basecamp

Mitos Pohon Jodoh di Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu

Pohon jodoh pulau Bidadari.
Tak hanya menyajikan keindahan alam serta air laut yang jernih. Di pulau ini terdapat mitos yang konon, pernah terjadi di kehidupan masa lampau. 

Pulau Bidadari atau yang kini telah berubah nama menjadi Bidadari Eco Resort merupakan salah satu gugusan pulau yang terdapat di Kepualauan seribu. Dikembangkan sebagai kawasan bahari, pulau yang dulunya bernama Pulau Sakit ini menyimpan keunikan sejarah serta mitos yang masih dipercaya sampai saat ini.

Pohon jodoh pulau Bidadari.
Salah satunya adalah Pohon Rezeki. Meski di pulau ini memang banyak terdapat beragam jenis pohon langka dibandingkan tempat wisata lainnya, ada satu pohon yang juga menarik perhatian wisatawan, yaitu Pohon Rezeki. 

Mitosnya adalah siapa yang berfoto dengan menyentuh pohon ini, akan diberi rezeki yang tak terduga-duga. Rezeki yang dimaksudkan tak selalu berbentuk uang, akan tetapi bisa berbagai hal seperti jodoh maupun peluang bisnis atau usaha.

Tak hanya itu, satu lagi mitos yang dianggap nyata adalah Pohon Jodoh. Pohon sejenis kapuk ini awalnya pohon biasa, sampai pada akhirnya pulau bidadari kedatangan komunitas tidak menikah, mereka sudah berkomitmen untuk tidak akan pernah menikah. 

Namun siapa sangka ternyata setelah berfoto di pohon tersebut salahs atu diantara mereka akhirnya menemukan jodohnya. Dari situlah asal muasal pohon ini kemudian diberi nama Pohon Jodoh. Pohon besar ini berada tepat di pinggir pantai, dijaga sebaik mungkin agar tetap kokoh dan manarik perhatian wisatawan yang berkunjung.

Pohon jodoh pulau Bidadari.
Menurut Jundariatin Rowi selaku Dirut Operasional dari PT Seabreez Indonesia, kedua pulau tersebut dipelihara dengan baik oleh pengurus Pulau Bidadari. Kebanyakan dari para wisatawan yang datang berkunjung, umumnya para muda mudi tak pernah melewatkan untuk tidak mengabadikan keduanya dari lensa mereka. 

Meski kebenarannya masih dipertanyakan, namun minat wisatawan untuk berfoto di kedua pohon tersebut selalu saja meningkat. “Iya rata-rata pengunjungnya remaja-remaja yang memang ingin melihat dua pohon itu. Terkadang sampai harus antri bergantian,” katanya dikutip Okezone beberapa waktu lalu.

Untuk sampai ke pulau ini cukup mudah. Hanya dengan menumpangi speed boat dengan jarak tempuh waktu sekitar 30 menit dari Dermaga Marina Ancol. Karena letaknya paling dekat, tak heran jika Pulau ini menjadi gerbang masuk di Kepulauan Seribu.


Sumber: Okezone
Share on Google Plus

About Unknown

Petualang muda yang suka apa saja kecuali belajar berhitung, jatuh cinta dunia Petualangan dan Alam Indonesia. Juga seorang pengagum pohon Bambu dan bunga Dandelion.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar: