah menjadi sesuatu yang bermanfaat, berguna, dan bernilai bisnis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi, sahabat Petualang, gagasan betapa pun selalu membuktikan kemampuannya untuk menciptakan segala hal yang tidak pernah terpikirkan oleh orang lain. Gagasan Johanes mengajarkan pada kita semua untuk terus mengembangkan gagasan yang berguna untuk masyarakat. Semoga gagasan Johanes menginspirasi kita semua untuk berbuat yang positif dan optimis dalam merintis bisnis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artikel ini sebelumnya diposting oleh <b><a href="http://rockypanjaitan.blogspot.com/2015/03/penampakan-kolong-jembatan-yang-diubah.html" rel="nofollow" target="_blank">LAPAK INFO</a> (rockypanjaitan.blogspot.com)</b>, guna berbagi inspirasi tentang kegiatan positif seorang pecinta alam, maka artikel ini kami posting kembali.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Sumber rujukan:</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
[1] <a href="http://travel.kompas.com/read/2015/03/05/194100727/Ide.Cemerlang.Johanes.Mengubah.Kolong.Jembatan.Jadi.Kafe" rel="nofollow" target="_blank">Travel Kompas</a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
[2] <a href="http://jembertourism.com/kafe-kolong.html" rel="nofollow" target="_blank">Jember Tourism</a></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06035397944076059221noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5344525587728252700.post-41398736033062077042015-04-04T05:07:00.001+08:002015-04-04T05:08:03.061+08:00Gunung Tambora: the Greatest Crater In Indonesia<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-vQg2ACQy184/VR7-GBu6C4I/AAAAAAAAJw8/blXxgpc3dIs/s1600/tambora1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Gunung Tambora: the Greatest Crater In Indonesia" border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-vQg2ACQy184/VR7-GBu6C4I/AAAAAAAAJw8/blXxgpc3dIs/s1600/tambora1.jpg" height="422" title="Pesona Gunung Tambora dari udara dan kawah terbesar di Indonesia." width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pesona Gunung Tambora dari udara dan kawah terbesar di Indonesia.</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Gunung Tambora dan Pesona Kawah Terbesar Indonesia</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nusa tenggara timur tak hanya memiliki wisata pantai yang sangat indah tetapi juga mempunyai wisata pegunungan yang juga wajib untuk di kunjungi. Jika kita melihat dari sisi wisata, Indonesia memang mempunyai tempat wisata yang sangat indah dan memiliki ciri khas tersendiri. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Salah satu gunung di nusa tenggara timur yang wajib untuk dikunjungi adalah Gunung Tambora. Gunung ini mempunyai tinggi kurang lebih 2.851 meter dari permukaan laut. Gunung ini dijuluki sebagai gunung dengan kawah terbesar di Indonesia atau biasa di sebut dengan the Greatest Crater In Indonesia. Kawah di gunung ini mempunyai lebar 7 kilometer, dengan keliling 18 kilometer dan kedalaman 800 meter.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Keindahan Alam Gunung Tambora</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain itu, gunung tambora juga mempunyai keindahan alam lainnya yang tak kalah menakjubkan. Disini terdapat padang pasir yang sangat luas yang berada di sepanjang bibir kawah gunung di nusa tenggara timur ini. Di sepanjang bibir kawah juga ditumbuhi oleh bunga edelweiss yang tumbuh dengan berjauhan sekitar 1,5 meter sampai 100 meter. Ditambah dengan batuan-batuan berlapis yang sangat indah. Batu-batu berlapis tersebut bagian atasnya datar seperti meja yang membuat fenomena alam tersendiri. Yang membuat menarik, dari gunung ini anda bisa melihat keindahan lautan, kawah, pulau satonda dan juga padang pasir yang sangat indah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gunung tambora sangat kaya sekali dengan beranekaragaman flora dan fauna. Flora dan fauna yang tinggal di gunung antara lain seperti alang-alang, edelwies, ixora, perdu anggrek dan untuk faunanya seperti rusa timur, kera berekor panjang, Agas dan masih banyak lainnya. Pada tahun 1815 pernah terjadi ledakan dasyat di gunung ini yang membuat kawah dengan lebar yang sangat besar. Gunung ini menjadi salah satu primadona bagi para pendaki lokal maupun internasional. Keindahan dari gunung ini membuat banyak orang ingin mendaki gunung ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiY5mYleguiabnRKPc773FtZh3jl5c0i2PwTTrNj0p9OwVMbvIuSWjx0BNob1vlnlyoCanL2V_8O9kK4rcYGiDblQrPohyphenhyphenu50tkXFNISV4AUGfFDfYDmCKc2YbJRoqbWQkk-r7NKVh1D_ix/s1600/tambora2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Gunung Tambora: the Greatest Crater In Indonesia" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiY5mYleguiabnRKPc773FtZh3jl5c0i2PwTTrNj0p9OwVMbvIuSWjx0BNob1vlnlyoCanL2V_8O9kK4rcYGiDblQrPohyphenhyphenu50tkXFNISV4AUGfFDfYDmCKc2YbJRoqbWQkk-r7NKVh1D_ix/s1600/tambora2.jpg" height="300" title="Kawah Gunung Tambora yang dinobatkan sebagai kawah terbesar di Indonesia dengan lebar 7 kilometer." width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kawah Gunung Tambora yang dinobatkan sebagai kawah terbesar di Indonesia dengan lebar 7 kilometer.</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Rute Menuju Ke Gunung Tambora</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gunung tambora terletak di daerah Sumbawa nusa tenggara barat. Anda dapat mengambil jalur udara dengan pesawat menuju ke bandara bima. Dari bandara bima anda akan menuju ke desa kandidi. Dari bandara ke kandidi anda akan menempuh waktu 5 jam perjalanan. Pada hari pertama anda bisa beristirahat terlebih dahulu di desa kandidi ini. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendaki gunung ini. Dari jalur barat anda bisa menggunakan desa pancasila sampai ke daerah kalderat barat. Rute inilah yang biasa digunakan dan memerlukan waktu 2 sampai 3 hari pendakian.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari jalur utara untuk mendaki ke gunung tambora, bisa melalui desa kawind nae dan akan melalui daerah utara kaldera. Pendakian ini lebih pendek dan cepat dari hutan tetapi dari hutan sampai puncak gunung tambora memerlukan waktu yang cukup lama. Dari desa doropati menuju ke daerah kaldera sampai ke utara barat dan timur barat. Jika melalui jalur ini anda akan melalui hutan yang terdapat tumbuhan malady atau jelatang yang merupakan tumbuhan yang dapat menyakiti kulit kita ketika tersentuh. Jika melalui jalur selatan, melalui doropati anda akan menempuh jarak 12 km. anda akan melewati PT Ba Platation.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari base camp pertama menuju ke post pertama anda harus menempuh waktu kurang lebih 2 jam setengah. Anda bisa melanjutkan ke post II dan Post III. Di post III anda bisa mendirikan tenda untuk beristirahat. Untuk menuju ke post III anda akan melewati hutan yang sangat lebat dengan waktu tempuh kurang lebih 2 jam perjalanan. Di Post III ini merupakan mata air terakhir yang bisa anda gunakan untuk memenuhi persediaan air minum anda. Dari post III menuju ke post IV melalui medan hutan yang sangat lebat dan ditempuh dengan waktu satu jam. Dari post Iv ke post V dapat ditempuh dengan waktu 30 menit. Selanjutnya untuk menuju ke bibir kawah gunung tambora anda membutuhkan waktu dua jam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari perjalanan ini anda akan disuguhi dengan pemandangan yang sangat indah. Pertama anda akan melewati vegetasi hutan yang masih alami, kemudian berpindah ke vegetasi edelwais yang sangat memukau dan terakhir beralih ke vegetasi gurun pasir yang sangat indah. Edelweis di gunung tambora berbeda dengan edelwes di gunung lainnya. Disini edelweis tumbuh sangat pendek hanya mempunyai tinggi 0.5 meter sampai 1 meter saja. Di kawah gunung ini anda bisa melihat keindahan dari kawah doro afi toi. Dari bibir kawah menuju ke puncak gunung tambora membutuhkan waktu 30 menit.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari puncak gunung tambora anda akan melihat keindahan yang harus anda syukuri. Anda bisa melihat keseluruhan dari daerah di nusa tenggara barat, kawah gunung dan juga telaga hijau di dasar kawah akibat letusan dasyat pada zaman dulu. Anda bisa berdiri di salah satu puncak tertinggi di Indonesia. Jika mengunjungi tempat ini jangan lupa juga untuk mampir ke pulau komodo yang letaknya tidak jauh dari daerah gunung ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-1WfrICzGBxg/VR7-EIDVaUI/AAAAAAAAJw0/oDnxO0AP2Mw/s1600/250px-Sumbawa_Topography.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Gunung Tambora: the Greatest Crater In Indonesia" border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-1WfrICzGBxg/VR7-EIDVaUI/AAAAAAAAJw0/oDnxO0AP2Mw/s1600/250px-Sumbawa_Topography.png" height="305" title="Topografi Sumbawa. Kaldera Tambora dapat dilihat pada semenanjung bagian utara." width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Topografi Sumbawa. Kaldera Tambora dapat dilihat pada semenanjung bagian utara. | Wikipedia</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Mengenal Lebih Jauh Sejarah Gunung Tambora</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gunung Tambora (atau Tomboro) adalah sebuah stratovolcano aktif yang terletak di pulau Sumbawa, Indonesia. Gunung ini terletak di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Dompu (sebagian kaki sisi selatan sampai barat laut, dan Kabupaten Bima (bagian lereng sisi selatan hingga barat laut, dan kaki hingga puncak sisi timur hingga utara), Provinsi Nusa Tenggara Barat, tepatnya pada 8°15' LS dan 118° BT. Gunung ini terletak baik di sisi utara dan selatan kerak oseanik. Tambora terbentuk oleh zona subduksi di bawahnya. Hal ini meningkatkan ketinggian Tambora sampai 4.300 m[1] yang membuat gunung ini pernah menjadi salah satu puncak tertinggi di Nusantara dan mengeringkan dapur magma besar di dalam gunung ini. Perlu waktu seabad untuk mengisi kembali dapur magma tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Aktivitas vulkanik gunung berapi ini mencapai puncaknya pada bulan April tahun 1815 ketika meletus dalam skala tujuh pada Volcanic Explosivity Index.[2] Letusan tersebut menjadi letusan tebesar sejak letusan danau Taupo pada tahun 181.[3] Letusan gunung ini terdengar hingga pulau Sumatra (lebih dari 2.000 km). Abu vulkanik jatuh di Kalimantan, Sulawesi, Jawa dan Maluku. Letusan gunung ini menyebabkan kematian hingga tidak kurang dari 71.000 orang dengan 11.000—12.000 di antaranya terbunuh secara langsung akibat dari letusan tersebut.[3] Bahkan beberapa peneliti memperkirakan sampai 92.000 orang terbunuh, tetapi angka ini diragukan karena berdasarkan atas perkiraan yang terlalu tinggi.[4] Lebih dari itu, letusan gunung ini menyebabkan perubahan iklim dunia. Satu tahun berikutnya (1816) sering disebut sebagai Tahun tanpa musim panas karena perubahan drastis dari cuaca Amerika Utara dan Eropa karena debu yang dihasilkan dari letusan Tambora ini. Akibat perubahan iklim yang drastis ini banyak panen yang gagal dan kematian ternak di Belahan Utara yang menyebabkan terjadinya kelaparan terburuk pada abad ke-19.[3]</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selama penggalian arkeologi tahun 2004, tim arkeolog menemukan sisa kebudayaan yang terkubur oleh letusan tahun 1815 di kedalaman 3 meter pada endapan piroklastik.[5] Artifak-artifak tersebut ditemukan pada posisi yang sama ketika terjadi letusan pada tahun 1815. Karena ciri-ciri yang serupa inilah, temuan tersebut sering disebut sebagai Pompeii dari timur.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Selengkapnya bisa baca di Wikipedia: Gunung Tambora</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-nF-GzuFatts/VR7-EPUWqHI/AAAAAAAAJww/FeEFYO0IZDs/s1600/300px-Tambora_volc.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Gunung Tambora: the Greatest Crater In Indonesia" border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-nF-GzuFatts/VR7-EPUWqHI/AAAAAAAAJww/FeEFYO0IZDs/s1600/300px-Tambora_volc.jpg" height="264" title="Pemandangan gunung Tambora dan sekelilingnya dari udara." width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pemandangan gunung Tambora dan sekelilingnya dari udara. | Wikipedia</td></tr>
</tbody></table>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<b>Total kematian yang ditimbulkan adalah 71.000 jiwa, bahkan ada sumber yang menyebut data korban hingga 92.000 jiwa</b></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Kilas Balik 6 Bencana di Dunia Akibat Letusan Gunung Tambora</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tahun 1815 adalah tahun bersejarah bagi perubahan iklim di dunia. Banyak juga yang menyebutnya sebagai "kiamat kecil" lantaran pada tahun tersebut Gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat meletus hebat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gunung Tambora adalah stratovolcano aktif yang terletak di pulau Sumbawa, Indonesia. Letusan gunung yang memiliki tinggi 2.851 meter itu menjadi letusan terbesar sejak letusan Danau Taupo pada tahun 181. Sebelumnya, Gunung Tambora memiliki tinggi 4882 mdpl dan menjadi puncak tertinggi kedua di Indonesia setelah Jaya Wijaya. Namun letusan yang luar biasa besar melenyapkan hampir separuh bobot tubuhnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kaldera abadi akibat letusan pun sangat besar, seluas 7 km, serta jarak antara puncak dengan dasar kawahnya sedalam 800 meter. Total kematian yang ditimbulkan adalah 71.000 jiwa, bahkan ada sumber yang menyebut data korban hingga 92.000 jiwa. Letusan tersebut juga menyebabkan perubahan iklim di dunia, diantaranya;</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Lelehan lava panas dengan batu berterbangan ke langit bersama gas mematikan telah menewaskan sekitar 17.000 orang. Berikutnya, 400 juta ton gas sulfur menguasai langit hingga jauh di atas awan mencapai 27 mil ke strastofer, debu tebalnya bahkan telah menyelimuti Pulau Bali dan mematikan vegetasinya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Letusan Gunung Tambora itu terdengar hingga ke Pulau Sumatera, Makassar, dan Ternate sejauh 2.600 km.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Saking tebalnya abu-abu yang berterbangan di langit, sepanjang daerah dengan radius 600 km dari gunung tersebut terlihat gelap gulita selama dua hari. Dikarenakan sinar matahari tak mampu menembus tebalnya abu-abu tadi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Abu dan debu Tambora melayang dan menyebar mengelilingi dunia, menyobek lapisan tipis ozon, menetap di lapisan troposfer selama beberapa tahun kemudian turun melalui angin dan hujan ke Bumi. Hujan tanpa henti selama delapan minggu memicu epidemi tifus yang menewaskan 65.000 orang di Inggris.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Satu tahun berikutnya (1816), sering disebut sebagai tahun tanpa musim panas karena perubahan drastis dari cuaca Amerika Utara dan Eropa karena debu yang dihasilkan dari letusan Tambora ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6. Terjadi gagal panen di China, Eropa, dan Irlandia. Bahkan terjadi tragedi kelaparan di Perancis yang menyulut kerusuhan di negeri itu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Letusan Gunung Krakatau tahun 1983 terasa sudah sangat hebat, bayangkan, letusan Gunung Tambora ketika itu 4x lipat lebih dasyhat dibanding letusan Krakatau. Kisah yang memilukan ini sering dikaitkan dengan nama Tambora yang berasal dari dua kata, yakni "ta" dan "mbora" yang berarti ajakan menghilang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-I0Tk0rzdF7k/VR7_83zczuI/AAAAAAAAJxQ/qwn0GJgO-F4/s1600/kilas-balik-6-bencana-di-dunia-akibat-letusan-gunung-tambora1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Gunung Tambora: the Greatest Crater In Indonesia" border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-I0Tk0rzdF7k/VR7_83zczuI/AAAAAAAAJxQ/qwn0GJgO-F4/s1600/kilas-balik-6-bencana-di-dunia-akibat-letusan-gunung-tambora1.jpg" height="266" title="Gunung Tambora adalah stratovolcano aktif yang terletak di pulau Sumbawa, Indonesia." width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gunung Tambora adalah stratovolcano aktif yang terletak di pulau Sumbawa, Indonesia. | Cosmotv</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber:</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://www.solatasky.com/blog/indonesia/gunung/tambora/#prettyPhoto" rel="nofollow" target="_blank">Solatasky</a> | <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Tambora" rel="nofollow" target="_blank">Wikipedia</a> | <a href="http://tourismnews.co.id/category/Green%20News/kilas-balik-6-bencana-di-dunia-akibat-letusan-gunung-tambora" rel="nofollow" target="_blank">Tourismnews</a> | <a href="http://www.cosmostv.org/2011/09/farmers-flee-as-worlds-deadliest.html" rel="nofollow" target="_blank">Cosmostv</a></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06035397944076059221noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5344525587728252700.post-71584450823879374612015-03-29T19:22:00.001+08:002015-03-29T19:22:53.589+08:00Petisi: Hentikan Operasi Pabrik Semen di Pegunungan Kendeng<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-GrVwndA_L00/VRffnkMQgeI/AAAAAAAAJq4/u7e1UBBa_eo/s1600/aksi%2Bkekerasan%2Baparat.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Petisi: Hentikan Operasi Pabrik Semen di Pegunungan Kendeng" border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-GrVwndA_L00/VRffnkMQgeI/AAAAAAAAJq4/u7e1UBBa_eo/s1600/aksi%2Bkekerasan%2Baparat.jpg" height="352" title="Aksi aparat kepolisian menghalangi Ibu-ibu yang protes terhadap operasi pabrik semen." width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Aksi aparat kepolisian menghalangi Ibu-ibu yang protes terhadap operasi pabrik semen.</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Mari dukung sebuah petisi oleh <b><a href="https://www.change.org/u/21557066" rel="nofollow" target="_blank">Melanie Subono</a></b> melalui situs petisi dunia <i><b>Change.org</b></i>:</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Hentikan operasi pabrik semen yang menggusur warga di Pegunungan Kendeng, Rembang, Jawa Tengah!</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Berikut isi petisinya:</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Hari cinta Sedunia, 14 februari 2015</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jam 16.17 waktu setempat. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hari ke 244 di tenda perlawanan warga, demi rumahnya, melawan pembangunan pabrik Semen Indonesia. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bersama para ibu yang telah dihina disiksa dan dipukuli secara rutin oleh mafia rakus yang ingin mengambil tanah mereka. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bertahan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setiap jengkal tanah adalah setetes darah dan harga diri. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saat yang kaya makin jadi kaya, begitu pula si miskin. Sama antara pejabat dan rakyat. Tidak puas "menjual" lahan lahan bagus tanah air, sekarang pegunungan Kendeng Jawa Tengah , Rembang sudah "dilacur" pejabat untuk Semen Indonesia, menyusul daerah daerah lain. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di Lumbung Padi indonesia, yang sudah berubah menjadi penyumbang bencana terbesar Indonesia. Tanah cantik para petani yang sudah diduduki puluhan pabrik semen yang orientasinya adalah EKSPOR. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ratusan ribu orang terancam kemiskinan dan penelitian mengatakan kalau ini diteruskan maka per 2050 sebagian Jawa sudah bisa dipastikan hilang dari Peta. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hari ini, gunung indah dan hijau dengan sumber air alami ini sudah dirubah oleh para mafia rakus menjadi daerah kekeringan. 2 JUTA orang JawaTengah sekarang sudah kekurangan air. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan ledakan besar pemecah batu setiap jam 12 siang 10 menit dari rumah rakyat, mungkin mereka berharap suatu hari kita merubah makanan pokok kita dari nasi menjadi semen. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kali ini masih ada satu kesempatan untuk kita menghentikan. Karena Seorang Menteri bisa mengeluarkan surat dan begitu juga seorang Gubernur.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Karena suara rakyat harus didengar. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Karena kalau tidak, mafia akan terus merajalela di area lain Indonesia. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Karena, kita adalah manusia dan pejabat kita konon adalah manusia punya hati yang bisa membaca dan merasakan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Buat yang mau baca lengkap kerugian yang bs terjadi kalau ini berjalan bisa buka di :</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><a href="http://melaniesubono.blogdetik.com/2015/03/03/sejengkal-tanah/" rel="nofollow" target="_blank">"SEJENGKAL TANAH"</a> </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan kalau kamu setuju, tanda tangani ini yang akan langsung disampaikan ke Ibu Siti Nurbaya dan Pak Ganjar Pranowo sebagai dua wakil suara kita yang bisa menghentikan ini. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Untuk indonesia. Rumah kita. </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Petisi tersebut ditujukan kepada:</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li><b>gubernur jawa tengah ganjar pranowo</b></li>
<li><b>Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo</b></li>
<li><b>Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc</b></li>
<li><b>Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar</b></li>
</ol>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Hentikan operasi pabrik semen yg menggusur warga di Pegunungan Kendeng, Rembang, Jawa Tengah!</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Sumber: <a href="https://www.change.org/p/hentikan-operasi-tambang-pabrik-semen-di-rembang-ganjarpranowo-bravonur-rembangmelawan" rel="nofollow" target="_blank">Change.org</a></b></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06035397944076059221noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5344525587728252700.post-4195584472185254992015-03-27T13:53:00.000+08:002015-03-27T14:52:55.036+08:00Coral Day, Secercah Impian untuk Memulihkan Pulau Bangka<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-gg7_gcnNqew/VRTjM28eYsI/AAAAAAAAJkg/eXu8_S3n32s/s1600/save%2Bcoral.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-gg7_gcnNqew/VRTjM28eYsI/AAAAAAAAJkg/eXu8_S3n32s/s1600/save%2Bcoral.jpg" height="422" title="Kegiatan Coral Day KitaBangga 2014 di Desa Lihunu Pulau Bangka." width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kegiatan Coral Day KitaBangga 2014 di Desa Lihunu Pulau Bangka. Foto: Yuris Triawan</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<b>Terumbu karang</b> yang sering diistilahkan sebagai <b>hutan tropis lautan</b>. Diperkirakan seperempat dari total populasi di lautan tergantung pada keberadaan terumbu karang sebagai tempat tinggal dan sumber makanan. Tanpa terumbu karang, banyak spesies di laut akan kehilangan tempat tinggal dan tidak lagi memiliki tempat untuk berkembang biak. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebaran terumbu karang di lautan diperkirakan hanya sekitar 0,1% dari total luas lautan. Jutaan orang di dunia secara langsung maupun tidak langsung bergantung pada keberadaan terumbu karang sebagai sumber makanan, mata pencaharian dan juga untuk obat-obatan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
“The Economics of Ecosystems and Biodiversity (TEEB) dalam sebuah penelitian menemukan bahwa terumbu karang menghasilkan hingga US $ 1,25 juta per hektar dari pariwisata, perlindungan pantai, bioprospecting dan perikanan per tahun." Sumber: <a href="http://coral.unep.ch/Coral_Reefs.html" rel="nofollow" target="_blank">UNEP, Coral Reefs – Valuable but Vulnerable</a>.</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Keberadaanya merupakan sumbangsih yang menakjubkan bagi kehidupan masyarakat. Sayangnya, aktifitas manusia telah mengancam keberadaan terumbu karang. Ancaman ini bervariasi dari over-fishing (penangkapan ikan berlebihan), invasi spesies yang disebabkan oleh intervensi manusia seperti <a href="http://indahs.com/2014/09/19/lionfish-to-love-and-to-hate/" rel="nofollow" target="_blank">masalah lionfish di perairan Karibia</a>, pengelolaan wisata bahari/memancing yang tidak bertanggung jawab serta polusi air. Akibatnya, terumbu karang berada dalam ancaman bahaya dan mengurangi ukuran (sebaran populasi dan jumlah) serta kualitasnya dari tahun ke tahun.</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-C2unnfw6_YA/VRTtolIBmmI/AAAAAAAAJnU/rlYdpt0DyrE/s1600/p6220821-wordpress.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-C2unnfw6_YA/VRTtolIBmmI/AAAAAAAAJnU/rlYdpt0DyrE/s1600/p6220821-wordpress.jpg" height="300" title="The Colourful Corals." width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">The Colourful Corals. Foto: Indah Susanti</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-bmFD5jlUzgA/VRTtsWJLkbI/AAAAAAAAJnc/N6lWy8AFZNc/s1600/pc281468-pescador.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-bmFD5jlUzgA/VRTtsWJLkbI/AAAAAAAAJnc/N6lWy8AFZNc/s1600/pc281468-pescador.jpg" height="300" title="Even an eel Murray feels save inside hard corals." width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Even an eel Murray feels save inside hard corals. Foto: Indah Susanti</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Karang dan kaitannya dengan Terumbu Karang</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya bukan ahli biologi kelautan sehingga pengetahuan saya didasarkan pada informasi dari artikel yang saya baca. Karang sebenarnya adalah hewan <b>invertebrata</b> <b>[1]</b>. Mereka memiliki kerangka, perut, mulut, dan tentakel. Tentakel digunakan untuk menangkap plankton untuk makanan. Sebuah karang tunggal disebut polip. Hidup secara berkelompok antara ratusan atau ribuan polip dan terhubung dengan jaringan hidup untuk membentuk sebuah komunitas. Komunitas inilah yang biasanya terlihat sebagai karang oleh kita tetapi sebenarnya terdiri dari banyak polip koral.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Karang dibagi menjadi karang keras dan karang lunak. Karang keras adalah struktur bangunan terumbu karang. Kerangka gabungan tersebut menjadi penyokong kehidupan bagi karang lunak dan spesies laut lainnya sebagai sumber makanan maupun habitat. Struktur gabungan yang menjadi penyokong kehidupan karang inilah yang dikenal sebagai terumbu karang dan dibangun oleh jutaan polip karang yang dikembangkan selama bertahun-tahun.</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-uVI2Huk2w2I/VRTuVvi7JwI/AAAAAAAAJnk/0c2etfTLDq8/s1600/p1011894-insta.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-uVI2Huk2w2I/VRTuVvi7JwI/AAAAAAAAJnk/0c2etfTLDq8/s1600/p1011894-insta.jpg" height="300" title="Corals as food resource for fish" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Corals as food resource for fish. Foto: Indah Susanti</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-6Sz5GPLllvI/VRTuXUJuMLI/AAAAAAAAJns/AEkSHuA2WE4/s1600/pc281431-pescador.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-6Sz5GPLllvI/VRTuXUJuMLI/AAAAAAAAJns/AEkSHuA2WE4/s1600/pc281431-pescador.jpg" height="300" title="Corals are perfect place for juveniles to hide" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Corals are perfect place for juveniles to hide. Foto: Indah Susanti</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-sDSgZnL3r4k/VRTudNnJ9MI/AAAAAAAAJn0/pdIu1di7By8/s1600/1040017-bangka-by-isusanti.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-sDSgZnL3r4k/VRTudNnJ9MI/AAAAAAAAJn0/pdIu1di7By8/s1600/1040017-bangka-by-isusanti.jpg" height="300" title="Nemo from Bangka Island." width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Nemo from Bangka Island. Foto: Indah Susanti</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Coral Day, Secercah Harapan untuk Sebuah Pulau Kecil</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sejak tahun 2009, sekelompok orang Indonesia yang peduli dengan keberadaan terumbu karang memulai suatu gerakan Coral Day dengan tujuan untuk mempertahankan serta memulihkan karang dari kerusakan. Tanggal 8 Mei dipilih sebagai Coral Day karena periode memancing nelayan Indonesia biasanya dimulai awal Mei. Kegiatan ini mempromosikan pemulihan karang dengan menanam struktur bibit terumbu karang, dari spesies karang yang dominan di dasar laut dan mengadakan beberapa kegiatan edukatif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat lokal akan pentingnya peran karang itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Coral Day</b> tahun ini akan diselenggarakan di Pulau Bangka, tepatnya di Desa Libas. Mungkin sebagian dari pembaca pernah membaca tulisan saya tahun lalu yang bercerita tentang perjuangan warga di pulau tersebut. Pulau kecil ini terletak di Provinsi Sulawesi Utara - Indonesia. Meskipun menuai banyak aksi protes dari penduduk lokal dan aktivis lingkungan, aktivitas pertambangan bijih besi tetap belangsung dipulau ini. Perairan/laut disekitar pulau kini tercemar akibat tanah sedimentasi dari aktivitas pertambangan. Air laut yang dulu biru telah berubah menjadi coklat keruh dan lapisan lumpur menutupi dasar laut. Tidak diragukan lagi bahwa kehidupan laut akan mati sebagai dampaknya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ulva Takke, pendiri LSM Suara Pulau yang bergerak Pulau Bangka menuliskan kisah yang menyedihkan. Setiap hujan turun selalu membuatnya menangis membayangkan betapa semakin banyak terumbu karang tertutup oleh sedimentasi lumpur dari aktivitas tambang. Dia mengadakan program edukatif berkala untuk memperkenalkan pentingnya terumbu karang, hutan bakau dan padang lamun untuk siswa sekolah. Sayangnya program ini dihentikan, sebab daerah yang biasanya mereka kunjungi tidak bisa lagi digunakan akibat tercemar serta tertutup oleh tanah berlumpur.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Berikut kutipan tulisan Ulva Takke yang ditujukan kepada Asisten Menteri Perikanan Indonesia dan Indah Susanti tertanggal 1 Desember 2014.</b></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
“Saat ini setiap hujan di pulau saya menangis membayangkan berapa luasan terumbu karang yang akan tertimbun oleh lumpur/sedimen dari tambang. Miris juga karena sekarang saya nggak bisa lagi membawa anak-anak SD Desa Kahuku dan Ehe untuk belajar tentang mangrove, padang lamun dan terumbu karang di kampung sendiri karena semua sudah ditimbun.” </blockquote>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-KjD7jg8XKXk/VRTvjLcPoXI/AAAAAAAAJoA/_n7nEC24MRo/s1600/slank-jokowi-jk.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-KjD7jg8XKXk/VRTvjLcPoXI/AAAAAAAAJoA/_n7nEC24MRo/s1600/slank-jokowi-jk.jpg" height="260" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Joko Widodo bersama band rock Slank. Kaka mengenakan kaos putih. Foto: <a href="http://cikarangslankfansclub.blogspot.nl/2014/06/slank-dukung-capres-jokowi-jk.html" rel="nofollow" target="_blank">Cikarang Slank Fans Club</a></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam perjuangannya, gerakan <b>Selamatkan Pulau Bangka (Save Bangka Island)</b>, hingga saat ini telah berlangsung selama empat tahun. Di satu sisi aktivitas pertambang juga terus berlangsung, meskipun kini Joko Widodo telah menjabat sebagai presiden. Salah satu pendukung gerakan Save Bangka Island, Kaka Slank, musisi yang juga dikenal publik sebagai pendukung Joko Widodo sudah beberapa kali mengadakan pertemuan. Ironisnya, pertemuan tersebut tidak menghasilkan apa-apa untuk membantu sebuah pulau kecil seperti yang dibutuhkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Terlepas dari situasi yang ironis ini serta pertambangan yang sedang berlangsung, Ulva Takke dan sebagian dari penduduk pulau masih belum mau menyerah demi sebuah impian untuk memiliki terumbu karang yang sehat di pulau mereka.</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-YLp0AbaBJ-E/VRTjMxrEj9I/AAAAAAAAJkk/TcENcPYlTps/s1600/jaga%2Blaut.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-YLp0AbaBJ-E/VRTjMxrEj9I/AAAAAAAAJkk/TcENcPYlTps/s1600/jaga%2Blaut.jpg" height="266" title="Kegiatan Coral Day KitaBangga 2014 di Desa Lihunu Pulau Bangka." width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kegiatan Coral Day KitaBangga 2014 di Desa Lihunu Pulau Bangka. Foto: Yuris Triawan</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Coral Day di Kepulauan Kita Bangga (Kinabuhutan-Talise-Bangka-Gangga)</span> [2]</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kegiatan Coral Day akan diselenggarakan di Desa Libas - Pulau Bangka dan juga akan menyertakan tiga pulau yang berdekatan lainnya. Keempat pulau ini secara lokal yang dikenal sebagai kepulauan Kita Bangga (We are Proud in English). Menurut jadwal kegiatan ini akan berlangsung pada Sabtu 9 Mei 2015. Panitia dan relawan akan menanam rangkaian karang baru di beberapa titik strategis yang jauh dari kemungkinan terkena dampak polusi air akibat pertambangan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagi para penyelam yang ingin berpartisipasi dalam instalasi karang juga diperkenankan. Akan ada pembekalan sebelum instalasi karang dan itu merupakan kesempatan besar untuk belajar bagaimana cara menanam dan merawat karang di dasar laut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #d9ead3;">Jika Anda tertarik, silahkan hubungi <b>e-mail: info@suarapulau.org</b> bisa juga untuk reservasi dan rekomendasi untuk akomodasi selama Anda berada disana.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #d9ead3;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #d9ead3;">Pihak penyelenggara juga mengajak masyarakat untuk turut mengadopsi karang atau menyumbang sebagai bentuk dukungan pada kegiatan ini. Berikut adalah bebera pilihan untuk anda:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #d9ead3;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #d9ead3;">1) Bagi yang bermukim di Indonesia, adopsi karang dan sumbangan bisa berkontribusi melalui website <b><a href="https://wujudkan.com/project/coral-day-kita-bangga/view" rel="nofollow" target="_blank"><span style="color: blue;">Wujudkan Coral Day Kita Bangga</span></a></b>. </span><br />
<span style="background-color: #d9ead3;">|| For residents in Indonesia, the coral adoption and donation can be contributed through website <b>Wujudkan Coral Day Kita Bangga</b>.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #d9ead3;"><br />2) Bagi yang bermukim di luar Indonesia, informasi adopsi karang dan formulir silahkan bertanya melalui e-mail: info@suarapulau.org </span><br />
<span style="background-color: #d9ead3;">|| For residents outside of Indonesia, the coral adoption information and form can be asked through <b>e-mail: info@suarapulau.org</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-jn466rIvaTA/VRTmEgjoihI/AAAAAAAAJk0/zsQT65n2kBQ/s1600/Contoh%2Bcoral%2Badopt.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-jn466rIvaTA/VRTmEgjoihI/AAAAAAAAJk0/zsQT65n2kBQ/s1600/Contoh%2Bcoral%2Badopt.jpg" height="300" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Contoh adopsi karang. Foto: CoralDayIndo</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-8voCG36Af34/VRTmEhawP1I/AAAAAAAAJk4/tGcukKGuc64/s1600/instalasi%2Bkarang.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-8voCG36Af34/VRTmEhawP1I/AAAAAAAAJk4/tGcukKGuc64/s1600/instalasi%2Bkarang.jpg" height="267" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Contoh instalasi karang. Foto: CoralDayIndo</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<b><i><br /></i></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Menyelenggarakan Coral Day di sebuah pulau yang hampir setengahnya dikuasai pertambangan serta peraiaran lautnya yang rusak memang terdengar seperti lelucon yang menyedihkan, tetapi bukankah butuh banyak keberanian membangun sebuah impian untuk terumbu karang yang lestari sebelum lenyap akibat keserakahan, ketidakpedulian dan kelalaian...?</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Ingin tahu apa yang terjadi dengan Pulau Bangka, simak foto-foto dokumentasi dibawah ini: </span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;">Keadaan Pulau Bangka yang didokumentasikan Basecamp Petualang setahun yang lalu. </span></b><b style="text-align: justify;">[3]</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-bivsGCY3V5Y/VRTnrgIC9nI/AAAAAAAAJlQ/QoO9gZ_sHKg/s1600/bangka%2Bbefor.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-bivsGCY3V5Y/VRTnrgIC9nI/AAAAAAAAJlQ/QoO9gZ_sHKg/s1600/bangka%2Bbefor.jpg" height="263" title="Pulau yang hijau dan laut biru, lokasi titik awal tempat aktivitas perusahaan tambang." width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pulau yang hijau dan laut biru, lokasi titik awal tempat aktivitas perusahaan tambang.</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-VAWHM85euWE/VRTnrVKkLBI/AAAAAAAAJlM/R6T6cSTAAok/s1600/sore%2Btadi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-VAWHM85euWE/VRTnrVKkLBI/AAAAAAAAJlM/R6T6cSTAAok/s1600/sore%2Btadi.jpg" height="300" title="Pulau yang hijau dan laut biru, lokasi titik awal tempat aktivitas perusahaan tambang." width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: 12.8000001907349px;">Pulau yang hijau dan laut biru, lokasi titik awal tempat aktivitas perusahaan tambang.</span></td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-CcEIQ1meD-Q/VRTnvYDqmTI/AAAAAAAAJlg/JH9BymfLhJs/s1600/spanduk%2Bpenolakan%2B1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-CcEIQ1meD-Q/VRTnvYDqmTI/AAAAAAAAJlg/JH9BymfLhJs/s1600/spanduk%2Bpenolakan%2B1.jpg" height="300" title="Spanduk penolakan pertambangan yang dibentangkan di rumah warga." width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Spanduk penolakan pertambangan yang dibentangkan di rumah warga.</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-0ZfJTFQfsQI/VRTnvZVmdUI/AAAAAAAAJlk/DIUCbjuM_ME/s1600/spanduk%2Bpenolakan%2B2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-0ZfJTFQfsQI/VRTnvZVmdUI/AAAAAAAAJlk/DIUCbjuM_ME/s1600/spanduk%2Bpenolakan%2B2.jpg" height="300" title="Spanduk penolakan pertambangan yang dibentangkan di rumah warga." width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: 12.8000001907349px;">Spanduk penolakan pertambangan yang dibentangkan di rumah warga.</span></td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-TbHpvcYMKDg/VRTpa2uaCyI/AAAAAAAAJl4/y_zsiS-XFEg/s1600/kitabangga2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-TbHpvcYMKDg/VRTpa2uaCyI/AAAAAAAAJl4/y_zsiS-XFEg/s1600/kitabangga2.jpg" height="266" title="Mangrove, padang lamun, laut biru dan pasir putih, lokasi Coral Day Kitabangga 2014." width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Mangrove, padang lamun, laut biru dan pasir putih, lokasi Coral Day Kitabangga 2014.</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-ArmBr3-YlFk/VRTpaxkRJdI/AAAAAAAAJl8/t4mpt69litU/s1600/kitabangga5.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-ArmBr3-YlFk/VRTpaxkRJdI/AAAAAAAAJl8/t4mpt69litU/s1600/kitabangga5.jpg" height="266" title="Mangrove, padang lamun, laut biru dan pasir putih, lokasi Coral Day Kitabangga 2014." width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: 12.8000001907349px;">Mangrove, padang lamun, laut biru dan pasir putih, lokasi Coral Day Kitabangga 2014.</span></td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-QRlzDIBwdq8/VRTpZ5t5M8I/AAAAAAAAJl0/RkXkcUkRcBI/s1600/pantai.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-QRlzDIBwdq8/VRTpZ5t5M8I/AAAAAAAAJl0/RkXkcUkRcBI/s1600/pantai.jpg" height="266" title="Mangrove, padang lamun, laut biru dan pasir putih, lokasi Coral Day Kitabangga 2014." width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: 12.8000001907349px;">Mangrove, padang lamun, laut biru dan pasir putih, lokasi Coral Day Kitabangga 2014.</span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;">Bandingkan dengan situasi yang terjadi di Pulau Bangka sekarang ini. </span></b><b style="text-align: justify;">[4]</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-rxhvrU4Y2x8/VRTqL_5bgzI/AAAAAAAAJmQ/KIKWEQQY1ko/s1600/10404094_10204721222724830_4381282768213966575_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-rxhvrU4Y2x8/VRTqL_5bgzI/AAAAAAAAJmQ/KIKWEQQY1ko/s1600/10404094_10204721222724830_4381282768213966575_n.jpg" height="225" title="Laut yang dulunya biru kini keruh berlumpur." width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Laut yang dulunya biru kini keruh berlumpur.</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-xP3roXgDHv4/VRTqLq-RJ3I/AAAAAAAAJmY/3GEtqvItHJQ/s1600/10628348_10206377613789259_4903009324259400137_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-xP3roXgDHv4/VRTqLq-RJ3I/AAAAAAAAJmY/3GEtqvItHJQ/s1600/10628348_10206377613789259_4903009324259400137_n.jpg" height="225" title="Pulau Bangka yang indah sedang dikeruk oleh aktivitas pertambangan." width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pulau Bangka yang indah sedang dikeruk oleh aktivitas pertambangan.</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-A0hvGpG5XxQ/VRTqL3ccu6I/AAAAAAAAJmU/47o9ahnL-do/s1600/10647120_10206377613749258_8130468096453486085_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-A0hvGpG5XxQ/VRTqL3ccu6I/AAAAAAAAJmU/47o9ahnL-do/s1600/10647120_10206377613749258_8130468096453486085_n.jpg" height="225" title="Pulau Bangka yang indah sedang dikeruk oleh aktivitas pertambangan." width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: 12.8000001907349px;">Pulau Bangka yang indah sedang dikeruk oleh aktivitas pertambangan.</span></td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-TrhOVRg1D8Q/VRTqNbgOnKI/AAAAAAAAJmo/8VKwBESv3o4/s1600/11070140_10206377614389274_2552087257894606963_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-TrhOVRg1D8Q/VRTqNbgOnKI/AAAAAAAAJmo/8VKwBESv3o4/s1600/11070140_10206377614389274_2552087257894606963_n.jpg" height="225" title="Pulau Bangka yang indah sedang dikeruk oleh aktivitas pertambangan." width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: 12.8000001907349px;">Pulau Bangka yang indah sedang dikeruk oleh aktivitas pertambangan.</span></td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-Zw7Q9ACOtWc/VRTqOSHQ0RI/AAAAAAAAJmw/LRR7zCiZ7ic/s1600/11083632_10206377665230545_6016746580257423966_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-Zw7Q9ACOtWc/VRTqOSHQ0RI/AAAAAAAAJmw/LRR7zCiZ7ic/s1600/11083632_10206377665230545_6016746580257423966_n.jpg" height="225" title="Pulau Bangka yang indah sedang dikeruk oleh aktivitas pertambangan." width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: 12.8000001907349px;">Pulau Bangka yang indah sedang dikeruk oleh aktivitas pertambangan.</span></td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-qcfSASkJTcE/VRTqO2sbCWI/AAAAAAAAJm4/sTk0BLiIf0Y/s1600/bangka-waters-2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-qcfSASkJTcE/VRTqO2sbCWI/AAAAAAAAJm4/sTk0BLiIf0Y/s1600/bangka-waters-2.jpg" height="300" title="Pulau Bangka yang indah sedang dikeruk oleh aktivitas pertambangan." width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: 12.8000001907349px;">Pulau Bangka yang indah sedang dikeruk oleh aktivitas pertambangan.</span></td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-_oTZJ1yg-eo/VRTqPgDornI/AAAAAAAAJnI/CHnmY1RvzgA/s1600/bangka-waters.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-_oTZJ1yg-eo/VRTqPgDornI/AAAAAAAAJnI/CHnmY1RvzgA/s1600/bangka-waters.jpg" height="300" title="Laut yang dulunya biru kini keruh berlumpur." width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: 12.8000001907349px;">Laut yang dulunya biru kini keruh berlumpur.</span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Catatan Sumber:</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Tulisan ini sebelumnya di posting dalam bahasa Inggris oleh penulis di situs pribadinya <b>"indahs: travel story & photography"</b> <b><a href="http://indahs.com/2015/03/19/coral-day-bangka-island/" rel="nofollow" target="_blank"><span style="color: blue;">[indahs.com]</span></a></b>, untuk berbagi informasi maka tulisan ini diterjemahkan dan diposting kembali oleh <b>Basecamp Petualang</b>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tulisan ini bertujuan untuk berbagi informasi mengenai spesies kehidupan laut tertentu dan untuk mempromosikan perlindungan mereka lakukan. Semua foto yang ada diambil oleh Indah Susanti kecuali dinyatakan lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Keterangan:</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>[1]</b> Hewan Invertebrata adalah hewan yang tidak bertulang belakang, serta memiliki struktur morfologi dan anatomi lebih sederhana dibandingkan dengan kelompok hewan bertulang punggung/belakang (vertebrata), juga sistem pencernaan, pernapasan dan peredaran darah lebih sederhana dibandingkan hewan vertebrata.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>[2]</b> baca tentang <b>Coral Day Kita Bangga (2014)</b> sebelumnya <b><a href="http://basecamppetualang.blogspot.com/2014/06/coral-day-mari-jaga-torang-pe-laut.html" target="_blank"><span style="color: blue;">disini </span></a></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>[3]</b> Foto2 dokumentasi Pulau Bangka setahun sebelumnya adalah dok. <b>Basecamp Petualang</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>[4] </b>Foto2 dokumentasi situasi terahkir di Pulau Bangka diupload <a aria-describedby="js_12" aria-haspopup="true" aria-owns="js_11" class="profileLink" data-ft="{"tn":"l"}" data-hovercard="/ajax/hovercard/user.php?id=1535247158&extragetparams=%7B%22directed_target_id%22%3A246914178745565%7D" href="https://www.facebook.com/jull.takaliuang" id="js_10" style="background-color: white; cursor: pointer; font-weight: bold; line-height: 19.3199996948242px; text-decoration: none;"><span style="color: blue; font-family: inherit;">Jull Takaliuang</span></a> di group <b><a href="https://www.facebook.com/groups/SaveBangkaIsland/" rel="nofollow" target="_blank"><span style="color: blue;">Save Bangka Island</span></a></b><br />
<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Semoga Bermanfaat... #SaveBangkaIsland</b></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06035397944076059221noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5344525587728252700.post-84388637834864731352015-03-24T21:42:00.004+08:002015-03-24T21:42:59.249+08:00Menuju Coral Day 2015 KiTaBangGa<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-ccQJ-W0ZORk/VRFotonn8eI/AAAAAAAAJjc/8Cr4Q_KIbLw/s1600/11057273_976665812357077_7977538076727049685_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Menuju Coral Day 2015 KiTaBangGa" border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-ccQJ-W0ZORk/VRFotonn8eI/AAAAAAAAJjc/8Cr4Q_KIbLw/s1600/11057273_976665812357077_7977538076727049685_n.jpg" title="Info grafis, Jika terumbu karang hancur." /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Info grafis, Jika terumbu karang hancur.</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<b>Menuju Coral Day 2015 KiTaBangGa</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Coral Day 2015</b> yang akan diadakan di <b>desa Libas, pulau Bangka, Sulawesi Utara!</b> Latar belakang diadakannya event ini adalah untuk meningkatkan <i>awarenes</i> masyarakat luas tentang betapa pentingnya terumbu karang. Image ini adalah gambaran, apa yang terjadi jika terumbu karang lenyap. Mengerikan ya? Nah, fenomenanya, banyak terumbu karang rusak, baik karena kondisi alam mau pun karena kecerobohan manusia. Diperkirakan, jika kita terus tak peduli, maka dalam 20 - 40 tahun yang akan datang, terumbu karang akan benar-benar habis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-z2HxGiseXNE/VRFouqwW5uI/AAAAAAAAJjo/H9wsanKsI4s/s1600/croppedImg_858280684.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Menuju Coral Day 2015 KiTaBangGa" border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-z2HxGiseXNE/VRFouqwW5uI/AAAAAAAAJjo/H9wsanKsI4s/s1600/croppedImg_858280684.jpeg" title="Coral Day Kitabangga 2015." /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Coral Day Kitabangga 2015.</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Mengenal Coral Day KITABANGGA</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Coral reefs represent some of the world's most spectacular beauty spots, but they are also the foundation of marine life: without them many of the sea's most exquisite species will not survive. - Sheherazade Goldsmith</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak banyak yang menyadari bahwa terumbu karang adalah hal yang sangat penting bagi kehidupan bawah laut DAN juga berpengaruh bagi kehidupan masyarakat. Padahal terumbu karang merupakan elemen vital, yakni sebagai penyedia sumber makanan dan tempat tinggal bagi beragam spesies dalam ekosistem bawah laut. Selain itu, terumbu karang pun bisa menahan abrasi pulau plus menjadi daya tarik wisata sehingga bisa membantu kehidupan orang-orang di sekitarnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bayangkan jika terumbu karang tidak ada, nelayan-nelayan akan kehilangan mata pencahariannya serta pulau-pulau akan banyak yang mengalami abrasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun pada kenyataannya, jumlah terumbu karang memang semakin lama semakin berkurang karena banyak penyebab, dari masalah alam seperti pengaruh perubahan iklim, sampai ke masalah perbuatan tangan manusia yang kurang berhati-hati. Menurut perkiraan, sampai 20 tahun yang akan datang terumbu karang akan punah sama sekali. Kondisi seperti ini tentunya menjadi ancaman bagi stabilitas ekosistem, yang secara langsung juga berpengaruh pada kehidupan kita, manusia. Kita akan kehilangan sumber nutrisi serta protein yang berasal dari spesies bawah laut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk mengatasi permasalahan ini, pada Hari Bumi 22 April 2010 dicanangkanlah sebuah gerakan untuk menyelamatkan terumbu karang yang disebut Coral Day. Pelaksaan event Coral Day ini berhasil pada empat tahun terakhir, yakni di pulau Serangan (Bali) di tahun pertama, di Belitung di tahun kedua, pulau Seribu di tahun ketiga, di tiga tempat tersebut secara serentak di tahun keempat. Pada intinya event Coral Day ini adalah untuk meningkatkan awareness masyarakat mengenai pentingnya terumbu karang bagi kehidupan manusia</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Di tahun 2015 event Coral Day akan diadakan di desa Libas, pulau Bangka, Sulawesi Utara.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pulau Bangka ini terletak di posisi strategis perairan Kepulauan Kinabuhutan – Talise – Bangka dan Gangga (yang disingkat menjadi Kepulauan KitaBangga). Di perairan kepulauan ini terdapat beragam mamalia seperti lumba-lumba dan dugong. Selain itu ada pula spesies langka seperti ikan purba Coelacanth Sulawesi (Latimeria Menadoensis), ikan hiu sirip putih, ikan hiu sirip hitam, penyu, ikan Napoleon dan kuda laut pigmi. Keempat rangkaian pulau tersebut juga merupakan daerah penyangga taman Nasional Bunaken dan berlokasi di daerah coral triangle. Bisa dikatakan bahwa terumbu karang adalah penopang kehidupan masyarakat di kepulauan KitaBangga.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sangat disayangkan perairan di wilayah ini mengalami kerusakan akibat penggunaan bom dan potassium sianida dan sedang dalam proses menumbuhkan kembali terumbu karang. Lalu ada hal-hal lain yang tidak menguntungkan kelestarian terumbu karang di kepulauan ini yang mungkin teman-teman bisa dicari beritanya di berbagai situs dengan keyword pulau Bangka, Sulawesi Utara.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hal inilah yang menyebabkan kepulauan ini dijadikan tempat pelaksanaan Coral Day 2015 ini. Selain untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya terumbu karang, juga untuk mendesak terbentuknya marine protection area, sehingga seluruh spesies di dalamnya terlindungi. Pada event ini juga akan diadakan penanaman kembali terumbu karang yang telah rusak.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Selengkapnya <a href="http://coralday.blogspot.com/" rel="nofollow" target="_blank">Klik Disini</a></b><a href="http://coralday.blogspot.com/" rel="nofollow" target="_blank"> </a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-2VDtWGPtBmo/VRFotQrQ5QI/AAAAAAAAJjY/P8_XOWjrwnc/s1600/coral%2Bday%2B2015.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Menuju Coral Day 2015 KiTaBangGa" border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-2VDtWGPtBmo/VRFotQrQ5QI/AAAAAAAAJjY/P8_XOWjrwnc/s1600/coral%2Bday%2B2015.jpg" height="320" title="Coral Day Kitabangga 2015" width="252" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b>#NB</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Panitia penyelenggara <b>Coral Day 2015</b> membutuhkan dukungan teman-teman Coral Lovers dan Mereka yang Peduli pada Lingkungan agar event ini bisa terlaksana di: <b><a href="https://wujudkan.com/project/coral-day-kita-bangga/view" rel="nofollow" target="_blank">(Klik Disini)</a></b> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Juga bantuan untuk menyebarkan tulisan ini pada teman-teman dan handai taulan, agar lebih banyak lagi yang peduli.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06035397944076059221noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5344525587728252700.post-47681705084434680892015-02-28T02:27:00.001+08:002015-02-28T02:27:04.406+08:00Sulawesi, Pulau di Indonesia dengan Fauna Terunik<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-ch2tsxUWFmQ/VPCurTLRFKI/AAAAAAAAJgc/olqAhPHRWGo/s1600/Peta_Sulawesi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-ch2tsxUWFmQ/VPCurTLRFKI/AAAAAAAAJgc/olqAhPHRWGo/s1600/Peta_Sulawesi.jpg" height="400" title="Peta Sulawesi" width="305" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Peta Sulawesi</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<b>Alfred Russel Wallace</b>, salah satu peneliti Inggris yang juga bersama-sama Darwin melahirkan teori evolusi, menjelaskan bahwa <b>Sulawesi</b> merupakan daerah di Indonesia dengan satwa terunik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah menjelajahi Indonesia, Wallace mengeluarkan suatu pernyataan yang disebut garis Wallace. Garis tersebut membusur dari Bali dan Lombok menuju ke antara Kalimantan dan Sulawesi, sebelah selatan Philipina dan sebelah utara Hawaii yang menandai perbedaan flora dan fauna pada daratan yang terpisah ketika zaman es.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-6y2QCKZRWfA/VPCuqLC2SuI/AAAAAAAAJgQ/hSKXwbIHv5I/s1600/wallace-white.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-6y2QCKZRWfA/VPCuqLC2SuI/AAAAAAAAJgQ/hSKXwbIHv5I/s1600/wallace-white.jpg" height="397" title="Wallacea mencakup pulau-pulau di area yang ditandai merah, garis biru menandakan Garis Weber" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Wallacea mencakup pulau-pulau di area yang ditandai merah, garis biru menandakan Garis Weber. Source <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Wallacea" rel="nofollow" target="_blank">Wikipedia</a></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Sedangkan wilayah Sunda Besar yang terdiri dari Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Bali, merupakan bagian paparan Sunda dan faunanya sama dengan fauna daratan Asia. Pulau-pulau di bagian timur Bali yang merupakan bagian daratan Australia merupakan bagian dari paparan Sahul yang meliputi kepulauan Aru, Irian dan Australia. Dengan begitu, Sulawesi merupakan pulau terpisah dari kedua dataran tersebut, sehingga Wallace mengklaim Sulawesi sebagai daerah di Indonesia yang memiliki flora & fauna tersendiri. Berikut ini adalah beberapa fauna unik tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-sUBCYmUYSXA/VPCvrXGNOuI/AAAAAAAAJgo/9GNoKfAxJ1Y/s1600/yaki.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-sUBCYmUYSXA/VPCvrXGNOuI/AAAAAAAAJgo/9GNoKfAxJ1Y/s1600/yaki.jpg" height="266" title="Kera Hitam / Yaki (Macaca Nigra)." width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kera Hitam / Yaki (Macaca Nigra). Foto: <a href="http://www.stefanounterthiner.com/photo-stories/161-crested-black-macaque.html" rel="nofollow" target="_blank">stefanounterthiner.com</a></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Kera Hitam / Yaki (Macaca Nigra)</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Hewan primata ini berciri khas dengan rambut berwarna hitam di sekujur tubuh kecuali punggung dan selangkangan yang agak terang. Kepala hitam berjambul, muka tidak berambut, moncong lebih menonjol. Kera Hitam Sulawesi hidup pada daerah yang berhutan atau daerah perkebunan masyarakat sekitar kawasan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, Sulawesi Utara.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-mJjfPlNLg1Y/VPCyZBrL-II/AAAAAAAAJhQ/DYPHkQZZ64w/s1600/macaca%2Bn%2B2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-mJjfPlNLg1Y/VPCyZBrL-II/AAAAAAAAJhQ/DYPHkQZZ64w/s1600/macaca%2Bn%2B2.jpg" height="272" title="Kera Hitam / Yaki (Macaca Nigra) di Taman Wisata Alam Tangkoko-Batuputih" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: 12.8000001907349px;">Kera Hitam / Yaki (Macaca Nigra) di Taman Wisata Alam Tangkoko-Batuputih. Foto: Basecamp Petualang | GYT</span></td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-wg4jJUodILM/VPCw4HwA7XI/AAAAAAAAJg0/WMzFge1ZaCw/s1600/yaki%2B2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-wg4jJUodILM/VPCw4HwA7XI/AAAAAAAAJg0/WMzFge1ZaCw/s1600/yaki%2B2.jpg" height="263" title="Kera Hitam / Yaki (Macaca Nigra)" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kera Hitam / Yaki (Macaca Nigra). Foto: <a href="http://www.stefanounterthiner.com/photo-stories/161-crested-black-macaque.html" rel="nofollow" target="_blank">stefanounterthiner.com</a></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kera Hitam Sulawesi</b> terkenal cerdas dan ramah, namun sayangnya, perburuan manusia atas satwa langka itu tidak terkendali. Kera Hitam ini diperdagangkan di sejumlah pasar di Minahasa dan Tomohon.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-or5eZ-rRiA4/VPCxgbaaZSI/AAAAAAAAJg8/wqH90J_vIxA/s1600/anoa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-or5eZ-rRiA4/VPCxgbaaZSI/AAAAAAAAJg8/wqH90J_vIxA/s1600/anoa.jpg" height="287" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Seekor <b>anoa</b> dataran rendah. Foto: <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Lowland_anoa.jpg" rel="nofollow" target="_blank">Wikipedia</a></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Anoa</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Anoa adalah salah satu satwa endemik pulau Sulawesi. Anoa juga menjadi fauna identitas provinsi Sulawesi Tenggara. Anoa sering disebut dengan kerbau kecil, karena memang memang mirip kerbau, tetapi pendek serta lebih kecil ukurannya, kira-kira sebesar kambing.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Satwa yang dilindungi oleh pemerintah ini terdiri dari dua species, yaitu anoa pegunungan (Bubalus quarlesi) dan anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis). Kedua satwa ini tinggal dalam hutan yang jarang dijamah manusia. Jumlah anoa diperkirakan sekitar 5000 ekor dan hanya ada di Sulawesi. Ulah manusia menghancurkan populasi Anoa, Anoa seringkali diburu untuk diambil kulitnya, tanduknya dan dagingnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-giS3pCOVV_E/VPCxtsK3DdI/AAAAAAAAJhE/jQVYvZXFq0Y/s1600/Kura%2Bparu%2Bbetet.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-giS3pCOVV_E/VPCxtsK3DdI/AAAAAAAAJhE/jQVYvZXFq0Y/s1600/Kura%2Bparu%2Bbetet.jpg" height="300" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kura-kura Paruh betet. Foto: <a href="http://www.satwaunik.com/informasi-umum/kura-kura-berhidung-betet/" rel="nofollow" target="_blank">Satwaunik</a></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Kura-Kura Paruh Betet</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Kura-Kuta Paruh Betet merupakan salah satu dari 7 reptil langka di Indonesia, Bahkan termasuk dalam daftar The World’s 25 Most Endangered Tortoises and Freshwater Turtles—2011 yang dikeluarkan oleh Turtle Conservation Coalition. Bentuk mulutnya yang meruncing menyerupai paruh Burung Betet, membuatnya dinamai “Kura-Kura Paruh Betet”. Satwa ini tidak dapat ditemukan di tempat lain selain di pulau Sulawesi bagian utara.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Populasinya kini diperkirakan hanya mencapai 250 ekor, hal ini disebabkan oleh perburuan, penebangan kayu komersial, pertanian skala kecil, dan pembukaan hutan untuk perkebunan kelapa sawit. Minimnya populasi juga diperparah oleh rendahnya tingkat reproduksi Kura-Kura Paruh Betet ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/--AaoIyPzRE4/VPCyy_nYTgI/AAAAAAAAJhY/WuQCWMUsmSY/s1600/tarsius%2Bsp2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/--AaoIyPzRE4/VPCyy_nYTgI/AAAAAAAAJhY/WuQCWMUsmSY/s1600/tarsius%2Bsp2.JPG" height="400" title="Tarsius di dalam rongga pohon yang menjadi "rumahnya"." width="275" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tarsius di dalam rongga pohon yang menjadi "rumahnya". Foto: Basecamp Petualang | GYT</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Tarsius</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Tarsius adalah primata yang sangat unik. Tarsius bertubuh kecil dengan mata yang sangat besar, bola matanya berdiameter sekitar 16 mm dan berukuran sebesar keseluruhan otaknya. Kaki belakangnya juga sangat panjang. Nama Tarsius diambil karena mereka memiliki tulang tarsal memanjang yang membentuk pergelangan kaki mereka, sehingga mereka dapat melompat sejauh 3 meter dari satu pohon ke pohon lainnya. Tarsius juga memiliki ekor panjang yang tidak berbulu, kecuali pada bagian ujungnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-CdXZOkp7dXI/VPCzfvkh1MI/AAAAAAAAJhg/uKPMPTGhKt8/s1600/tarsius-hutan-nantu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-CdXZOkp7dXI/VPCzfvkh1MI/AAAAAAAAJhg/uKPMPTGhKt8/s1600/tarsius-hutan-nantu.jpg" height="300" title="Tarsius tarsier, primata terkecil di Indonesia." width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tarsius tarsier, primata terkecil di Indonesia. Foto: google</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Tarsius memakan serangga seperti kecoa, jangkrik, reptil kecil, burung, dan kelelawar. Mereka hanya bisa ditemukan di hutan-hutan Sulawesi Utara hingga Sulawesi Selatan, juga di pulau-pulau sekitar Sulawesi seperti Suwu, Selayar, dan Peleng.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-FZ5JYfsevUE/VPC0vYxObJI/AAAAAAAAJhs/7ejB7IeplB4/s1600/Burung-Maleo.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-FZ5JYfsevUE/VPC0vYxObJI/AAAAAAAAJhs/7ejB7IeplB4/s1600/Burung-Maleo.jpg" height="266" title="Burung Maleo (Macrocephalon maleo)." width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Burung Maleo (<i>Macrocephalon maleo</i>). Foto: [sandeshkadur.com]</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b>Burung Maleo</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Burung Maleo (<i>Macrocephalon maleo</i>)</b> hanya bisa ditemukan di di Pulau Sulawesi, tepatnya di Kabupaten Donggala dan Kabupatren Luwuk Banggai, Sulawesi Tengah. Burung Maleo memiliki tonjolan besar di atas kepala. Karena tonjolannya itu, Burung Maleo bisa mendeteksi panas bumi untuk menetaskan telurnya. Konon, Burung Maleo akan pingsan setelah mengeluarkan telurnya, ini karena ia harus mengeluarkan telur dalam ukuran yang sangat besar, yaitu kira-kira 5 kali lebih besar dari telur ayam kampong.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Keunikan telur Burung Maleo tersebut membuat banyak orang yang memburunya, kini Burung Maleo terancam punah, jumlahnya diperkirakan kurang dari 10 ribu ekor.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-Y-Kuv9r87-U/VPC1rFZMT_I/AAAAAAAAJh4/ePbpE9_q6P8/s1600/babirusa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-Y-Kuv9r87-U/VPC1rFZMT_I/AAAAAAAAJh4/ePbpE9_q6P8/s1600/babirusa.jpg" height="300" title="Babirusa (Babyrousa celebensis)." width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Babirusa (<i>Babyrousa celebensis</i>). Foto: <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Babirusa#mediaviewer/File:Hirscheber1a.jpg" rel="nofollow" target="_blank">Wikipedia</a></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Babirusa</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Disebut Babirusa karena hewan ini memang mirip sekali Babi, ukuran badannya jauh lebih besar dari babi biasa. Babirusa juga punya taring panjang yang mencuat ke atas menembus moncongnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Satwa ini tergolong herbivora, suka sekali menyantap buah-buahan dan tumbuhan seperti mangga, jamur dan dedaunan. Babirusa memilih mencari makan pada malam hari, agar terhindar dari binatang buas yang sering menyerang. Sebenarnya babi rusa termasuk hewan yang pemalu, namun akan sangat buas jika ada yang mengganggunya. Babirusa adalah salah satu hewan langka, ia hanya terdapat di sekitar Pulau Sulawesi, Pulau Togian, Malenge, Sula, Buru dan Maluku, jumlah mereka diperkirakan hanya tinggal 4000 ekor. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-crWFTvCdpVA/VPC2Us50uOI/AAAAAAAAJiA/PmTbhgURQEw/s1600/babirusa-coke-smith-2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-crWFTvCdpVA/VPC2Us50uOI/AAAAAAAAJiA/PmTbhgURQEw/s1600/babirusa-coke-smith-2.jpg" height="281" title="Babirusa yang menjelajah hutan terpencil Sulawesi." width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Babirusa yang menjelajah hutan terpencil Sulawesi. Foto: <a href="http://blog.nature.org/science/2014/02/11/babirusa-conserving-the-bizarre-pig-of-the-sulawesi-forest/" rel="nofollow" target="_blank">Coke Smith | cokesmithphototravel.com | blog.nature.org</a></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Demikianlah beberapa satwa unik yang ada di Sulawesi, masih banyak satwa lainnya yang tidak terungkap disini. Jika ingin menyaksikan ragam fauna Sulawesi, Anda bisa berkunjung ke Taman Nasional Lore Lindu, Sulawesi Tengah. Disana terdapat sekitar 117 jenis mamalia, 88 jenis burung, 29 jenis reptilia, dan 19 jenis amfibi. Jangan lupa untuk tidak pernah menyakiti mereka, apalagi memburunya, karena kelestarian mereka tengah terancam punah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Sumber:</b> <a href="http://tourismnews.co.id/category/Green%20News/sulawesi-pulau-di-indonesia-dengan-fauna-terunik" rel="nofollow" target="_blank">Tourismnews</a> | Wikipedia</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06035397944076059221noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5344525587728252700.post-72439272635362419612015-02-26T03:27:00.004+08:002015-02-26T03:29:47.903+08:00PETISI: Penebangan hutan untuk perlindungan iklim? Tidak, terima kasih!<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-zg6hRda2rOw/VO4hChP3JXI/AAAAAAAAJeQ/sH9hXJsbZgc/s1600/EU%2Bmemutuskan%2Bkebijakan%2Bbiofuel.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="PETISI: Penebangan hutan untuk perlindungan iklim? Tidak, terima kasih!" border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-zg6hRda2rOw/VO4hChP3JXI/AAAAAAAAJeQ/sH9hXJsbZgc/s1600/EU%2Bmemutuskan%2Bkebijakan%2Bbiofuel.jpg" height="356" title="EU memutuskan kebijakan biofuel" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">EU memutuskan kebijakan biofuel</td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<b>Parlemen Uni Eropa akan kembali memutuskan politik-biofuel yang mengatur jumlah campuran bahan bakar nabati. Hingga kini setiap tahunnya terbakar 1,9 juta ton minyak sawit di dalam motor diesel di EU. Pembangunan perkebunan sawit menyebabkan rusaknya hutan hujan dan matinya orang utan. Kita harus bertindak sekarang!</b></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><u>PETISI:</u></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><u><br /></u></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan bahan bakar dari ladang, Uni Eropa ingin menjadikan berkendaraan lebih ramah lingkungan. Bahan bakar yang dijual di pom bensin mengandung prosentasi biofuel yang tinggi. Pada tahun lalu di seluruh wilayah Uni Eropa dicampur 1,9 juta ton minyak sawit ke dalam diesel. Untuk itu perkebunan sawit membutuhkan tanah seluas 7000 kilometer persegi dimana disana sebelumnya tumbuh hutan hujan dan jadi habitat sekitar 5000 orang utan. <b>Meskipun hutan hujan ditebang, Uni Eropa menggolongkan minyak sawit sebagai produksi berkelanjutan.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Aktivis lingkungan, ahli pembangunan dan ilmuwan sudah sejak lama menuntut penghentian energi tumbuhan yang merugikan ini. Politisi di Brüssel gagal dengan politik energi mereka. Hal ini dikemukakan <b><a href="https://www.regenwald.org/news/3937/agrosprit-ist-schaedlich-sagen-wissenschaft-und-uno" rel="nofollow" target="_blank">studi independen yang ditugaskan Uni Eropa</a>:</b> <b>biodiesel dari minyak sawit dan kedelai serta rapa lebih merusak dari pada diesel fosil dari minyak bumi.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Uni Eropa harus segera menghentikan politik biofuel mereka. Meskipun begitu industri agraria terus saja berupaya agar tetap berbisnis. Setiap tahunnya sekitar 15 triliun rupiah (kurs sekarang) mengalir <a href="http://www.iisd.org/gsi/sites/default/files/biofuels_subsidies_eu_review.pdf" rel="nofollow" target="_blank"><b>subsidi biofuel di Eropa baik yang langsung maupun tidak langsung</b></a>. Oktober 2012 komisi Uni Eropa telah mengajukan sebuah usulan untuk membatasi campuran biofuel di bahan bakar sebanyak 5%. Sejak itu Uni Eropa melakukan perundingan tentang angka, andil dan pantauan. Maka ratusan pelobi industri berusahalah mempengaruhi politisi. Parlemen Eropa dan Dewan Mentri telah mengambil suara namun tanpa konsensus. Akhirnya parlemen Uni Eropa pada musim semi 2015 ini kembali mengambil keputusan yang kompromis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tolong Anda tanda tangani tulisan kami kepada Uni Eropa dan bersama kami dan tuntut penghentian biofuel sekarang juga.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Sebuah aksi bersama dengan Umweltinstitut München e.V.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Klik tautan dibawah untuk mendukung petisinya: </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><a href="https://www.hutanhujan.org/aksi/908/penebangan-hutan-untuk-perlindungan-iklim-tidak-terima-kasih#" rel="nofollow" target="_blank"><span style="color: blue; font-size: large;">Penebangan hutan untuk perlindungan iklim? Tidak, terima kasih!</span></a></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-XBkFtVCn-Ck/VO4hexsWWJI/AAAAAAAAJeU/vcxgi5ee1ao/s1600/ekspansi%2Bsawit.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="PETISI: Penebangan hutan untuk perlindungan iklim? Tidak, terima kasih!" border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-XBkFtVCn-Ck/VO4hexsWWJI/AAAAAAAAJeU/vcxgi5ee1ao/s1600/ekspansi%2Bsawit.jpg" height="425" title="Ilustrasi - Ekspansi perkebunan kelapa sawit memicu pembalakan liar di Indonesia " width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ilustrasi - Ekspansi perkebunan kelapa sawit memicu pembalakan liar di Indonesia (ANTARA/Zabur Karuru)</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><u>Latar Belakang</u></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
14 juta ton biofuel setiap tahunnya dicampur ke dalam bensin dan diesel di Uni Eropa. Tahun 2020 jumlahnya menjadi 30 juta ton untuk mengantikan minyak bumi sebanyak 10%. Jumlah biofuel yang terus meningkat ini membutuhkan bahan mentah seperti minyak sawit dan minyak kedelai yang diimport dari luar negri. Di Amerika Selatan hutan hujan dan sabana dibakar demi penanaman tebu yang berguna bagi produksi etanol dan monokulutr kedelai bagi produksi bio diesel.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di Asia Tenggara hutan hujan ditebang terutama untuk perkebunan sawit. Malaysia dan Indonesia memiliki andil sebesar 90% di pasar dunia dan merupakan produsen minyak sawit sekaligus penghancur hutan hujan terbesar di dunia. 39 organisasi lingkungan di Indonesia dengan sebuah <a href="http://www.biofuelwatch.org.uk/wp-content/uploads/Indonesian-Civil-Society-Petition-on-EU-biofuels-policy.pdf" rel="nofollow" target="_blank"><b>tulisan kepada EU</b> </a>(dalam bahasa Inggris) menggugah dan menuntut segera penghentian penggunaan minyak sawit untuk biodiesel. Perkebunan sawit itu bersertifikasi „Roundtable on Sustainable Palm Oil“ (RSPO). Minyak sawit yang diproduksi oleh Uni Eropa diangap sebagai „berkelanjutan“ dan bisa dicampur ke dalam biodiesel. 1,9 juta ton minyak sawit, minyak tumbuhan yang termurah ini, mengalir ke pasar biodiesel Eropa. Salah satu produsen biofuel terbesar di Jerman adalah Verbio AG yang memproduksi setiap tahun, menurut keterangan dari dalam, sekitar 450.000 ton biodiesel, 300.000 ton bioetanol dan 480 gigawatt-jam biometan. Perusahaan ini menjual produksinya langsung ke perusahaan dan pedagang minyak mineral, pom bensin, ekspedisi, pembangkit listrik BUMN dan armada kendaraan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada <a href="http://www.mz-web.de/wirtschaft/biosprit-hersteller-verbio-palmoel-statt-raps-fuer-zoerbig,20642182,22648758.html" rel="nofollow" target="_blank"><b>surat kabar Mitteldeutsche Zeitung pimpinan Verbio di akhir April 2013 mengatakan:</b></a> „Kami dipaksa menghentikan pengelolaan minyak rapa dalam negeri untuk biodiesel“. Minyak sawit akan menganti minyak rapa. Hanya dengan begitu perusahaan dapat kembali mendapatkan keuntungan. „Aturan politik tidak memberikan kami pilihan lain“, demikian pimpinan Verbio. Biodiesel dari Argentina dan Indonesia disubsidi, lalu dieksport ke Eropa. Minyak sawit murah dari Asia Tenggara digolongkan oleh Uni Eropa sebagai produksi berkelanjutan, meskipun hutan hujan ditebang. Biodiesel dari minyak sawit 30% lebih murah dari minyak rapa. Kelompok perusahaan Neste Oil dari Finlandia dan juga ADM dan Cargil dari Amerika Serikat sudah sejak lama menempuh bisnis ini. Dan mereka mengerjakan perkebunan sawitnya sendiri atau usaha patungan dengan perusahaan minyak sawit seperti Wilmar dan IOI. Neste Oil memiliki dua kilang biodiesel besar yang berada di Singapur dan Rotterdam untuk pasar di Eropa. Kilang biodiesel di Rotterdam tahun 2012 mengimport 400.000 ton minyak sawit untuk kebutuhan pasar Eropa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-L-sFer75ssA/VO4hCbpiDtI/AAAAAAAAJeM/zU_uUD-uDaM/s1600/biofuel%2Bilustrasi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="PETISI: Penebangan hutan untuk perlindungan iklim? Tidak, terima kasih!" border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-L-sFer75ssA/VO4hCbpiDtI/AAAAAAAAJeM/zU_uUD-uDaM/s1600/biofuel%2Bilustrasi.jpg" height="236" title="Ilustrasi Biofuel" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ilustrasi Biofuel</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Data bahan mentah biodiesel Uni Eropa untuk produksi "Biodiesel" Uni Eropa (jumlah keseluruhan sekitar 9,4 juta ton) tahun 2012</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Minyak rapa 5,4 juta ton (=57%)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Minyak sawit 1,9 juta ton (=20%)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Minyak kedelai 0,5 juta ton (5,3%)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Minyak bunga matahari 0,1 juta ton (=1,1%)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lemak(sisa dari hewan yang dipotong) 0,5 juta ton (=5,3%)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Minyak jelantah dan minyak daur ulang 1 juta ton (=10,6%)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pemakaian minyak sawit untuk "Biodiesel" di Uni Eropa</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2006: 0,4 juta ton</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2012: 1,9 juta ton</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Peningkatan 365%</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber: IISD 9-2013: The EU Biofuel Policy and Palm Oil: Cutting subsidies or cutting rainforest? <a href="http://www.iisd.org/gsi/sites/default/files/bf_eupalmoil.pdf" rel="nofollow" target="_blank">http://www.iisd.org/gsi/sites/default/files/bf_eupalmoil.pdf</a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Komposisi "biodiesel" Jerman 2013</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Minyak rapa 53%</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Minyak sawit 25%, minyak kedelai 11% dan minyak kelapa 11% = 47% biofuel bahan mentah yang diimpor dari wilayah tropis</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Basis: uji coba dari 60 pom bensin yang berbeda-beda mereknya di Jerman pada musim panas 2013</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber: UFOP Agustus 2013, basis bahan mentah dari andil biofuel di bahan bakar diesel</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://www.ufop.de/files/5213/7819/3806/UFOP_Bericht_Tankstellenbeprobung_neu.pdf" rel="nofollow" target="_blank">http://www.ufop.de/files/5213/7819/3806/UFOP_Bericht_Tankstellenbeprobung_neu.pdf</a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Ayoo dukung petisi: <b>Penebangan hutan untuk perlindungan iklim? Tidak, terima kasih!</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>#Info: Klik tautan-tautan yang ada diatas untuk mengunduh file PDF-nya</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06035397944076059221noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5344525587728252700.post-70423465853611951252015-02-14T12:00:00.001+08:002015-02-14T12:00:10.182+08:00Mengapa Kita Perlu Melindungi Yaki (Macaca Nigra)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-YuZDkTTqWxg/VN7F5uw6CCI/AAAAAAAAJSQ/vxHLBusNnAY/s1600/selamatkan-monyet-hitam-warga-manado-kampanye-malo-makan-yaki.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Mengapa Kita Perlu Melindungi Yaki (Macaca Nigra)" border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-YuZDkTTqWxg/VN7F5uw6CCI/AAAAAAAAJSQ/vxHLBusNnAY/s1600/selamatkan-monyet-hitam-warga-manado-kampanye-malo-makan-yaki.jpg" height="320" title="Selamatkan monyet hitam, Forum F21 menggelar aksi moral bertajuk 'Malo makang Yaki (malu makan Yaki)' di kawasan Terminal Karombasan Manado, Sulawesi Utara, Selasa (5/8). " width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Selamatkan monyet hitam, Forum F21 menggelar aksi moral bertajuk 'Malo makang Yaki (malu makan Yaki)' di kawasan Terminal Karombasan Manado, Sulawesi Utara, Selasa (5/8). Foto: Merdeka.com</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Seperti manusia, primata Yaki (Macaca nigra) juga tinggal dalam kelompok sosial dan membutuhkan keluarga dan teman untuk bertahan hidup. Yaki adalah monyet istimewa karena mereka hanya hidup secara liar di Sulawesi Utara dan tidak di tempat lain di dunia!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yaki memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Mengapa? Yaki memakan hingga 145 jenis buah-buahan tumbuhan hutan yang berbeda dan menyebarkan biji-bijinya di seluruh hutan agar bisa bertumbuh menjadi pohon baru. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yaki menjaga hutan tetap sehat dan hutan menjaga manusia agar tetap sehat dengan menyediakan air, udara, makanan, dan sumber daya lain. Hutan juga menjaga manusia dari bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sayangnya, yaki mengalami penurunan populasi sebesar lebih dari 80% dalam 40 tahun terakhir dan oleh karena itu mereka mendapat status Sangat Terancam oleh IUCN (International Union for Conservation of Nature). </div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-ZSVVe2N8wGY/VN7F6Bqe3_I/AAAAAAAAJSU/WEI9tgebsI4/s1600/slankyaki1.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Mengapa Kita Perlu Melindungi Yaki (Macaca Nigra)" border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-ZSVVe2N8wGY/VN7F6Bqe3_I/AAAAAAAAJSU/WEI9tgebsI4/s1600/slankyaki1.JPG" height="400" title="Dukungan SLANK untuk kampanye Selamatkan Yaki. #Selamatkanyaki adalah kampanye untuk menyelamatkan hewan Yaki (macaca nigra) primata asli Sulawesi Utara dari kepunahan. " width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dukungan SLANK untuk kampanye Selamatkan Yaki. #Selamatkanyaki adalah kampanye untuk menyelamatkan hewan Yaki (macaca nigra) primata asli Sulawesi Utara dari kepunahan. Foto: google|iniopa.com</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Ancaman utama terhadap populasi yaki adalah perburuan dan perusakan habitat. Seiring pertumbuhan penduduk, manusia membutuhkan semakin banyak ruang untuk membangun pemukiman dan lahan pertanian. Ketika mereka memotong pohon untuk menciptakan ruang bagi manusia, rumah yaki (hutan) semakin lama semakin kecil. Yaki tidak bisa mendapatkan makanan yang cukup di hutan sehingga mereka terpaksa mencari makan di lahan pertanian untuk mengisi perut mereka yang kosong.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yaki dilindungi hukum negara. Dalam UU No. 5 Tahun 1990 dinyatakan dengan jelas bahwa dilarang menangkap, memelihara, memburu, dan memindahkan yaki (Macaca nigra), yang berlaku pada kulit maupun tubuhnya, baik utuh maupun sebagian, baik hidup maupun mati. Hukuman bagi pelanggar undang-undang ini adalah 5 tahun penjara dan denda 100 juta Rupiah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Salah satu alasan yaki memiliki status Sangat Terancam adalah kurang efektifnya penegakan hukum. Banyak orang berburu dan menjual satwa yang terancam punah tanpa dihukum – setidaknya, hingga saat ini. Kami berharap keadaan ini akan berubah dan bersedia bekerja sama dengan pihak berwenang untuk melindungi sisa populasi yaki di alam liar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai penutup, kami berharap Anda bisa mempertimbangkan hal ini: Jika ada lebih dari 1 juta masyarakat Minahasa di Sulawesi Utara dan tersisa 5.000 ekor yaki di alam liar – berapa banyak keluarga di Minahasa yang akan memakan yaki pada Natal tahun ini sebelum spesies ini punah?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagaimana Anda bisa membantu? Beritahu keluarga dan teman-teman mengenai yaki dan pentingnya kita melindungi mereka! Tolak dengan sopan hidangan yang berisi daging satwa yang terancam punah seperti yaki. Kirimkan pesan pada kami di Facebook atau email info@selamatkanyaki.com dan kami akan mengirim banner informasi yang bisa Anda cetak dan sebarkan di desa Anda! Bantu kamI menyebarkan pesan mengenai pentingnya satwa liar seperti yaki, demi masa depan masyarakat Minahasa yang lebih baik dan kehidupan yang harmonis di sisi satwa liar Minahasa!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7wsWMtcWVkTmvkNl1vnaw20fDMxgMbUKvnhX3dvriaHVFJi42QaAB1kYmb1wBmUbRtTc1rYowsvdr99-kL-PTuKZpCzVELjVfhb8O9jKbcNP9cghaEmrQhSPAhyphenhyphenkiUO5gGoLkEUTGBL8/s1600/yaki-protokol-tolong-berbagi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Mengapa Kita Perlu Melindungi Yaki (Macaca Nigra)" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7wsWMtcWVkTmvkNl1vnaw20fDMxgMbUKvnhX3dvriaHVFJi42QaAB1kYmb1wBmUbRtTc1rYowsvdr99-kL-PTuKZpCzVELjVfhb8O9jKbcNP9cghaEmrQhSPAhyphenhyphenkiUO5gGoLkEUTGBL8/s1600/yaki-protokol-tolong-berbagi.jpg" height="400" title="Apa yang harus dilakukan ketika melihat perdagangan yaki di pasar/yaki dijadikan peliharaan. " width="282" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Apa yang harus dilakukan ketika melihat perdagangan yaki di pasar/yaki dijadikan peliharaan. <br />(<a href="https://harryselamatkanyaki.files.wordpress.com/2014/12/yaki-protokol-tolong-berbagi.jpg" rel="nofollow" target="_blank">Klik untuk memperbesar gambar</a>)</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-w29g_QgzXXw/VN7HV1UpXLI/AAAAAAAAJSg/0_fAuz-q7z4/s1600/yaki-info-banner-by-selamatkan-yaki.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Mengapa Kita Perlu Melindungi Yaki (Macaca Nigra)" border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-w29g_QgzXXw/VN7HV1UpXLI/AAAAAAAAJSg/0_fAuz-q7z4/s1600/yaki-info-banner-by-selamatkan-yaki.jpg" height="200" title="Yaki informasi banner oleh Selamatkan Yaki – silahkan dicetak dan sebarkan." width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Yaki informasi banner oleh Selamatkan Yaki – silahkan dicetak dan sebarkan.<br />(<a href="https://harryselamatkanyaki.files.wordpress.com/2014/12/yaki-info-banner-by-selamatkan-yaki.jpg" rel="nofollow" target="_blank">Klik untuk memperbesar gambar</a>)</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Penulis</b> oleh <b>Thirza Loffeld</b>, <b>Pendidikan dan Advocacy Koordinator di Selamatkan Yaki</b>. Selamatkan Yaki adalah program konservasi yang bertujuan untuk melindungi sisa populasi yaki (Macaca nigra) di alam liar. Selamatkan Yaki memberikan penyadartahuan dan menghubungi pihak penting lainnya. Kunjungi website kami: www.selamatkanyaki.com</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Baca juga:</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;"><a href="http://basecamppetualang.blogspot.com/2014/12/tak-patut-dicontoh-dosen-hukum-ini.html" target="_blank">"Monyet-monyet bagai bayi Balita itu dibantai untuk kepuasan perut"</a></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Satwa ini dilindungi berdasarkan:</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://ditjenphka.dephut.go.id/wp-content/uploads/2013/08/PP_7_Tahun-1999_pengawetan-jenis-ts.pdf" rel="nofollow" target="_blank"><b>Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 </b><b>(klik disini untuk download)</b></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Tentang : Pengawetan Jenis Tumbuhan Dan Satwa</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><a href="http://jdih.bpk.go.id/wp-content/uploads/2012/03/1990-UU-05-Hayati-ekosistem.pdf" rel="nofollow" target="_blank">Undang Undang No. 5 Tahun 1990 (klik disini untuk download)</a></b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Tentang : Konservasi Sumberdaya Alam Hayati Dan Ekosistemnya</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Semoga bermanfaat... </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber: <a href="http://selamatkanyaki.com/2014/12/23/mengapa-kita-perlu-melindungi-harta-minahasa-kita-yaki-macaca-nigra/" rel="nofollow" target="_blank">selamatkanyaki</a></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06035397944076059221noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5344525587728252700.post-89584775738408265392015-02-07T11:56:00.002+08:002015-02-07T11:56:40.182+08:00Pulau Selayar, Surga di Bawah Laut Selatan Sulawesi<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-MWB6PHi5rxo/VNWMDOe_S3I/AAAAAAAAJPw/1GiVuT7YtQU/s1600/baloiya.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-MWB6PHi5rxo/VNWMDOe_S3I/AAAAAAAAJPw/1GiVuT7YtQU/s1600/baloiya.png" height="454" title="Pulau Selayar, Surga di Bawah Laut Selatan Sulawesi" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pulau Selayar, Surga di Bawah Laut Selatan Sulawesi. Foto: ist</td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pulau Selayar </b>merupakan pulau kecil yang berada di Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan. Kabupaten ini merupakan kabupaten kepulauan dengan 95 persen daerahnya merupakan perairan. Sisanya, 5 persen terdiri dari 123 pulau dengan 62 pulau yang sudah dihuni. Ibu kota Kabupaten Selayar adalah Kota Benteng.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perjalanan menuju Pulau Selayar memakan waktu sekitar 10 jam dari kota Makasar. Dimulai dari kota Makasar, Anda harus melakukan perjalanan ke Pelabuhan Tanjung Bira kurang lebih selama 6 jam. Sepanjang perjalanan, Anda dapat melihat bagaimana garam dibuat karena di daerah ini banyak petani garam yang mengolah air laut menjadi garam. Perjalanan dilanjutkan dengan menaiki kapal ferry selama 4-5 jam menuju Pelabuhan Pamatata.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di Pulau Selayar terdapat beberapa benda bersejarah yang unik. Misalnya, jangkar raksasa yang terdapat di Pantai Padang. Jangkar ini merupakan jangkar kapal besar asal Cina milik saudagar kaya bernama Gowa Liong Hui yang pernah singgah ke pulau ini. Benda bersejarah lainnya adalah Nekara yang berasal dari zaman perunggu. Nekara di pulau ini berbentuk seperti gong dengan gambar bintang, gajah, pohon kelapa, bintang, ikan, katak, burung merak dan bangau di sekelilingnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Anda juga dapat melihat bagaimana kebudayaan dan kehidupan masyarakat setempat yang unik. Berada di Pantai Padang, ada perkampungan nelayan sehingga Anda dapat melihat berbagai aktivitas nelayan mulai dari persiapan melaut, berbagai perlengkapan untuk menangkap ikan sampai bagaimana mengolah ikan hasil melaut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yang unik lainnya adalah perkampungan Toa Bitombang yang merupakan kampung tertua di pulau ini. Keunikan dari perkampungan ini adalah rumah-rumah beratap bambu dengan penopang kayu yang tinggi dibawahnya sehingga rumah berada di atas permukaan tanah dengan jarak yang cukup tinggi. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Topografi desa yang berbukit menciptakan keunikan lain dari penopang ruamh. Misalnya, rumah yang berada pada dataran yang tidak rata, maka dibuat tiang penopang dengan tinggi 2-3 meter pada bagian depan dan tiang penopang dengan tinggi 13-15 meter pada bagian belakang menjadikan rumah ini terlihat unik. Tiang-tiang rumah menggunakan kayu bitti atau holasa yang memiliki kualitas yang baik. Inilah alasan mengapa rumah-rumah di perkampungan ini tetap kokoh walau telah berusia ratusan tahun.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-WLH9Gr65FTE/VNWMDDn3V6I/AAAAAAAAJP0/bZ49SEUX5C0/s1600/Tinabo-022.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-WLH9Gr65FTE/VNWMDDn3V6I/AAAAAAAAJP0/bZ49SEUX5C0/s1600/Tinabo-022.png" height="236" title="Pulau Selayar, Surga di Bawah Laut Selatan Sulawesi" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pulau Selayar, Surga di Bawah Laut Selatan Sulawesi. Foto: ist</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Keunikan lain dari desa ini adalah penduduknya yang sebagian besar sudah berusia lanjut, dengan usia diatas 90 tahun tetapi masih dapat bekerja atau melakukan aktivitas produktif seperti beternak dan berkebun. Suasana desa sangat terasa dari aktivitas penduduk, rumah-rumah, perkebunan atau hewan-hewan ternak milik penduduk.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika ingin mengunjungi pantai, Pulau Selayar memiliki pantai-pantai dengan pasir putih yang sangat halus. Anda dapat mengunjungi Pantai Pamatata, Pantai Tanaera, Pantai Lansangireng, Pantai Taloiya, Pantai Pabadilang, Pantai Rampang-Rampangan, atau Pantai Labuang Nipaiya. Beberapa pantai memiliki barisan karang tepi (fringing reef) sejauh ratusan meter yang merupakan keunikan pantai di Pulau Selayar. Tepian karang baru dapat terlihat apabila laut sedang surut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-lldgpUP5M5M/VNWMB1BCt0I/AAAAAAAAJPo/SgeJxnscCZU/s1600/Taman-Nasional-Takabonerate.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Pulau Selayar, Surga di Bawah Laut Selatan Sulawesi" border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-lldgpUP5M5M/VNWMB1BCt0I/AAAAAAAAJPo/SgeJxnscCZU/s1600/Taman-Nasional-Takabonerate.png" height="282" title="Atol di Taman Nasional Takabonerate, Pulau Selayar. " width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Atol di Taman Nasional Takabonerate, Pulau Selayar. Foto: Wikipedia</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Taman Nasional Takabonerate</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak hanya keindahan pantai, Pulau Selayar juga siap menyajikan panorama bawah laut yang indah di Taman Nasional Takabonerate. Pada bawah laut dari Takabonerate ini memiliki karang atol dengan luas 220.000 hektar dan merupakan karang atol terbesar di Asia Tenggara dan terbesar ketiga di dunia. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Biota bawah laut cantik yang dapat Anda temui adalah beraneka ragam ikan, siput laut, penyu, karang berwarna-warni dan biota laut lainnya. Pemandangan dari karang dan biota bawah laut di Takabonerate akan membuat kagum para pengunjungnya. Tidak heran jika Pulau Selayar menjadi salah satu tujuan wisata untuk menyelam (diving) atau snorkeling.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Keindahan pantai, laut, bangunan, kebudayaan, aktivitas masyarakat dan berbagai keunikan alam dan masyarakat merupakan pesona Pulau Selayar yang menarik untuk dilihat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Semoga bermanfaat... :)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber: <a href="http://infojakarta.net/pulau-selayar-surga-di-bawah-laut-selatan-sulawesi/" rel="nofollow" target="_blank">infojakarta</a></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06035397944076059221noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5344525587728252700.post-54858879616255208442015-01-31T10:36:00.000+08:002015-01-31T10:36:26.351+08:00Cagar Biosfer Indonesia (Biosphere Reserves of Indonesia)<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-S01Lb7LsbAY/VMk0I1RbBcI/AAAAAAAAJII/KDMH0bhPTyc/s1600/Peta%2BKawasan%2BKonservasi%2BIndonesia.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Cagar Biosfer Indonesia (Biosphere Reserves of Indonesia)" border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-S01Lb7LsbAY/VMk0I1RbBcI/AAAAAAAAJII/KDMH0bhPTyc/s1600/Peta%2BKawasan%2BKonservasi%2BIndonesia.jpg" height="350" title="Peta Kawasan Konservasi Indonesia" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Peta Kawasan Konservasi Indonesia</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<b>Cagar Biosfer Indonesia (Biosphere Reserves of Indonesia)</b> adalah situs yang ditunjuk oleh berbagai negara melalui kerjasama program MAB-UNESCO (Man and The Biosphere Programme - United Nations Education Social and Cultural Organization) untuk mempromosikan konservasi keanekaragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan, berdasarkan pada upaya masyarakat lokal dan ilmu pengetahuan yang handal. Sebagai kawasan yang menggambarkan keselarasan hubungan antara pembangunan ekonomi, pemberdayaan masyarakat dan perlindungan lingkungan, melalui kemitraan antara manusia dan alam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-vHlirW7X998/VMkxn3D8_aI/AAAAAAAAJHk/HHND0sp66k4/s1600/UNESCO_logo.svg.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="Cagar Biosfer Indonesia (Biosphere Reserves of Indonesia)" border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-vHlirW7X998/VMkxn3D8_aI/AAAAAAAAJHk/HHND0sp66k4/s1600/UNESCO_logo.svg.png" height="200" title="Logo UNESCO" width="196" /></a></div>
<div style="text-align: right;">
Biosphere reserves are sites recognized under UNESCO's Man and the Biosphere Programme, which innovate and demonstrate approaches to conservation and sustainable development. They are of course under national sovereign jurisdiction, yet share their experience and ideas nationally, regionally and internationally within the World Network of Biosphere Reserves. There are 551 sites worldwide in 107 countries. (UNESCO)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Cagar Biosfer adalah kawasan yang ideal untuk menguji dan mendemonstrasikan pendekatan-pendekatan yang mengarah kepada pembangunan berkelanjutan pada tingkat regional. Usulan penetapan cagar biosfer diajukan oleh pemerintah nasional ataupun pihak lain. Setiap calon cagar harus memenuhi kriteria tertentu dan sesuai dengan persyaratan minimum sebelum dimasukan ke dalam jaringan dunia tentang Cagar Biosfer. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-d2--GTFRm0M/VMk0zmEw2VI/AAAAAAAAJIQ/I-F4FMeGHhs/s1600/Kawasan%2Bkonservasi%2Bdunia%2BCagar%2BBiosfer%2BGiam%2BSiak%2BKecil-Bukit%2BBatu%2C%2BRiau..jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Cagar Biosfer Indonesia (Biosphere Reserves of Indonesia)" border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-d2--GTFRm0M/VMk0zmEw2VI/AAAAAAAAJIQ/I-F4FMeGHhs/s1600/Kawasan%2Bkonservasi%2Bdunia%2BCagar%2BBiosfer%2BGiam%2BSiak%2BKecil-Bukit%2BBatu%2C%2BRiau..jpg" height="266" title="Kawasan konservasi dunia Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu, Riau." width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kawasan konservasi dunia Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu, Riau.</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Indonesia mempunyai 7 cagar biosfer yang tertera dalam daftar sebagai berikut :</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b>1.</b></span> Cagar Biosfer Cibodas ditunjuk tahun 1977 dengan area inti Taman Nasional Gunung Gede Pangrango seluas 15.196 ha yang ditetapkan pada tahun 1980.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Keterangan di :</div>
<div style="text-align: justify;">
http://www.mab-indonesia.org/cagar.php?i=cibodas&PHPSESSID=c4cad47e2cd38ce68a63139c96228e5e</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">2.</span></b> Cagar Biosfer Tanjung Puting ditunjuk tahun 1977 dengan area inti Taman Nasional Tanjung Puting seluas 415.040 ha yang ditetapkan pada tahun 1982.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Keterangan di :</div>
<div style="text-align: justify;">
http://www.mab-indonesia.org/cagar.php?i=tanjung_pinang&PHPSESSID=c4cad47e2cd38ce68a63139c96228e5e</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">3. </span></b>Cagar Biosfer Lore Lindu ditunjuk tahun 1977 dengan area inti Taman Nasional Lore Lindu seluas 229.000 ha yang ditetapkan pada tahun 1993.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Keterangan di :</div>
<div style="text-align: justify;">
http://www.mab-indonesia.org/cagar.php?i=lore_rindu&PHPSESSID=c4cad47e2cd38ce68a63139c96228e5e</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">4.</span></b> Cagar Biosfer Komodo dtunjuk pada tahun 1977 dengan area inti Taman Nasional Komodo seluas 173.300 ha yang ditetapkan pada tahun 1990. Pada tahun 1989 Kawasan Komodo juga dideklarasikan sebagai Situs Warisan Dunia (World Heritage Site).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Keterangan di :</div>
<div style="text-align: justify;">
http://www.mab-indonesia.org/cagar.php?i=komodo&PHPSESSID=c4cad47e2cd38ce68a63139c96228e5e</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">5.</span></b> Cagar Biosfer Pulau Siberut ditunjuk tahun 1981 dengan area inti Taman Nasional Siberut seluas 190.500 ha yang ditetapkan pada tahun 1993.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Keterangan di :</div>
<div style="text-align: justify;">
http://www.mab-indonesia.org/cagar.php?i=siberut&PHPSESSID=c4cad47e2cd38ce68a63139c96228e5e</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b>6.</b> </span>Cagar Biosfer Gunung Leuser ditunjuk tahun 1981 dengan area inti Taman Nasional Gunung Leuser seluas 792.675 ha yang ditetapkan pada tahun 1980.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Keterangan di :</div>
<div style="text-align: justify;">
http://www.mab-indonesia.org/cagar.php?i=leuser&PHPSESSID=c4cad47e2cd38ce68a63139c96228e5e</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">7.</span></b> Cagar Biosfer Giam Siak Kecil - Bukit Batu, Riau ditetapkan 26 Mei 2009 adalah cagar biosfer hasil kerjasama antara LIPI, Departemen Kehutanan (BBKSDA, Riau), Pemerintah Daerah Provinsi Riau, dan sektor swasta. Keunikan dari ekosistem cagar biosfer Giam Siak adalah banyak ditemukan sumber mata air yang sangat penting untuk menjaga keseimbangan volume air pada area cagar biosfer bersangkutan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Keterangan di :</div>
<div style="text-align: justify;">
http://www.mab-indonesia.org/cagar.php?i=giam&PHPSESSID=c4cad47e2cd38ce68a63139c96228e5e</div>
<div style="text-align: justify;">
dan</div>
<div style="text-align: justify;">
http://www.attayaya.net/2010/05/cagar-biosfer-giam-siak-kecil-bukit.html</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-8r9e78UjGvg/VMkzS6BindI/AAAAAAAAJH0/v_V4z6BQ00I/s1600/peta_biogeografi_biosfer_indonesia.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Cagar Biosfer Indonesia (Biosphere Reserves of Indonesia)" border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-8r9e78UjGvg/VMkzS6BindI/AAAAAAAAJH0/v_V4z6BQ00I/s1600/peta_biogeografi_biosfer_indonesia.jpg" height="228" title="Peta biogeografi Cagar Biosfer Indonesia" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Peta biogeografi Cagar Biosfer Indonesia</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Secara biogeografi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi menjadi 7 biogeografi utama yang masing-masingnya diharapkan memiliki minimal 1 Cagar Biosfer, yaitu :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Sumatera.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Jawa dan Bali.</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Kalimantan.</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Nusa Tenggara termasuk Pulau Wetar.</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Sulawesi.</div>
<div style="text-align: justify;">
6. Maluku.</div>
<div style="text-align: justify;">
7. Papua termasuk Pulau Kai dan Aru.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pengelolaan suatu Cagar Biosfer dibagi menjadi 3 zona yang saling berhubungan, yaitu :</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Area inti (Core Area) </b>adalah<b> </b>kawasan konservasi atau kawasan lindung dengan luas yang memadai, mempunyai perlindungan hukum jangka panjang, untuk melestarikan keanekaragaman hayati, satwa beserta ekosistemnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Zona penyangga (Buffer Zone) </b>adalah<b> </b>wilayah yang mengelilingi atau berdampingan dengan area inti dan teridentifikasi, untuk melindungi area inti dari dampak negatif kegiatan manusia. Dimana hanya kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan tujuan konservasi yang dapat dilakukan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. Area transisi (Transition Zone) </b>adalah<b> </b>wilayah terluar dan terluas yang mengelilingi atau berdampingan dengan zona penyangga. Kegiatan-kegiatan pengelolaan sumberdaya alam secara lestari dan model-model pembangunan berkelanjutan dipromosikan dan dikembangkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-SV2fvdbWQag/VMkzoQEv8rI/AAAAAAAAJH8/ObNRwYf397s/s1600/peta_area_cagar_biosfer.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Cagar Biosfer Indonesia (Biosphere Reserves of Indonesia)" border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-SV2fvdbWQag/VMkzoQEv8rI/AAAAAAAAJH8/ObNRwYf397s/s1600/peta_area_cagar_biosfer.jpg" height="245" title="Biosphere Reserve Zonation" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Biosphere Reserve Zonation</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Sebuah Cagar biosfer didefinisikan sebagai suatu kawasan konservasi ekosistem daratan atau pesisir yang diakui oleh Program MAB - UNESCO untuk mempromosikan keseimbangan hubungan antara manusia dan alam. Cagar biosfer melayani perpaduan tiga fungsi yaitu :</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li>Kontribusi konservasi lansekap, ekosistem, jenis, dan plasma nutfah.</li>
<li>Meningkatkan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan baik secara ekologi maupun budaya.</li>
<li>Mendukung logistik untuk penelitian, pemantauan, pendidikan dan pelatihan yang terkait dengan masalah konservasi dan pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal, regional, nasional, maupun global. Kumpulan cagar biosfer di dunia membentuk Jaringan Cagar Biosfer Dunia, yang didalamnya dipromosikan program pertukaran informasi, pengalaman, dan personel terutama di antara cagar biosfer dengan tipe ekosistem yang sama dan atau dengan pengalaman yang sama dalam memecahkan masalah konservasi dan pembangunan.</li>
</ol>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Dengan demikian <b>Jaringan Cagar Biosfer Dunia</b> memberikan kontribusi yang sesuai dengan tujuan dari Agenda 21 dan Konvesi Keanekaragaman Hayati. CBD (Convention on Biological Diversity) sebagai hasil dari KTT Bumi 1992 (1992 United Nation Conference on Environment and Development).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Jumlah Cagar Biosphere Dunia (World Biosphere Reserves) </b>554 Cagar Biosfer pada 107 negara.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li>Kawasan Afrika dengan 22 negara memiliki 52 Cagar Biosfer.</li>
<li>Kawasan Amerika Serikat dengan 13 negara memiliki 26 Cagar Biosfer.</li>
<li>Kawasan Asia Pasifik dengan 22 negara memiliki 114 Cagar Biosfer.</li>
<li>Kawasan Eropa dan Amerika Utara dengan 31 negara memiliki 258 Cagar Biosfer.</li>
<li>Kawasan Amerika Latin dan Karibia dengan 19 negara memiliki 104 Cagar Biosfer.</li>
</ol>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber Tulisan dan Gambar: <a href="http://www.mab-indonesia.org/" rel="nofollow" target="_blank">MAB Indonesia</a> | <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Man_and_the_Biosphere_Programme" rel="nofollow" target="_blank">Wikipedia </a>| <a href="http://www.attayaya.net/2010/05/cagar-biosfer-indonesia-biosphere.html" rel="nofollow" target="_blank">Attaya</a></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06035397944076059221noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5344525587728252700.post-72616128959083920932015-01-30T09:29:00.000+08:002015-01-30T09:29:38.565+08:0010 Satwa yang Punah Akibat Ulah Manusia<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-JyWtrAEKFKU/VMkhvtZqu7I/AAAAAAAAJFc/Ey0sdQQXguo/s1600/satwa-langka-ilustrasi-_130311071222-768.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-JyWtrAEKFKU/VMkhvtZqu7I/AAAAAAAAJFc/Ey0sdQQXguo/s1600/satwa-langka-ilustrasi-_130311071222-768.jpg" height="378" title="10 Satwa yang Punah Akibat Ulah Manusia" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">10 Satwa yang Punah Akibat Ulah Manusia.</td></tr>
</tbody></table>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: right;">
<b>Sambil membangun peradaban, manusia memegang kendali atas alam. Berikut satwa yang telah punah akibat perbuatan kita.</b></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Center for Biological Diversity, kini ada hampir 20.000 spesies satwa dan tanaman yang berada dalam risiko tinggi mengalami kepunahan. Jika hal ini terus berjalan, kepunahan masal bisa terjadi hanya dalam beberapa abad kedepan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tak seperti terjadinya perubahan musim, hantaman asteroid atau erupsi gunung api, krisis ini terjadi akibat ulah kita, manusia. Menurut lembaga ini, 99 persen spesies yang kini memiliki label terancam, muncul akibat aktivitas manusia yang menyebabkan hilangnya habitat, pengambilan spesies eksotis untuk peliharaan, dan pemanasan global.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Berikut 10 satwa yang telah punah dalam dua abad terakhir akibat kita:</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-eVIzcCn6Qoo/VMkhtBMyiUI/AAAAAAAAJFE/jG-MDL88Blc/s1600/Badak%2Bhitam%2Byang%2Btelah%2Bpunah%2Bmerupakan%2Bsubspesies%2Bdari%2Bbadak%2Bhitam%2Bini.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="10 Satwa yang Punah Akibat Ulah Manusia" border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-eVIzcCn6Qoo/VMkhtBMyiUI/AAAAAAAAJFE/jG-MDL88Blc/s1600/Badak%2Bhitam%2Byang%2Btelah%2Bpunah%2Bmerupakan%2Bsubspesies%2Bdari%2Bbadak%2Bhitam%2Bini.jpg" height="241" title="Badak hitam yang telah punah merupakan subspesies dari badak hitam ini, yang fotonya diambil di Taman Nasional Etosha, Namibia." width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Badak hitam yang telah punah merupakan subspesies dari badak hitam ini, yang fotonya diambil di Taman Nasional Etosha, Namibia. (Wikimedia Commons/Frederic York)</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Badak hitam afrika barat (<i>Diceros bicornis longipes</i>)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Badak ini merupakan subspesies dari badak hitam. Menurut IUCN, area jelajah terakhir yang diketahui dari badak ini ada di Kamerun. Namun, survei yang dilakukan pada 2006 tak berhasil menemukan satu pun badak.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Alih-alih menemukan jejak keberadaannya (kotoran, atau tanda-tanda kegiatan makan), mereka malah menemukan tanda-tanda perburuan liar. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap kegiatan perburuan liar, tak adanya tindakan dari pemerintah Kamerun, serta permintaan gading yang terus meningkat, IUCN menetapkan bahwa spesies ini punah pada 2011.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Passenger pigeon (<i>Ectopistes migratorius</i>)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Habitat burung ini awalnya adalah hutan-hutan luas di bagian timur Amerika Utara. Namun keberadaannya semakin terdesak akibat pembukaan lahan untuk pertanian. Kawanan burung merpati ini sering menggangu proses pertanian. Petani pun memburunya dan memakannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan data IUCN, burung merpati terakhir ditembak pada 1900, dan survei yang diadakan pada 1910-1911 gagal menemukan burung ini. Merpati bernama Martha mati pada umur 29 tahun di Cincinnati Zoo pada 1914.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-53up20Cz068/VMkhtu0uuiI/AAAAAAAAJFI/MVAETe87_hE/s1600/Foto%2BQuagga%2Bini%2Bdiambil%2Bdi%2BLondon%2BZoo%2Bpada%2B1970.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="10 Satwa yang Punah Akibat Ulah Manusia" border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-53up20Cz068/VMkhtu0uuiI/AAAAAAAAJFI/MVAETe87_hE/s1600/Foto%2BQuagga%2Bini%2Bdiambil%2Bdi%2BLondon%2BZoo%2Bpada%2B1970.jpg" height="322" title="Foto Quagga ini diambil di London Zoo pada 1970. " width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Foto Quagga ini diambil di London Zoo pada 1970. (Wikimedia Commons/Frederic York)</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. Quagga (<i>Equus quagga spp. quagga</i>)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Quagga merupakan subspesies dari zebra, dan berasal dari Afrika Selatan. Kulitnya bercorak seperti zebra namun warnanya cokelat. Akibat corak kulitnya yang unik, serta anggapan bahwa quagga menjadi pesaing ternak dalam hal makanan, ia diburu dan dibunuh. Quagga terakhir yang diketahui mati di Amsterdam Zoo pada 1883.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>4. Caribbean monk seal (<i>Neomonachus tropicalis</i>)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Anjing laut ini pertama kali dilaporkan terlihat oleh Colombus pada 1494. Pada 1850 deskripsi ilmiahnya pun dibuat berdasarkan koleksi spesimen. Pada 1887 satwa ini sudah jarang terlihat, dan pada 1915 sekitar 200 anjing laut jenis ini dibunuh di Triangle Keys, di bagian barat Yucatan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam survei dari udara yang dilakukan pada 1973 oleh US Fish and Wildlife Service, ditemukan adanya aktivitas penangkapan ikan yang tinggi. Dalam pelayaran melalui Teluk Meksiko serta Semenanjung Yucatan beberapa saat setelahnya, peneliti tak menemukan sama sekali anjing laut ini. Pada 2008, anjing laut yang tak pernah terlihat sejak 1952 ini dinyatakan punah oleh IUCN.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>5. Sea mink (<i>Neovison macrodon</i>)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Daerah jelajah sea mink ada di sepanjang pesisir Kanada (New Brunswick, Newfoundland) dan di pesisir Amerika Utara bagian timur (Massachusetss, Maine). Keberadaan satwa ini terakhir tercatat pada 1894. Pada 2008, IUCN mengeluarkan publikasi yang menyatakan bahwa satwa ini menyandang status punah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-f30zIrh6P4M/VMkhu8uu5bI/AAAAAAAAJFQ/mUhSyIMr5TY/s1600/Foto%2Btasmanian%2Btiger%2Bini%2Bdiambil%2Bdi%2BHobart%2BZoo%2C%2BTasmania%2C%2BAustralia.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="10 Satwa yang Punah Akibat Ulah Manusia" border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-f30zIrh6P4M/VMkhu8uu5bI/AAAAAAAAJFQ/mUhSyIMr5TY/s1600/Foto%2Btasmanian%2Btiger%2Bini%2Bdiambil%2Bdi%2BHobart%2BZoo%2C%2BTasmania%2C%2BAustralia.jpg" height="273" title="Foto tasmanian tiger ini diambil di Hobart Zoo, Tasmania, Australia " width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Foto tasmanian tiger ini diambil di Hobart Zoo, Tasmania, Australia (Wikimedia Commons)</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<b>6. Tasmanian tiger (<i>Thylacinus cynocephalus</i>)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Awalnya mereka tersebar di sepenjuru benua Australia. Namun habitat mereka telah berkurang banyak sejak pendatang dari Eropa menjejakkan kakinya di sana. National Museum of Australia menyebutkan bahwa satwa ini dipercaya memangsa hewan ternak hingga sering ditembaki, dijebak, bahkan diracuni.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut IUCN populasinya juga diduga hilang terkait masuknya anjing peliharaan orang Aborigin sejak beberapa ribu tahun silam. Pada tahun 1933, tasmanian tiger liar ditangkap dan dimasukkan ke Hobart Zoo. Satwa itu mati tiga tahun kemudian. Sejak itu tak ada lagi bukti nyata keberadaannya di alam liar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>7. Tecopa pupfish (<i>Cyprinodon nevadensis calidae</i>)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ikan ini berasal dari Gurun Mojave di California dan bisa hidup di perairan dengan suhu 42 derajat Celsius. Pembangunan yang dilakukan manusia di Tecopa Hot Springs pada pertengahan abad ke-20 serta penggabungan dua mata air menjadikan habitat sumber air panas ini tak cocok untuk ikan-ikan kecil. Tecopa pupfish punah pada sekitar 1970.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-MWx1khj7W0Y/VMkhtqLw5II/AAAAAAAAJFg/l3X_Xrj3LG4/s1600/Foto%2Bharimau%2Bjawa%2Bdiambil%2Bpada%2B1938%2Bdi%2BUjung%2BKulon%2C%2Bdan%2Bdipublikasikan%2Bdalam%2Bbuku.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="10 Satwa yang Punah Akibat Ulah Manusia" border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-MWx1khj7W0Y/VMkhtqLw5II/AAAAAAAAJFg/l3X_Xrj3LG4/s1600/Foto%2Bharimau%2Bjawa%2Bdiambil%2Bpada%2B1938%2Bdi%2BUjung%2BKulon%2C%2Bdan%2Bdipublikasikan%2Bdalam%2Bbuku.jpg" height="272" title="Foto harimau jawa diambil pada 1938 di Ujung Kulon, dan dipublikasikan dalam buku " width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Foto harimau jawa diambil pada 1938 di Ujung Kulon, dan dipublikasikan dalam buku (Wikimedia Commons/Andries Hoogerwerf)</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<b>8. Harimau jawa (<i>Panthera tigris ssp. sondaica</i>)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seidensticker menulis jurnal ilmiah pada 1987, yang menyatakan bahwa Harimau jawa nampaknya punah pada pertengahan tahun 1970-an, dalam keterangan laman IUCN.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Walaupun mulai hilang keberadaannya dari sebagian besar Pulau Jawa pada tahun 1940-an, Keberadaan harimau ini tercatat terakhir di Taman Nasional Meru Betiri pada 1976. Harimau jawa punah akibat perburuan serta habitat hutan yang menciut. Sayangnya, tak ada harimau jawa yang sempat ditangkarkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>9. Great auk (<i>Pinguinus impennis</i>)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Satwa ini tersebar di Kanada, Greenland, Irlandia, hingga Inggris. Berdasarkan data IUCN, pasangan terakhir yang diketahui, dibunuh di Pulau Eldey pada 1844, dan burung yang tak bisa terbang ini terakhir terlihat di pesisir Newfoundland pada 1852. Great auk diburu karena bulu, daging, lemak, dan minyaknya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>10. Bubal hartebeest (<i>Alcelaphus buselaphus ssp. buselaphus</i>)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
IUCN menyebutkan, satwa terakhir spesies ini ditembak antara 1945-1954 di Algeria. Tak ada individu yang ditangkarkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
(Titania Febrianti. Sumber: IUCN, Huffingtonpost.)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber: <a href="http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/01/10-satwa-yang-punah-akibat-ulah-kita/1" rel="nofollow" target="_blank">National Geographic Indonesia</a></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06035397944076059221noreply@blogger.com0